Perintisan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Lembah Bengawan Solo Purba Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri
Abstract
Paper ini berfokus pada upaya perintisan pariwisata berbasis masyarakat di daerah Lembah Bengawan Solo Purba, kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Bengawan Solo Purba adalah bekas aliran sungai Bengawan Solo yang kering sekitar 4 juta tahun yang lalu. Lokasinya kini menjadi kawasan cagar alam yang juga merupakan bagian dari Gunung Sewu Global GeoPark yang diakui oleh UNESCO. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan pada tahun 2021-2022, Lembah Bengawan Solo Purba ini merupakan salah satu destinasi yang paling potensial untuk dikembangkan jika dilihat dari lokasi dan posisi relatif terhadap jalur transportasi yang sudah ada dan yang baru dibangun melalui proyek strategis nasional. Karena itu kami di Research Group Arsitektur Berkelanjutan melakukan pengabdian masyarakat pada daerah Lembah Bengawan Solo Purba ini untuk merencanakan pengembangan pariwisata dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Karena itu kami berangkat dari mengidentifikasi potensi-potensi yang ada pada area Lembah Bengawan Solo Purba, kemudian kami langsung terjun ke masyarakat melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk mengkomunikasikan ide-ide terkait memanfaatkan potensi tersebut untuk mendukung perencanaan pariwisata di daerah Lembah Bengawan Solo Purba. Namun demikian yang akan kami bahas dalam paper ini adalah program-program awal perencanaan yang dilakukan dalam kegiatan KKN. Hasil dari program pengabdian pada masyarakat tersebut adalah kegiatan perencanaan dan perancangan ruang publik pohon asem purba, telaga Digal, dan tugu Mendak di mana ketiganya dilakukan dengan berorientasi pada pariwisata. Selain itu terdapat juga beberapa kegiatan penunjang yang memberikan pelatihan pada Masyarakat dalam pembuatan produk-produk souvenir dengan metode ecoprint beserta dengan desain kemasan dan logonya.
This paper focuses on efforts to pioneer community-based tourism in the Bengawan Solo Purba Valley area, Pracimantoro sub-district, Wonogiri. The Ancient Bengawan Solo is the former flow of the Bengawan Solo river which dried up around 4 million years ago. The location is now a nature reserve area which is also part of the Gunung Sewu Global GeoPark which is recognized by UNESCO. Based on research we conducted in 2021-2022, the Bengawan Solo Purba Valley is one of the destinations with the most potential for development when viewed from its location and position relative to existing and newly built transportation routes through national strategic projects. For this reason, we at the Sustainable Architecture Research Group carry out community service in the Bengawan Valley area of Purba Solo to plan tourism development by actively involving the community. Therefore, we started from identifying the potential that exists in the Purba Solo Bengawan Valley area, then we went directly to the community through the KKN (Real Work Lecture) program to communicate ideas related to utilizing this potential to support tourism planning in the Solo Bengawan Valley area. Ancient. However, what we will discuss in this paper are the initial planning programs carried out in KKN activities. The results of the community service program are planning and designing public space activities for the ancient tamarind tree, Digal lake and Mendak monument, all three of which are carried out with a tourism orientation. Apart from that, there are also several supporting activities that provide training to the community in making souvenir products using the ecoprint method along with packaging and logo designs.
Full Text:
PDFReferences
Abdulkarim, M. H. M. (2021). Pengembangan Kawasan Ekowisata Geopark Gunung Sewu di Desa Sumberagung Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri.
Aspinall, E., & Fealy, G. (2003). 1. INTRODUCTION: DECENTRALISATION, DEMOCRATISATION AND THE RISE OF THE LOCAL. In Local Power & Politics in Indonesia (pp. 1–12). ISEAS Publishing.
A.w, R. A. H. B., Setyaningsih, W., Nugroho, P. S., Hardiana, A., & Purwani, O. (2021). Identifikasi Potensi Wisata Situs Gua Song Gilap Di Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. ARSITEKTURA, 19(1), Article 1. https://doi.org/10.20961/arst.v19i1.47060
Bell, D. (2014). Two Essays On Indonesia: Airpower And Sovereignty In Revolution; Cambodia And The Indonesian Connection. Cornell University.
Brigitta, B., Setyaningsih, W., & Winarto, Y. (2023). BALAI INDUSTRI KREATIF PRACIMANTORO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-CULTURE. Senthong, 6(1), Article 1. https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/article/view/1583
Cellini, R. (2011). Is UNESCO recognition effective in fostering tourism? A comment on Yang, Lin and Han. Tourism Management, 32(2), 452–454. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2010.01.018
Dahles, H. (2013). Tourism, Heritage and National Culture in Java: Dilemmas of a Local Community. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315029115
Dyah, C. W., Mulyani, E., Afriyanti, A., & Cahyono, H. (2022). Analysis of the Impact of Tourism on Economic Growth of Gunung Kidul District. Ekuilibrium: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 17(2), 182–189.
Hampton, M. P. (2003). Entry points for local tourism in developing countries: Evidence from yogyakarta, indonesia. Geografiska Annaler: Series B, Human Geography, 85(2), 85–101. https://doi.org/10.1111/1468-0467.00133
Hitchcock, M., & King, V. T. (2003). Discourses with the past: Tourism and heritage in South-East Asia. Indonesia and the Malay World, 31(89), 3–15. https://doi.org/10.1080/13639810304446
Investasi di Gunungkidul Melampui Target. (n.d.). Krjogja.Com. Retrieved May 12, 2023, from https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/485092/investasi-di-gunungkidul-melampui-target
Limenta, B. S. (2021). Strategi Pengembangan Arboretum Berbasis Arsitektur Ekologis di Hutan Pinus Pracimantoro Wonogiri. ARSITEKTURA, 19(1), Article 1. https://doi.org/10.20961/arst.v19i1.45448
Miller, M. A., & Bunnell, T. (2013). Introduction: Problematizing the interplay between decentralized governance and the urban in Asia. Pacific Affairs, 86(4), 715–729.
Murwaoto, H., & Sutarto, S. (2007). Aktivitas tektonik dan vulkanik hubungannya dengan perubahan aliran bengawan solo purba. Jurnal Kebencanaan Indonesia, 1(3), 194–201.
Nugroho, P. S., Purwani, O., Winarto, Y., Triratma, B., & Setyaningsih, W. (2023). Connectivity and integration analysis of karst tourism objects in Wonogiri with Space Syntax Method. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1180(1), 012036.
Putri, D. W., Purwani, O., & Triratma, B. (n.d.). Kajian Kelayakan Kawasan Arkeologi Lembah Bengawan Solo Purba di Pracimantoro sebagai Wisata Edukasi di Jawa Tengah. ARSITEKTURA, 20(1), 125–136.
Rahayu, N. (2018). Residents’ Place Image and Perceived Tourism Impacts in Gunungkidul, Yogyakarta Special Region. 2nd International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (ICTGTD 2018), 393–400. https://www.atlantis-press.com/proceedings/ictgtd-18/25894601
Rahmawati, M., Riyadi, M. I., & Rizaldy, R. J. (2019). Sungai Bengawan Solo: Tinjauan Sejarah Maritim Dan Perdagangan Di Laut Jawa. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 5(2), 24–39.
Reforma, A. D., Purwani, O., & Iswati, T. Y. (2021). Identifikasi Potensi Pariwisata Pracimantoro: Dari Geopark Hingga Kebudayaan Daerah. https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/45273
Rosyidie, A., Sagala, S., Syahbid, M. M., & Sasongko, M. A. (2018). The current observation and challenges of tourism development in Batur Global Geopark area, Bali Province, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 158(1), 012033. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/158/1/012033/meta
Refbacks
- There are currently no refbacks.