Konsep Reduce, Reuse, Recycle dan Replace dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Polanharjo Kabupaten Klaten
Abstract
Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diperkirakan jumlah sampah Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 68 juta ton, dan sampah plastiknya mencapai 9,52 juta ton atau mencapai 14% dari total sampah yang ada. Pengelolaan sampah anorganik yang berupa botol, kertas, plastic, kaleng dan sampah bekas alat elektronik sifatnya lebih sukar terurai oleh organisme sehingga bertahan lama menjadi sampah. Terdapat berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Sampah yang bisa diangkut ke TPA di Klaten setiap harinya hanya berkisar 70% dari sampah yang ada, dan yang bisa diolah menjadi kompos dan daur ulang sampah anorganik hanya berkisar 2 %, sedangkan sisanya ditimbun sebesar 10 %, dibakar sebesar 10 % dan besarnya sampah yang tidak terangkut adalah 8 %. Polanharjo merupakan salah satu daerah di Kabupaten Klaten yang sudah mengkoordinasi pemanfaatan sampah anorganik secara komersil, salah satu pelaku pemanfaatan sampah didaerah tersebut adalah Bank Sampah Rukun Santoso.
Bank Sampah Rukun Santoso merupakan salah satu bank sampah yang bisa mengelola dengan baik sampah yang dikumpulkannya, tetapi masih menghadapi beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut adalah belum adanya variasi terhadap produk olahan sampah yang dihasilkan, karena baru bisa mengolah sampah berbahan dasar plastis pembungkus minuman instan saja. Sampah yang berupa kertas masih dijual secara kiloan, padahal mempunyai potensi untuk diolah dan mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi. Pemasaran yang dilakukan masih tradisional, dimana produk hasil olahan sampah hanya dipajang pada etalase di salah satu teras rumah pengurus dari bank sampah, sehingga diperlukan pelatihan untuk pemasaran yang lebih modern serta perlunya brand awareness pada produk olahan sampah tersebut.
Tujuan dari pengabdian ini adalah melakukan pelatihan bagi anggota dan pengurus Bank Sampah di Desa Polanharjo untuk membuat produk baru sebagai usaha diversifikasi terhadap produk yang sudah ada untuk kemajuan usaha mereka dengan bahan baku kain perca, karena selama ini yang diolah hanya sampah plastis yang berupa bekas pembungkus minuman kemasan saja.Full Text:
PDFReferences
Aisah, Winda Yuni. (2013). Analysis Pengelolaan Sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. Skripsi. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Andin Z.L. Jr., (2006). Implementation of the 3Rs in the Philippines. Presented at theSenior Officials Meeting on the 3R Initiative, Tokyo, March 6–8, 2006.
AtalyeA.S., (2000). Plastics in Packaging. London. McGraw-Hill.
Ayuningtyas, Tisna. (2010). Kajian Pengelolaan Sampah di Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. Tesis. Tidak untuk dipublikasikan. Surabaya. Teknik Lingkungan ITS.
Badan Pusat Statistik. (2012). Buku Putih Sanitasi Kabupaten Klaten.
Barr S, Gilg AW, Ford NJ. (2001). Differences Between Household Waste Reduction, Reuse and Recycling Behaviour: a Study of Reported Behaviours, Intentions and Explanatory Variables. Environmental & Waste Management 2001;4(2):69–81.
Jibril, Jibril Dan’Azimi., Sipan, Ibrahim Bin., Sapri, Maimunah., Shika, Suleiman Aliyu., Isa, Mona., Abdullah, Shahabudin. (2012). 3R’s Critical Succes Factor in Solid Waste Management System for Higher Educational Institutions. Procedia - Social and Behavioral Sciences 65 ( 2012 ) 626 – 631.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KNLH). (2008). Panduan Praktis Pemilahan Sampah. Kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Jakarta.
Lacoste, E. and Chalmin. P. (2007). From Waste to Resource : 2006 World Waste Survey. Paris. Economica.
Moh, YiingChiee., and Manaf, Latifah Abd. (2017). Solid Waste Management Transformation and Future Challenges of Source Separation amd Recycling Practice in Malaysia. Resources, Conservation and Recycling 116 (2017) 1–14 diakses pada tanggal 9 Februari 2017 pada jo ur nal home p age: www.elsevier.com/locate/resconrec.
Neonaka, A. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta. PT Rinika Cipta.
Niyah, Nur Vita Adin. (2016). Efektivitas Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Klaten. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal 21 Januari 2017. http://eprints.uny.ac.id/43657/1/Skripsi%20Full%20Nur%20Vita%20Adin%20Niyah%2012417141015.swf
Novianty, Mita. (2014). Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Binjai,Kecamatan Medan Desai, Kota Medan.Medan.Universitas Sumatera Utara Diakses tanggal 31 Januari2017.http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ws/article/view/6231
Nurhayati, N. (2013). Pencemaran Lingkungan. Bandung. Penerbit Yrama Widya.
Sudrajat, R. (2007). Mengelola Sampah Kota. Jakarta. Penebar Swadaya.
Thomas, C., Sharp, V., 2013. Understanding the normalisation of recyclingbehaviour and its implications for other pro-environmental behaviours: areview of social norms and recycling. Resour. Conserv. Recycl. 79, 11–20,http://dx.doi.org/10.1016/j.resconrec.2013.04.010.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Refbacks
- There are currently no refbacks.