Evaluasi Terapi Antihipertensi Pada Pasien Preeklampsia Berat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Periode Januari - Juni Tahun 2017

Wisnu Kundarto, Riskafiya Ni'matul Faizah

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Preeklampsia berat adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (≥160/110 mmHg) dan proteinuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia berat di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi periode Januari - Juni 2017 dilihat dari ketepatan obat, dosis, dan target tekanan darah dibandingkan dengan guideline The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik consecutive sampling dengan mencatat rekam medis yang memenuhi kriteria. Efektivitas penggunaan obat antihipertensi dinilai dengan melihat ketepatan obat, dosis, dan target tekanan darah berdasarkan ACOG tahun 2013. Terdapat 76 rekam medis yang memenuhi kriteria. Karakteristik pasien didominasi berusia 20-35 tahun (73,7%), multigravida (73,7%), serta usia kehamilan pada trimester III (96,1%). Hasil evaluasi menunjukkan penggunaan obat antihipertensi yang diberikan adalah nifedipin (65,79%), metildopa (23,68%), dan kombinasi keduanya (10,53%). Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan obat antihipertensi sudah efektif ditinjau dari tepat obat, tepat dosis, dan sesuai target tekanan darah berdasarkan ACOG tahun 2013.


Keywords

preeklampsia berat; tepat obat; tepat dosis

Full Text:

PDF

References

ACOG, (2013), Hypertension in Pregnancy, Washington DC: American College of Obstetricians and Gynecologists.

Amri, M.U., and Mutmainah, N, (2015), Studi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Preeklampsia Berat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014, Skripsi, tersedia dalam http://eprints.ums.ac.id/41245/ , diakses 10 April 2021.

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Rouse, D.J., and Spong, C.Y., (2013), Williams Obstetrics, 23th Edition, 706-749, TheMcGraw-Hill Companies, New York.

Easterling, T., Mundle, S., Bracken, H., Parvekar, S., Mool, S., Magee, L.A., van Dadelszen, P., Shochet, T, and Winikoff, B., (2019), Oral Antihypertensive Regimens (Nifedipine retard, Labetalol, and Methyldopa) for Management of Severe Hypertension in Pregnancy: an Open Label, Randomized Controlled Trial, Lancet, 394: 1011-1021.

Grum, T., Seifu, A., Abay, M., Angesom, T., and Tsegay, L..(2017), Determinants of Preeclampsia/Eclampsia among Women Attending Delivery Services in Selected Public Hospitals of Addis Ababa, Ethiopia: a Case Control Study, BMC Pregnancy Childbirth 17(1): 307.

Hadad, F.M., Nurmainah, and Andrie, M., (2019), Evaluasi Ketepatan Pemilihan Antihipertensi Pada Pasien Preeklampsia Berat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 4 (1): 1-12.

JNC VII Express, (2003), The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2020) , Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, tersedia dalam https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf , diakses 8 Juli 2021.

Kurniasari, D., and Arifandini, F., (2015), Hubungan Usia, Paritas, dan Diabetes Mellitus pada Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2014, J Kesehatan Holistik , 9(3): 142-150.

Nurmainah and Alfan, N., (2021), Analisis Kesintasan Laju Kejadian Hipertensi Berdasarkan Perbedaan Usia Akseptor Kontrasepsi Oral, Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 2021, 6(01): 12-19.

Nursal, D.G.A., Tamela, P., dan Fitrayeni, (2015), Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas,10 (1) : 38-44.

Odigboegwu, O., Pan, L.J., and Chatterjee, P., (2018), Use of Antihypertensive Drugs During Preeclampsia, Front Cardiovasc Med, 5:50.

Osungbade, K.O., and Ige, O.K., (2011), Public Health Perspectives of Preeclampsia in developing countries: implication for health system strengthening, Journal of Pregnancy, 10:1-6.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, (2016), Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tata Laksana Preeklampsia.

Qoyimah, U.N., (2016), Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada PasienPreeklampsia Berat Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Bantul Periode Januari-Desember 2015, JurnalIlmiahIbnuSina I(2), 192-202, Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.

Septiasih, (2018), Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin di RSUD Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2017, Skripsi, tersedia dalam http://eprints.poltekkesjogja.ac.id diakses 10 April 2021.

Sidani, M and Siddik-Sayyid, S,M, (2011), Preeclampsia, A New Perspective in 2011,MEJA, 21 (2), 207-216.

Sonnaville, C.M.W., Hukkelhoven, C.W., Vlemmix, F., Groen, H, Schutte, J.M., Mol, B.W., and Pampus, M.G.V., (2020), Impact of Hypertension and Preeclampsia Intervention Trial at Near Term-I (HYPITAT-1) on Obstetric Management and Outcome in The Netherlands, Ultrasound Obstet Gynecol , 55 : 58-67.

Tessema, G.A., Tekeste, A., and Ayele, T.A. (2015), Preeclampsia and Associated Factors Among Pregnant Women Attending Antenatal Care in Dessie Referral Hospital, Northeast Ethiopia: a Hospital-Based Study, BMC Pregnancy ChildBirth 15(1): 1-7.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.