ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS INDIKATOR PROBLEM SOLVING UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS

Maharani Aji Kharisma Rindah

Abstract

Kemampuan berpikir analsisis penting dimiliki peserta didik karena merupakan salah satu aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dibutuhkan pada abad 21. Berdasarkan indikator berpikir analisis dapat diberdayakan dengan kemampuan problem solving yang dapat diterapkan dalam bahan ajar. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui aspek keterpenuhan indikator problem solving pada bahan ajar yang digunakan guru dan peserta didik di SMA. Pengambilan data dalam kajian ini yaitu berdasarkan hasil analsisis dari indikator problem solving yang dipadukan dengan indikator berpikir analisis kemudian disesuaikan dengan materi sistem ekskresi untuk melihat keterpenuhan bahan ajar SMA pada materi sistem ekskresi untuk memberdayakan kemampaun berpikir analisis. Hasil dari kajian menunjukan bahwa rata-rata keterpenuhan indikator problem solving pada setiap sub-materi dalam sistem ekskresi mencapai 48,3% dengan kategori rendah sehingga bahan ajar di SMA belum maksimal dalam meningkatkan kemampuan berpikir analisis peserta didik.

Keywords

bahan ajar, problem solving, berpkir analisis

Full Text:

PDF

References

Benedikt Frey, C., Osborne, M. A., Armstrong, S., Bostrom, N., Chinellato, E., Cummins, M., … Shanahan, M. (2013). the Future of Employment: How Susceptible Are Jobs To Computerisation?, 1–72. Jhon Dewey, P. M. (2015). Analisis Konsep Pemikiran Jhon Dewey.

Setiowati (2017) Analisis Bahan Ajar Kimia SMA pada Materi Kesetimbangan Kelarutan Berdasarkan Sintaks Model POE ( Predict, Observe, Explain). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains 1-5

Krathwohl, D. R., Anderson, L. W., Airasian, P. W., Cruikshank, K. A., Mayer, R. E., Pintrich, P. R., Wittrock, M. C. (2002). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives. New York Longman, 41(4), 302.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, 2011.

Mohideen, J. M., Karunaratne, S. & Wimalasiri, K. M. S. (2012). Students’ Understanding Of The Solubility Equilibrium. Book of Abstracts of the Peradeniya University Research Sessions, Sri Lanka, 17.

MR, Marini (2014). Analisis Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Dengan Gaya Belajar Tipe Investigatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika. FKIP Universitas Jambi, 1–10.

Nawawi, S. (2017). Pengaruh model project based learning pada mata kuliah seminar terhadap keterampilan berpikir kreatif mahasiswa, 72–79.

Paul, L. E. & R. (2009). The Thinker’s Guide to Analytic Thinking.

Peter, A., & Facione, N. C. (2013). Critical Thinking for Life : Valuing , Measuring , and Training Critical Thinking in All Its Forms. Springer Science Reviews, 28(1).

Prusak. (2013). Research in Mathematics Education Conceptual learning in a principled design problem solving environment. Research in Mathematics Education, 15 No.hal.37–41.

Ristiyani, E. & Bahriah, E.S. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa di SMA N X Kota Tangerang Selatan. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 2(1), 18-29.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.