Kualitas fisik dan kimia dedak padi yang difermentasi dengan isolat mikroba rumen (Actinobacilus sp. ML-08) pada level yang berbeda

Nurul Azizah, Ristaqul Husna Belgania, Mirni Lamid, Kadek Rachmawati

Abstract

Objective: This study aims to prove the potential of Actinobacillus sp. ML-08 as a fermentation starter to increase the physical and chemical qualities of rice bran.

Methods: The experimental was arranged on completely randomized design. The sample was using 5 kg of rice bran with the addition of 4 grams of molasses and Actinobacillus sp. ML-08 with six different levels (0, 5, 10, 15, and 20%) and four replications, then 7 days of facultative anaerobes fermentation. The physical examination used visual observation and the chemical examination used proximate analysis. The data obtained was conducted by analysis of variance followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT).

Results: The physical quality of fermented rice bran obtained a change in color from light brown to dark brown, as well as a change in fragrance. Value of pH and Indications of fungi did not show significant (p>0.05). The average pH in all treatments tends to be acidic with a range of 4.63–5.25. The results of the chemical examination showed that the addition of 4gram molasses and Actinobacilus sp. ML-08 at different doses (T2-T5) reduced crude fiber and increased protein, organic matter, and nitrogen free extract compared to T0 and T1 (p<0.05). Actinobacillus sp. ML-08 dose of 5% (T2) was seen as the most effective and optimal in reducing crude fiber 17.58%, and increasing crude protein 13.30%, organic matter 90.12%, and extract material without nitrogen 42.57%.

Conclusions: Rice bran fermentation with the addition of Actinobacillus sp. ML-08 5% has potential to decrease crude fiber and increase physical quality, crude protein, organic matter, and nitrogen free extract.

Keywords

Actinobacillus sp.; Proximate analysis; Rice bran; Fermentation; Alternative feedstuff

References

  1. Munandar, A., W. M. Horhoruw, dan D. G. Joseph. 2020. Pengaruh pemberian dedak padi terhadap penampilan produksi ayam broiler (The influence of addition rice bran on performance broiler). Jurnal Pertanian Kepulauan. 4:38-45.
  2. Depawole, R. R. dan M. A. Sudarma. 2020. Pengaruh pemberian level protein berbeda terhadap performans produksi itik umur 2-10 minggu di Sumba Timur. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 15:320-326. Doi: 10. 31186/jspi.id.15.3.320-326
  3. Mila, J. R. dan I. M. A. Sudarma. 2020. Analisis kandungan nutrisi dedak padi sebagai pakan ternak dan pendapatan usaha penggilingan padi di Umalulu, Kabupaten Sumba Timur. Buletin Peternakan Tropis. 1:16-24. Doi: 10.31186/ bpt.2.2.90-97
  4. Hidayat, C., Sumiati, dan S. Iskandar. 2015. Kualitas fisik dan kimiawi dedak padi yang dijual di toko bahan pakan di sekitar wilayah Bogor. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 669-674. Doi: 10.14334/Pros. Semnas.TPV-2015-p.669-674
  5. Ralahalu, T. N., S. Fredriksz, dan S. Tipka. 2020. Kualitas fisik dan kimia dedak padi yang disimpan menggunakan tepung kulit manggis (Garcinia mangostana linn) pada level berbeda. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanam. 8:81-87. Doi: 10.30598/ ajitt.2020.8.2.81-87
  6. Lamid, M., A. F. E Julita, dan N. M. R. Widjaya. 2013. Inokulasi bakteri selulolitik Actinobacillus sp. asal rumen pada daun jati menurunkan serat kasar dan meningkatkan protein kasar. Jurnal Veteriner. 14:279-284.
  7. Lamid, M., N. N. Tri Puspaningsih, dan O. Asmarani. 2014. Potensi enzim fitase asal bakteri rumen terhadap analisis SEM perubahan struktur dedak padi sebagai pakan ayam pedaging potential. Veterinary Medicine. 7:106-113.
  8. Kurniawan, C. A., M. Afriani, A. Maulana, dan Gusmawartati. 2021. Studi literatur: uji kemampuan konsorsium isolat bakteri selulolitik dalam mempercepat dekomposisi tandan kosong kelapa sawit. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkung. 23:28-32. Doi: 10.29244/jitl.23.1.28-32
  9. Tamba, P. A. P., M. Lamid, dan R. S. Wahjuni. 2015. Actinobacillus sp. ML-08 as a starter increase crude protein and organic matter content of fermented onggok. Agroveteriner. 3:10-17. Doi: 10.1145/31328 47.3132886
  10. Rosmania dan F. Yanti. 2020. Perhitungan jumlah bakteri di laboratorium mikrobiologi menggunakan pengembangan metode spektrofotometri. Jurnal Penelitian Sains. 22:76-86. Doi: 10.26554/jps.v22i2.564
  11. AOAC. 2016. Official methods of analysis. 20th ed. Association of Official Analytical Chemists. MARYLAND USA.
  12. Fifendy, M., Irdawati, dan Eldini. 2013. Pengaruh pemanfaatan molase terhadap jumlah mikroba dan ketebalan nata pada teh kombucha. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 1:67-72.
  13. Priyanto, A. and R. Islamiyati. 2018. Uji aktivitas antioksidan pada batang tebu hijau dan batang tebu merah menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Cendekia Journal Pharmacy. 2:50-59. Doi: 10.31596/cjp.v2i1.17
  14. Deng, Y., Z. Huang, W. Ruan, M. Zhao, H. Miao, and H. Ren. 2017. Co-inoculation of cellulolytic rumen bacteria with methanogenic sludge to enhance methanogenesis of rice straw. Int. Biodeterior. Biodegrad. 117:224-235. Doi: 10.1016/j.ibiod.2017.01.017
  15. Hernaman, I., R. Hidayat, dan Mansyur. 2005. Pengaruh penggunaan molases dalam pembuatan silase campuran ampas tahu dan pucuk tebu kering terhadap nilai pH dan komposisi zat-zat makanannya. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran. 5:94-99. Doi: 10.24198/jit.v5i2. 2296
  16. Hakim, L., R. Kurniatuhad, dan Rahmawati. 2020. Karakteristik fisiologis jamur halofilik berdasarkan faktor lingkungan dari sumur air asin di desa Suak, Sintang, Kalimantan Barat. Bioma: Jurnal Biologi Makassar. 5:227-232. Doi: 10.20956/bioma.v5i2.11299
  17. Behera, B. C., B. K. Sethi, R. R. Mishra, S. K. Dutta, and H. N. Thatoi. 2017. Microbial cellulases–Diversity & biotechnology about mangrove environment: A review. J. Genet. Eng. Biotechnol. 15:197-210. Doi: 10.1016/j.jgeb.2016.12.001
  18. Mulyasari, M., W. Widanarni, M. A. Suprayudi, M. Z. Junior, dan M. T. D. Sunarno. 2015. Seleksi dan identifikasi bakteri selulolitik pendegradasi daun singkong (Manihot esculenta) yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan gurame (Osphronemus gouramy). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 10:111-121. Doi: 10.15578/JPBKP.V10I2.271
  19. Pujiati, P., A. Sulistyarsi, dan M. W. Ardhi. 2017. Analisa kadar protein crude enzim selulase dari kapang Rhizopus sp. pada substrat ampas tebu hasil isolasi dari kebun cengkeh, Kare, Madiun. Biota. 3:26. Doi: 10.19109/biota.v3i1.930
  20. Lokapirnasari, W. P., A. Setiawan, dan S. Prawesthirini. 2015. Potensi kombinasi bakteri dan jamur selulolitik pada fermentasi bekatul terhadap kandungan serat kasar dan protein kasar. Buletin Peternakan. 39:174. Doi: 10.21059/bulletin peternak.v39i3.7985
  21. Al-Arif, M. A. dan M. Lamid. 2014. Kualitas pakan ruminansia yang difermentasi bakteri selulolitik Actinobacillus sp. Acta Veterinaria Indonesia. 2:12-16. Doi: 10.29244/avi.2.1.12-16
  22. Al-Arif, M. A., T. Nurhajati, R. Sidik, M. Lamid, H. Setyono, dan W. P. Lokapirnnasari. 2016. Bahan ajar teknologipakan hewan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga Press, Surabaya.
  23. Mustabi, J. dan A. Mujnisa. 2020. Pemanfaatan jamur pelapuk untuk meningkatkan nilai nutrisi tongkol jagung (Utilization of rot fungi to increase nutrition value of corn cobs. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 835–841. Doi: 10.14334/Pros. Semnan.TPV-2020-p.835-843
  24. Standar Nasional Indonesia. 2013. SNI 3178: Dedak padi–Bahan pakan ternak. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
  25. Zhang, Z., X. Niu, F. Li, F. Li, and L. Guo. 2020. Ruminal cellulolytic bacteria abundance leads to the variation in fatty acids in the rumen digest and meat of fattening lambs. J. Anim. Sci. 98. Doi: 10.1093/jas/skaa228
  26. Sari, M. L., A. I. M. Ali, S. Sandi, and A. Yolanda. 2016. Kualitas serat kasar, lemak kasar, dan BETN terhadap lama penyimpanan wafer rumput kumpai minyak dengan perekat karaginan. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 4:35-40. Doi: 10.33230/jps.4.2.2015.2805

Refbacks

  • There are currently no refbacks.