Pemodelan usaha ternak Kambing Senduro menuju penguatan kelembagaan korporasi di Kabupaten Lumajang

Soetriono Soetriono, Triana Dewi Hapsari, Abdullah Muhlis

Abstract

Tujuan: Pedoman pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi petani tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 18/PERMENTAN/RC.040/4/2018 yang bertujuan untuk memperkuat sistem usaha ternak secara utuh dalam satu manajemen kawasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem agribisnis dan pemodelan pada usaha ternak Kambing Senduro.

Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2019 di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Responden terdiri dari peternak berjumlah 15 orang, pedagang pengumpul berjumlah 1 orang dan pemilik Agroindustri Goatzilla berjumlah 1 orang yang ditentukan secara Snowball Sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, nilai tambah metode Hayami dan margin pemasaran.

Hasil: 1a) Subsistem input produksi terdiri dari bibit, pakan, dan tenaga kerja, 1b) Subsistem usaha ternak terdiri dari pembersihan kandang, pemberian pakan dan penanganan penyakit, 1c) Subsistem pengolahan menjadi susu pasteurisasi, yogurt, dan kefir memiliki nilai tambah yang positif, 1d) Subsistem pemasaran terdiri dari peternak, pedagang pengumpul dan agroindustri, 1e) Subsistem sarana penunjang didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang. 2) Pemodelan pada usaha ternak Kambing Senduro terdiri dari lembaga utama (peternak, kelompok ternak, pedagang pengumpul, agroindustri, dan konsumen) dan lembaga pendukung (dinas pertanian dan perdagangan, perguruan tinggi, serta lembaga keuangan).

Kesimpulan: Sistem agribinis pada usaha ternak Kambing Senduro terdiri dari subsistem input produksi, usaha ternak, pengolahan, pemasaran, dan sarana penunjang, yang dilakukan oleh lembaga utama maupun pendukung yang ada pada pemodelan usaha ternak Kambing Senduro.

Keywords

Kambing senduro; Sistem agribisnis; Pemodelan

Full Text:

PDF

References

Saputra, J. I., Liman, dan Widodo, Y. 2016. Analisis Potensi Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Pesawaran. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 4: 115-123. Doi: dx.doi.org/10.23960/jipt. v4i2.p%25p.

Kasim, S. N., Sirajuddin, S. N., dan Irmayani. 2011. Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah Di Kabupaten Enrekang. J. Agribisnis. 10: 81-97.

Matitaputty, P. R. dan Kuntoro, B. 2010. Potensi dan Strategi Pengembangan Kawasan Peternakan Ruminansia dan Pemanfaatan Limbah Tanaman Pangan .di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. J. Peternakan 7: 70-81. Doi: dx. doi. org/ 10.24014 /jupet.v7i2.461.

Primasworo, R. A. dan Widyastuti, F. K. 2018. Identifikasi Pemetaan Potensi Peternakan di Kabupaten Probolinggo. J. Ilmiah Teknik Sipil dan Kimia 3: 148-157. Doi: dx.doi.org/10.33366/rekabuana.v3i2. 1048.

Manik, T. R., Adrianto, D. W., dan Subagiyo, A. 2013. Kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang. J. Tata Kota & Daerah 5: 65-76.

Intano, F. T. dan Madarisa, F. 2018. Identifkasi Permasalahan yang Dihadapi oleh Anggota Forum Silaturahmi Peternak Kambing di Sumatera Barat. J. Peternakan Indonesia. 20: 181-192. Doi: doi.org/10.25077/jpi.20.3.181-192.2018.

Batubara, A., Nasution, S., Subandriyo, Inounu, I., Tiesnamurti, B., dan Anggraeni, A. 2016. Kambing Peranakan Etawa. IAARD Press, Jakarta.

Ismail, F. 2018. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial. Edisi Pertama. Prenadamedia Group, Jakarta.

Rosaliza, M. 2015. Wawancara Sebuah Interaksi Komunikasi dalam Penelitian Kualitatif. J. Ilmu Budaya 11: 71-79. Doi: doi.org/10.31849/jib.v11i2.1099.

Zellatifanny, C. M. dan Mudjiyanto, B. 2018. Tipe Penelitian Deskripsi dalam Ilmu Komunikasi. J. Diakom 1: 83-90. Doi: doi.org/10.17933/diakom.v1i2.20.

Soetriono, Soejono, D., Zahroza, D. B., Maharani, A. D., dan Amam. 2019. Strategi Pengembangan dan Diversifikasi Sapi Potong di Jawa Timur. J. Ilmu & Teknologi Peternakan Tropis 6: 138-145. Doi: dx.doi.org/10.33772/jitro.v6i2.5571.

Perdana, R. A., Emawati, S., dan Sari, A. I. 2015. Analisis Pemasaran pada Usaha Mikro Kecil Menengah Kerajinan Kaligrafi Kulit Kambing di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Sains Peternakan 13: 80-91. Doi: doi.org/10.20961/ sainspet.v13i2.11480.

Wahyuningsih, S. 2007. Pengembangan Agribisnis Ditinjau dari Kelembagaan. Mediaagro. 3: 9-20. Doi: dx.doi.org/ 10.31942/md.v3i1.537.

Rasminati, N. 2013. Grade Kambing Peranakan Etawa pada Kondisi Wilayah yang Berbeda. Sains Peternakan. 11: 43-48. Doi: doi.org/10.20961/sainspet.v11i1.4856.

Yunus, A. 2012. Panduan Budidaya Kambing Etawa. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Moeljanto, R. D. dan Wiryanta, B. T. W. 2002. Khasiat & Manfaat Susu Kambing: Susu Terbaik dari Hewan Ruminansia. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sevitasari, A. P., Effendi, M. H., dan Wibawati, P. A. 2019. Deteksi Mastitis Subklinis pada Kambing Peranakan Etawah di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. J. Medik Veteriner 2: 72-75. Doi: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.72-75.

Koesmara, H., Nurtini, S., dan Budisatria, I. G. S. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Margin Pemasaran Sapi Potong dan Daging Sapi di Kabupaten Aceh Besar. Buletin Peternakan. 39: 57-63. Doi: doi.org/10.21059/ buletinpeternak .v39i1.6160.

Sugiarti, S., Sriyoto, dan Gusfarina, D. S. 2007. Analisis Nilai Tambah Dan Pemasaran Susu Sapi Pada Usaha Sapi Perah Di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. J. Agrisep. 6: 1-19. Doi: doi.org/10.31186/agrisep.6.1.49-67.

Prihatiningrum, D. N. 2013. Penerapan Sistem Agribisnis Peternakan Kambing Jawa Randu dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap. J. Wilayah & Lingkungan. 1: 141-156. Doi: doi.org/10.9767/bcrec.%25v.%25i.131.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.