Potensi penggunaan limbah ikan leubiem (Chanthidermis maculatus) sebagai sumber protein dalam ransum terhadap produktivitas itik petelur
Abstract
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi penggunaan limbah ikan leubiem (Chanthidermis maculatus) sebagai sumber protein dalam formulasi ransum terhadap produktivitas itik petelur. Limbah ikan leubiem yang digunakan adalah: tepung kulit, tulang, kepala dan insang yang diformulasikan dalam ransum basal itik petelur.
Metode: Metode penelitian dilakukan secara eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan ransum dan 4 kali ulangan. Perlakuan ransum yang digunakan adalah: R0 (ransum basal kontrol/tanpa limbah ikan leubiem), R1 (ransum basal mengandung 10% tepung kulit ikan leubiem), R2 (ransum basal mengandung 10% tepung kepala ikan leubiem), R3 (ransum basal mengandung 10% tepung tulang ikan leubiem) dan R4 (ransum basal mengandung 10% tepung insang ikan leubiem). Variabel yang diamati yaitu: konsumsi ransum, bobot badan pertama bertelur, pertambahan bobot badan, umur pertama bertelur, bobot telur pertama, produksi telur, konversi ransum, bobot badan akhir dan indeks bentuk telur. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah ikan leubiem dalam ransum memberi pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot badan pertama bertelur, pertambahan bobot badan, produksi telur, konversi ransum, dan bobot badan akhir, namun tidak berpengaruh nyata terhadap umur pertama bertelur, bobot telur pertama dan indeks bentuk telur.
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian adalah penggunaan limbah ikan leubiem (kulit, kepala, tulang dan insang) dalam formulasi ransum tidak memberi efek negatif terhadap produktivitas itik petelur, dan sangat berpotensi digunakan sebagai salah satu bahan penyusun ransum sumber protein dalam formulasi ransum itik petelur umur 21-29 minggu.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Shandu, S. T. 2014. Duck Health Care, Duck Research Laboratory. Comel University of veterinary Medicine. Ithaca York.
Yunitasari, F, L. D. Mahfudz, dan I. Mangisah. 2018. Pengaruh Penggunaan Limbah Cair Pemindangan Ikan dalam Ransum terhadap Efisiensi Penggunaan Protein Itik Persilangan Mojosari Peking Fase Pertumbuhan. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 13 (4): 412-419. https://doi. org/10.31186/jspi.id.13.4.412-419.
Daud, M., Fuadi, Z. dan Mulyadi. 2020. Performan dan produksi karkas itik lokal dengan pemberian ransum yang mengandung limbah ikan leubim (Canthidermis maculata). Jurnal Agripet. 20(1):9-16. https://doi.org/10.24815/agripet.v20i1.15149.
Daud, M., Yaman, M, A., Zulfan, and Asril, 2020. Effects of probiotic supplementation in rations containing leubim fish waste (Canthidermis maculata) on the performance of local ducks. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 425 (2020) 012003. doi:10.1088/17551315/425/1/012003.
SNI. 2019: Feed the laying ducks. SNI 8821:2019. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Steel, R. G. D. and J. H. Torrie. 1995. Principle and Procedures of Statistics. McGraw Hill Book Inc. New York.
Purba, M. dan Prasetyo L. H. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi karkas itik pedaging EPMP terhadap perbedaan kandungan serat kasar dan protein dalam pakan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 19 (3): 220-230. http://dx.doi.org/10.14334/jitv.v19i3.1085.
Kong, C. and O. Adeola. 2013. Additivity of amino acid digestibility in corn and soybean meal for broiler chickens and White Pekin ducks. Poultry Science 92 :2381-2388. http://dx.doi.org/10.3382/ps.2013-03179.
Fenita, Y., Santoso, U. dan Prakoso, H. 2010. Pengaruh suplementasi asam amino lisin, metionin, tritopan dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi terhadap performans produksi dan kualitas telur ayam ras. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 5(2): 105-114. https://doi.org/10.31186/jspi.id.5.2.105-114.
Suryana. 2013. Pemanfaatan keragaman genetik untuk meningkatkan produktivitas itik alabio. J. Litbang Pert. 32 (3): 100-111. http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v32n3.2013.
Daud, M., Fuadi, Z. dan Mulyadi, 2017. Performa dan persentase karkas ayam ras petelur jantan pada kepadatan kandang yang berbeda. Jurnal Agripet. 17(1): 67-74. https://doi.org/10.17969/agripet.v17i1.7557.
Ismoyowati., Indrasanti, D. and Sulistyawan, I. H., 2018. The Differences of Feed Quality and Egg Production Performance of Tegal and Magelang Ducks on Farming in Central Java. Buletin Peternakan. 42(3): 197-202. DOI: 10.21059/ buletinpeternak.v42i3.34465.
Sjofjan, O., E. Widodo, Halim N, Fatmaoctavia S, and Riany G. S. 2019. Effect of Prebiotic and Immunowall® as Feed Additive in Enzyme Activity, Intestinal Characteristic, and Broiler Performance. International Journal of Food Science and Agriculture, 3(4), 292-298. DOI: 10.26855/ijfsa.2019.12.005.
Wei Fen Li, Imran Rashid Rajput, Xin Xu, Ya Li Li, Jian Lei, Qin Huang and Min Qi Wang. 2011. Effects of Probiotic (Bacillus subtilis) on Laying Performance, Blood Biochemical Properties and Intestinal Microflora of Shaoxing Duck. International Journal of Poultry Science 10 (8): 583-589.
Budiansyah. A, Resmi, Filawati, and U. Haroen. 2020. Performance of Kerinci ducks treated by cattle rumen-fluid supernatant addition as source of crude enzyme in rations. Tropical Animal Science Journal, 43(2):125-132. https://doi.org/10.5398/tasj.2020.43.2.125.
Daud, M., Mulyadi. and Fuadi, Z., 2016. Persentase karkas itik peking yang diberi pakan dalam bentuk wafer ransum komplit mengandung limbah kopi. Jurnal Agripet. 16(1): 62-68. http://dx.doi.org/ 10.17969/agripet.v16i1.3837.
Swiatkiewicz, S., J. Koreleski, and A. Arczewska. 2010. Laying performance and eggshell quality in laying hens fed diets supplemented with prebiotics and organic acids. Czech J. Anim. Sci. 55:294-306. https://doi.org/10.17221/207/2009-CJAS.
Nurrofingah. U, Sumiati, and Y. Retnani. 2020. Evaluation of Sweet Potato Leaves and Cassava Leaves Inclusions into the Diet Containing Lemuru Oil on Lipid Metabolism in Local Duck. Tropical Animal Science Journal. 43(2):141-150. https://doi.org/10.5398/tasj.2020.43.2.141.
Cao, Z., B. Meng, R. Fan, M. Liu. M.Gao, Z. Xing, and X. Luan. 2018.Comparative proteomic analysis of ovaries from Huoyan geese betweenpre-laying and laying periods using an iTRAQ-based approach. Poult.Sci.97:2170-2182. http://dx.doi.org/10.3382/ps/pey029.
Rattanawuta, J, D. Trairabeapᵃ, S. J. Karrilaa, P. Rodjanb, and Y. Theapparatc. 2019. Production Performance, Egg Quality, and Fecal Bacterial Population of Laying Ducks Fed Ration Supplemented by Bamboo Vinegar. Tropical Animal Science Journal 42(3):224-229. https://doi.org/10.5398/tasj.2019.42.3.224.
Kususiyah dan Kaharuddin. 2008. Performans pertumbuhan itik Talang benih jantan dan betina yang dipelihara secara intensif. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 3(2): 49-54. https://doi.org/10.31186/jspi.id.3.2.49-54.
Purwati, D., M. A. Djaelani, dan E. Y. W. Yuniwarti. 2015. Indeks kuning telur (IKT), haugh unit (HU) dan bobot telur pada berbagai itik lokal di Jawa Tengah. Jurnal Biologi 4(2): 1-9.
Wolc, A. Arango J, Settar P, O’Sullivan NP, Olori VE, White IMS, Hill WG, Dekkers JCM. 2012. Genetic parameters of egg defects and egg quality in layer chickens. Poult Sci. 91(6):1292-1298. https://doi.org/10.3382/ps.2011-02130.
Sumiati, and Piliang W. G. 2005. Increasing laying performance and egg vitamin A content through zinc oxide and phytase enzyme supplementation. Media Peternakan. 28(3):130-135.
Loing, J., B. Setiawan, M. Wahib, R. Anindhita, dan E, Lengkong. 2015. Increasing duck egg productionusing grow enhancer treatment. International Journal of Biosciences 6(3): 31-35. http://dx.doi.org/10.12692/ijb/6.3.31-35.
Maskur, S. Prasetyo, Lestari, R. Jan, T. Rozi, dan L.M. Kasip. 2018. Produksi dan kualitas telur itik lokal lombok untuk bahan telur asin yang dipelihara peternak secara intensif di lombok tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia 4 (1):199-206. https://doi.org/10.29303/jitpi.v3i1.31.
Suselowati, T., E. Kurnianto, dan S, Kismiati. 2019. Hubungan indeks bentuk telur dan surface area telur terhadap bobot telur, bobot tetas, persentase bobot tetas, daya tetas dan mortalitas embrio pada itik pengging. Sains Peternakan 17(2):24-30. http://dx.doi.org/10.20961/sainspet.v%vi%i.30212.
Sumiati, A. Darmawan, and K. G. Wiryawan. 2016. Egg quality and blood hematology of magelang laying duck fed with diets containing different ratios of omega 3 and omega 6 fatty acids and organic Zn. Int. J. Poult. Sci. 15:448-453. https://doi.org/10.3923/ijps.2016.448.453.
Haryanto, A.N, W. Sarengat, dan D. Sunarti. 2019. Kualitas fisik telur itik tegal yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif di KTT Bulusari Kabupaten Pemalang. Sains Peternakan. 17(1):29-37. https://doi.org/ 10.20961/sainspet.v17i1.25984.
Ketaren, P. P. dan L. H. Prasetyo. 2002. Pengaruh pemberian pakan terbatas terhadap produktivitas itik silang Mojosari x Alabio (Ma): 1. Masa bertelur fase pertama umur 20-43 minggu. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 7(1): 38-45.
Refbacks
- There are currently no refbacks.