Motivasi Wisata Kuliner di Pracima Tuin Puro Mangkunegaran

Siti Yumna Annisa, Rahmat Darmawan, Abdul Kadir Ritonga

Abstract

Melalui dukungan pemerintah, masyarakat begitu antusias untuk membangun dan menggaungkan kota Surakarta sebagai kota gastronomi. Berangkat dari referensi yang terkandung dalam serat Centhini, yang telah melalui pengkajian dan riset mendalam, akhirnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X selaku raja Pura Mangkunegaran, memutuskan untuk membuka Pracima Tuin sebagai restoran yang menawarkan menu sajian khas Mangkunegaran. Berada di kawasan keraton Mangkunegaran, tempat ini menjadi semakin menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati kuliner khas Jawa, sekaligus melihat atraksi budaya, dan keindahan Pracima Tuin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kulalitatif, dengan memanfaatkan teori motivasi dari Crompton dan McKay, yaitu tentang bagaimana suatu tempat/event kuliner dapat menawarkan kebaharuan dan nuansa berbeda. Hal ini diyakini dapat menambah rasa antusias, sekaligus penasaran para wisatawan untuk menikmati sajian kuliner dan atraksi pendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat motivasi wisatawa yang berkunjung ke Pracima Tuin. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ragam motivasi yang melatarbelakangi para wisatawan yang berkunjung ke Pracima Tuin, diantaranya terkait kualitas makanan, makanan yang baru dan berbeda, sejarah kuliner/storytelling, atraksi budaya, fasilitas pendukung, hobi/suka, rasa penasaran, memuaskan hasrat, ruang bernostalgia, dan berkumpul bersama keluarga/kolega/rekan kerja.

 

Kata kunci: Pura Mangkunegaran; Pracima Tuin; Gastronomi; Motivasi; Surakarta

Full Text:

PDF

References

Annisa, S. Y., Darmawan, R., & Ritonga, A. K. (2023). Development of Traditional Culinary as a Tourism Attraction in Surakarta City. EDUTOURISM Journal of Tourism Research, 5(02), 218-229. https://doi.org/10.53050/ejtr.v5i02.688

Aliyah, I., Yudana, G., & Sugiarti, R. (2020). Model of traditional market as cultural product outlet and tourism destination in current era. Journal of Architecture and Urbanism, 44(1), 88-96.

Annisa, S. Y., & Rudiansyah, R. (2020). Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Event Indonesia Building Technology Expo 2019 P.T. Debindo Jakarta. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(1), 51. https://doi.org/10.22146/jnp.55365

Crompton, J. L., & McKay, S. L. (1997). Motives of visitors attending festival events. Annals of tourism research, 24(2), 425-439. https://doi.org/10.1016/S0160-7383(97)80010-2

Hanggraito, A. A., & Budiani, B. (2021). Eksplorasi Segmentasi Pasar dan Motivasi Wisatawan Kuliner di Gudeg Pawon Yogyakarta. JUMPA (Jurnal Master Pariwisata), 7(2), 735-757.

Hegarty, J. A., & O’Mahony, G. B. (2001). Gastronomy: A phenomenon of cultural expressionism and an aesthetic for living. International Journal of Hospitality Management, 20(1), 3-13. https://doi.org/10.1016/S0278-4319(00)00028-1


Lianisyah, U. Y., Rudiansyah, R., & Sugiarti, T. (2022). Pengembangan Daya Tarik Wisatawan Asing Melalui Rancangan Peta Wisata Berbahasa Mandarin di Kabupaten Wonogiri. Cakra Wisata, 23(2), 17-26.

Purwani, O., Dyah, S. P., Iswati, T. Y., Winarto, Y., & Setyaningsih, W. (2024). Perintisan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Lembah Bengawan Solo Purba Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat), 13(1), 100-109.

Putra, M. K. (2019). Gastronomy tourism: local food and sustainable tourism experience—case study Cirebon. In Proceedings of the 1st NHI Tourism Forum—Enhancing Innovation in Gastronomic for Millennials; SCITEPRESS—Science and Technology Publications: Bandung, Indonesia (pp. 19-29).

Sukmawati, F., & Salimi, M. (2023). Indonesian Culinary History and Values: Exploration Study in Solo City, Indonesia. International Journal of Sustainable Development & Planning, 18(3). https://doi.org/10.18280/ijsdp.180332

Soebiyan, V., Saragih, J. B., & Wondoamiseno, K. (2020, February). Model development of Pasar Gedhe Hardjonegoro, Surakarta for sustainable tourism. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 426, No. 1, p. 012086). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/426/1/012086

Sugiarti, R., Margana, M., Muthmainah, M., & Fauzia, L. R. (2019). Leather craft industry and tourism: A symbiotic relationship?(A case study of Magetan East Java Indonesia). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 19(2), 141-151.

Suriani, N. M. (2009). Seni Kuliner Bali sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Studi Kasus di Warung Babi Guling Ibu Oka di Kelurahan Ubud, Gianyar, Bali. Program Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana.

Smith, S., & Costello, C. (2009). Segmenting visitors to a culinary event: Motivations, travel behavior, and expenditures. Journal of Hospitality Marketing & Management, 18(1), 44-67. https://doi.org/10.1080/19368620801989022

Wardani, I. W., Wijaya, D. A., & Saeroji, A. (2018). Culinary tourism development model in Surakarta, Indonesia. KnE Social Sciences, 342-359. https://doi.org/10.18502/kss.v3i5.2342

Refbacks

  • There are currently no refbacks.