OPTIMASI POTENSI ENERGI AIR TERJUN GEULIS CISURU SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
Abstract
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat, sementara cadangan energi fosil semakin menipis. Hal ini menyebabkan diperlukannya inovasi sumberdaya alam terbarukan yang ramah lingkungan untuk menghadapi krisis energi listrik. Air merupakan sumberdaya alam terbarukan untuk alternatif pembangkit energi listrik yang memanfaatkan aliran air dan tinggi jatuh. Air Terjun Geulis Cisuru yang terletak di Desa Cisuru, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap dipilih menjadi lokasi penelitian, karena memiliki cukup tinggi jatuh dan tersedianya debit sepanjang tahun. Parameter dan variabel terpenting dalam penelitian ini adalah tinggi jatuh dan debit andalan. Metode Mock dan Metode Weibull digunakan untuk menghitung debit dan probabilitas keandalan yang dihasilkan. Untuk memaksimalkan potensi energi yang dihasilkan pada lokasi penelitian, maka diperlukan skenario peningkatan. Skenario yang dilakukan adalah perencanaan tata letak komponen PLTMH, penambahan tinggi jatuh, dan pengulangan jatuh air. Pengulangan jatuh air memerlukan komponen tambahan yakni pompa untuk menaikkan air pada ketinggian maksimalnya dan menjatuhkan kembali di turbin ke-2 dan seterusnya. Kapasitas pompa menentukan besarnya potensi energi listrik yang dihasilkan pada pengulangan jatuh air. Energi yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menghitung benefit dan dianalisis kelayakannya secara ekonomi teknik. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skenario penambahan tinggi jatuh tanpa pengulangan jatuh air menghasilkan potensi energi paling maksimal. Skenario ini menghasilkan daya 2.827,3 kW dan energi listrik 67.856 kWh/tahun. Sedangkan skenario pengulangan jatuh air justru menurunkan daya dan energi menjadi 2.522,91 kW dan 53.470,53 kWh/tahun. Hal ini disebabkan kapasitas pompa menghasilkan output daya yang lebih kecil daripada input daya untuk menjalankan pompa. Berdasarkan analisis kelayakan teknis perencanaan tata letak komponen, PLTMH ini layak untuk direalisasikan. Akan tetapi berdasarkan analisis ekonomi teknik menghasilkan nilai NPV < 0, BCR = 0,74 < 1, dan IRR = 0,46% < bunga awal 6,5% sehingga realisasi PLTMH ini tidak layak.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.