PERBANDINGAN MIX DESIGN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 DITINJAU DARI PROSES PENGECORAN BETON NORMAL
Abstract
Beton merupakan material yang hampir 60% digunakan dalam pekerjaan konstruksi dan dipadukan dengan baja. Agregat halus, agregat kasar, semen, dan air merupakan material dari beton. Mix design dan proses pengecoran sangat menentukan mutu beton. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan mix design dan proses pengecoran yang tepat untuk mendapatkan kuat tekan optimum. Mix design pada penelitian ini menggunakan SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012 kemudian dikombinasi dengan tiga variasi urutan pemasukan material (agregat kasar - agregat halus - semen) dan ada dua metode pemasukan air yaitu, pemasukan air di akhir langkah (dry mixing) dan pemasukan air pada setiap langkah pemasukan material (wet mixing). Sehingga terdapat 12 variasi penelitian. Berdasarkan hasil pengujian, kuat tekan optimum yang dihasilkan adalah 43,52 MPa pada variasi penelitian P2M12 dengan proses pelaksanaan pengecoran yaitu, kerikil, semen, pasir, dan ditambahkan air pada akhir proses pengecoran (dry mixing) dan mix design yang digunakan adalah SNI 7656:2012. Jika dilihat dari nilai standar deviasi yang kecil maka dapat dikatakan hasil kuat tekan valid karena interval data tidak terlalu jauh. Namun, nilai kuat tarik yang dihasilkan tidak optimum yaitu sebesar 3,29 MPa meskipun nilai standar deviasinya kecil dan terbilang valid sedangkan untuk nilai modulus elastisitas adalah 10991,89 MPa dan nilai standar deviasi nya tinggi.
Full Text:
PDFReferences
Badan Standarisasi Nasional. (1995). Tata Cara Penakaran, Pengadukan, Pengangkutan, dan Pengecoran Beton. SNI 03-3976-1995. Badan Standarisasi Nasional, 1-42. Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-2834-2000. Badan Standardisasi Nasional, 1–34. Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal , Beton Berat dan Beton Massa. SNI 7656:2012. Badan Standarisasi Nasional, 48. Ejiogu et al. (2018). "Comparative Study of Various Methods for Designing and Proportioning Normal Concrete Mixture". The Pacific Journal of Science and Technology, 19(1), 22–36. https://doi.org/www.akamaiuniversity.us/PJST19_1_12.pdf Endawati, J., Diasti, L., & Widuri, D. (2016). "Pengaruh Panas Hidrasi Beton Dengan Semen Type II Terhadap Ketebalan Elemen Beton". Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 16(2), 183–194. https://doi.org/10.15294/jtsp.v16i2.7231 Ferraris, C. F. (2001). "Concrete mixing methods and concrete mixers: State of the art". Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology, 106(2), 391–399. https://doi.org/10.6028/jres.106.016 Hunggurami, E., Desain, P., Beton, C., Hunggurami, E., Bolla, M. E., & Messakh, P. (2017). "Perbandingan Desain Campuran Beton Normal Menggunakan SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012". Jurnal Teknik Sipil, VI(2), 165–172. Krisnamurti, Soehardjono, A., Zacoeb, A., & Wibowo, A. (2018). "Development of Mix Design Method in Efforts to Increase Concrete Performance Using Portland Pozzolana Cement (PPC)". Journal of Physics: Conference Series, 953(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/953/1/012016 Kumar, R., & Tegar, J. P. (2018). "Critical Analysis of Properties of Ready Mix Concrete with Site Mix Concrete of Smart Road Project". International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), 05(06), 1734–1739. https://www.irjet.net/archives/V5/i6/IRJET-V5I6327.pdf Kuntari, H. D., Lingga, A. A., & Supriyadi, A. (2019). "Analisis Perbandingan Desain Campuran Beton Normal Menggunakan SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656 : 2012 dengan Kuat Tekan 30 Mpa". Jurnal Elektronik Laut, Sipil, Tambang (JeLAST), 6(3). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v6i3.38813 Nuryati Sri. (2018). "Analisis Waktu Pencampuran dan Perendaman Terhadap Kuat Tekan Mortar Beton pada Perkerasan Jalan". Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 6(2), 141–150. Nwofor, T. C., Sule, S., & Eme, D. B. (2015). "A Comparative Study of the Methods of Concrete Mix Design Using Crushed and Uncrushed Coarse Aggregates". International Journal of Scientific & Engineering Research, 6(8), 1182–1194. Pothisiri, T., & Soklin, C. (2014). "Effects of Mixing Sequence of Polypropylene Fibers on Spalling Resistance of Normal Strength Concrete". Engineering Journal 18(3), 55–64. https://doi.org/10.4186/ej.2014.18.3.55 S. Shihada dan M. Arafa. (2010). "Effect of Silica Fume, Ultrafine and Mixing Sequences on Properties of Ultra High-Performance Concrete". Asian Journal of Material Science 2 (3): 137-146. Santoso, A., Darmono., Ma'arif F., H. Sumarjo. (2017). "Studi Perbandingan Rancang Campur Beton Normal Menurut SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012". Inersia - Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur, 13(2), 105–115. https://doi.org/10.21831/inersia.v13i2.17174 Tumingan, Tjaronge, M. W., Sampebulu, V., & Djamaluddin, R. (2016). "Penyerapan dan porositas pada beton menggunakan bahan pond ash sebagai pengganti pasir". Jurnal Politeknologi, 15(1). Wang, K., & Hu, J. (2005). "Use of a Moisture Sensor for Monitoring the Effect of Mixing Procedure on Uniformity of Concrete Mixtures". Journal od Advanced Concrete Technology 3(3), 371–383. https://doi.org/10.3151/jact.3.371 Wibowoputra, I. K., Wanandi, C., & Tanojo, E. (2014). "Sifat Rheology Semen Pasta Ditinjau Dari Campuran Material". Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil, 3(2), 1–8 Zanwar, A. B., & Jamkar, S. S., (2016). "Comparative Study of Mix Proportioning of High Strength Concrete using DOE and ACI Method". International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT) 4(30), 1–3.
Refbacks
- There are currently no refbacks.