PENGARUH KOLOM KAPUR TERHADAP POTENSI MENGEMBANG DAN PENINGKATAN KEKUATAN TANAH EKSPANSIF DENGAN PENGALIRAN DARI TANAH KE KOLOM
Abstract
Tanah ekspansif memiliki sifat mudah mengembang ketika kadar air tinggi dan mudah susut ketika kadar air rendah. Potensi mengembang tanah ekspansif dapat menimbulkan masalah, karena dapat menyebabkan bangunan terangkat sehingga merusak perkerasan jalan dan bangunan. Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa timur merupakan salah satu daerah yang memiliki karakteristik tanah berwarna hitam dan memiliki plastisitas tinggi. Permasalahan akibat tanah ekspansif dapat diantisipasi apabila dilakukan suatu alternatif perbaikan.
Penelitian ini menggunakan metode perbaikan tanah dengan kolom berisi kapur. Parameter penelitian adalah mengetahui pengaruh kolom kapur terhadap potensi mengembang, perbaikan nilai plastisitas, peningkatan kuat tekan bebas tanah dan penyebaran kapur setelah 20 hari pembasahan. Pengujian utama dilakukan dalam drum berdiameter 56 cm dan tinggi 43 cm. Tinggi tanah ekspansif 30 cm ditanami 7 kolom kapur dengan diameter (D) = 5 cm. Jarak antar kolom (L) = 2,75D dan kedalaman kolom (Df) = 2/3 tebal tanah. Tanah dalam drum uji dibasahi setiap hari melalui drainase samping dengan tebal 5 cm dan kedalaman 20 cm.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kolom kapur dapat menurunkan nilai potensi mengembang tanah ekspansif sebesar 4,84%. Hasil indeks plastisitas (PI) setelah proses mengembang 20 hari menurun sebesar 39,21%. Kenaikan kuat tekan bebas (qu) terbesar berasal dari sampel area I, II, III sebesar 9,53% dan (Su) sebesar 10,36%. Uji XRF menunjukkan hasil unsur kimia Ca mengalami kenaikan dari 7,56% menjadi 16,62%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.