Evaluasi wilayah unggulan pengembangan kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur

Melkianus Dedimus Same Randu, Ewaldus Wera

Abstract

Objective: The Sandalwood Horse has economic, social, and cultural advantages to the local community in Southwest Sumba Regency. However, sandalwood horse development is experiencing obstacles due to the absence of base area mapping data. This research aims to identify the potential area for the development of the Sandalwood horse in Southwest Sumba Regency.

Methods: Descriptive quantitative method was used in this research. Time series data (2013-2018) was collected from related stakeholders in Southwest Sumba Regency. The Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ) and a combination of both LQ and DLQ analysis were applied to identify the potential area for the development of the Sandalwood horse. If the value of LQ and DLQ is more than 1, it means that the area/district could be recommended as a potential area for the development of the Sandalwood horse.

Results: The result shows that of the 11 (eleven) districts in Southwest Sumba Regency, only 5 (five) districts (Wewewa Utara, Wewewa Barat, Wewewa Selatan, Wewewa Tengah, and Kodi Bangedo) could be recommended as the potential areas for development of sandalwood horses in the future, with an average LQ value ranging from 1.01 to 1.85 and DLQ ranging from 1.27 to 78.27.

Conclusions: Southwest Sumba Regency has potential districts for the development of the Sandalwood horse. The sandalwood horse in the potential districts is a leading commodity that can fulfil the local needs of each sub-district and has a population growth above the average level in Southwest Sumba Regency.

Keywords

sandalwood horse; development; leading commodity; Southwest Sumba

References

  1. Randu, M. D. S, and B. Hartono. 2020. Keberlanjutan dimensi ekonomi, teknologi infrastruktur, dan hukum kelembagaan untuk evaluasi pengembangan kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 15:50–59. Doi: 10.31186/jspi.id.15.1.50-59
  2. Direktorat Jenderal Peternakan [Ditjennak]. 2014. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 426/Kpts/SR.120/3/2014 Tentang Penetapan Rumpun Kuda Sandel. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Kuda%20Sandel.pdf. Diakses 24 September 2020.
  3. Gaina, C. D. and N. D. F. K. Foeh. 2018. Studi performa umum tubuh dan status fisiologis kuda Sumba. Jurnal Kajian Veteriner. 6:38–44. Doi: 10.1088/1751-8113/44/8/085201
  4. Praing, U. Y. A., I. K. Suatha, and I. P. Sampurna. 2019. Keragaman morfometri kuda pacu Sandalwood (Equus Caballus) di Pulau Sumba. Indonesia Medicus Veterinus. 8:106-118. Doi: 10.19087/imv.2019.8.1.106
  5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2019. Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2019. BPS Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  6. Randu, M. D. S. and B. Hartono. 2018. Keragaan pengembangan Kuda Sandelwood di Wilayah Pasola Kabupaten Sumba Barat Daya. Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan. 16:54-62. Doi: 10.20961/sainspet.v16i2.21776
  7. Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur [BPS NTT]. 2020. Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam angka 2020. BPS Provinsi NTT, Kota Kupang.
  8. Randu, M. D. S., B. Hartono., B. A. Nugroho, and H. D. Utami. 2017. Strategies in developing horse breeding with socio-cultural concept in the Regency of Sumba Barat Daya. Int. J. Econ. Res. 14:363-373.
  9. Djaha, P. I. W. and R. Darmastuti. 2020. Branding Sumba Barat melalui media interaktif berbasis kearifan lokal budaya pasola untuk pengembangan pariwisata di kabupaten ini. Jurnalisa. 06:84-103. Doi: 10.24252/jurnalisa.v6i1.12465
  10. Nurrochsyam, M. W. 2011. Tradisi Pasola antara kekerasan dan kearifan lokal. Text Book. Kearifan lokal di tengah modernisasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Jakarta. pp.83–91.
  11. Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat Daya. 2015. Rencana Strategis Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2015-2019. Disnak Kabupaten SBD. Tambolaka.
  12. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya [BP3D]. 2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014-2019. BP3D Kabupaten SBD, Tambolaka.
  13. Dapawole, R. R. 2018. Performans reproduksi kuda betina di desa Praibokul Tanarara Kecamatan Matawai La Pawu Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Akrab Juara. 3:42-50.
  14. Ciptayasa, I. N., Hermansyah, and M. Yasin. 2016. Analisis potensi ternak kambing di kabupaten Lombok Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia. 2:110-115. Doi: 10.29303/jitpi.v2i1.20
  15. Fahri, A. 2016. Aplikasi Metode Location Quatient untuk Menentukan Komoditas Pangan Unggulan di Provinsi Riau. Prosiding Inovasi Teknologi Lahan Sub Optimal untuk Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi Mendukung Pencapaian Kedaulatan Pangan. 2016:692-698.
  16. Dewi, R. K. 2018. Analisis potensi wilayah pengembangan ternak ruminansia di kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 09:5-11. Doi: 10.30736/ternak.v9i2.31
  17. Rahman, T. 2018. Studi perencanaan pengembangan kawasan ternak di kabupaten Pamekasan. Jurnal Ilmiah Rekayasa. 11:60-73. Doi: 10.21107/rekayasa.v11i1.4126
  18. Nazir, M. 2009. Metode penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.
  19. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2014. Kabupaten Sumba Barat Daya Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  20. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2015. Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  21. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2016. Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2016. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  22. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2017. Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  23. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya [BPS SBD]. 2018. Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya, Tambolaka.
  24. Karimuna, S. R., S. Bananiek, S. Syafiuddin, and W. Al Jumiati. 2020. Potensi pengembangan komoditas peternakan di Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis. 7:110-118. Doi: 10.33772/jitro.v7i2.12215
  25. Santoso, B. and B. W. H. E. Prasetiyono. 2020. The regional analysis of beef cattle farm development in Semarang Regency. Trop. Anim. Sci. J. 43:86-94. Doi: 10.5398/tasj.2020.43.1.86
  26. Hidayat, R. 2013. Analisis komoditas unggulan sub sektor perkebunan di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. J. Soc. Econ. Agric. 2:54-66. Doi: 10.26418/j.sea.v2i1.5119
  27. Fimbriata, F. A, K. Budiraharjo, and Mukson. 2020. Analisis potensi pengembangan kubis organik pada kelompok tani Bangkit Merbabu Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 4:258-267. Doi: 10.21776/ub.jepa.2020.004.02.4
  28. Nurlaili, R. and B. U. Aulia. 2019. Penentuan lokasi sentra produksi komoditas telur ayam ras di Kabupaten Blitar. Jurnal Teknik ITS. 8:C207-C212. Doi: 10.12962/j23373539.v8i2.46980
  29. Firman, A. and O. H. Nono. 2019. Penentuan wilayah-wilayah unggulan pengembangan ternak besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mimbar Agribisnis. 5:327-337. Doi: 10.25157/ma.v5i2.2387
  30. Andrian., Supriadi, and P. Marpaung. 2014. Pengaruh ketinggian tempat dan kemiringan lereng terhadap produksi karet (Hevea brasiliensis muell. Arg.) di kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan. Jurnal Online Agroteknologi. 2:981-989.