PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN STYROFOAM PADA BETON RINGAN TERHADAP KUAT TEKAN, MODULUS OF RUPTURE, DAN KETAHANAN KEJUT (IMPACT)
Abstract
Perkembangan zaman dan teknologi menuntut kemajuan tak terkecuali dalam bidang material bangunan. Penelitian terhadap material bangunan sudah banyak dilakukan para ahli di bidangnya. Penelitian material tersebut tidak hanya pada penentuan komposisi campuran material yang tepat, tetapi juga mencari berbagai alternatif lain seperti penambahan bahan tertentu dan penggantian suatu komponen dengan komponen lainnya untuk menghasilkan beton yang lebih ringan. Beton ringan merupakan salah satu jenis beton yang mempunyai berat satuan di bawah 1900 kg/m3. Penambahan styrofoam dalam campuran beton dimaksudkan supaya beton menjadi ringan, sehingga dapat mengurangi beban strktur. Beton yang semakin ringan tentu mempunyai kekuatan yang sangat rendah. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat bendrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, modulus of rupture dan ketahanan kejut (impact).Penelitian dilakukan dengan eksperimental laboratorium. Penelitian ini menggunakan benda uji berupa silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk uji kuat tekan, Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 5 cm untuk pengujian ketahanan kejut (impact), dan balok dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 10 cm untuk uji modulus of rupture dengan masing-masing kadar penambahan styrofoam sebesar 20% dan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Proses pengujian meliputi uji bahan, uji kuat tekan, ketahanan kejut (impact) dan uji modulus of rupture. Hasil pengujian beton yaitu nilai kuat tekan beton ringan dengan bahan tambah serat bendrat dan styrofoam pada penelitian ini mencapai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 0,944% dengan kuat tekan sebesar 18,443 MPa. Kemudian untuk pengujian modulus of rupture mencapai nilai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 0,986% dengan modulus of rupture sebesar 2,624 MPa. Nilai ketahanan kejut (impact) saat retak pertama mencapai nilai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 1,27% sebesar 2595,726 J. Saat runtuh total mencapai nilai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 1% sebesar 2890,026 J
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.