Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Apoteker Pada Layanan Kefarmasian Di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, Dan Kedungbanteng

Hening Pratiwi, Ika Mustikaningtias, Fajri Rifki Widyartika, Didik Setiawan, Khafidz Nasrudin, Leony Julietta

Abstract

Semakin tingginya tuntutan masyarakat dan semakin berkembangnya pelayanan yang diberikan menuntut apoteker harus mampu memenuhi keinginan dan tuntutan masyarakat yang beragam. Penilaian kualitas layanan kefarmasian dapat dilakukan dengan cara mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan yang sudah diterima dalam pemenuhan harapan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran (general awareness), persepsi, harapan, dan pengalaman masyarakat terhadap peran apoteker dalam memberikan layanan kefarmasian di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode observasional. Penentuan apotek sebagai lokasi penelitian dilakukan stratified random sampling pada 23 apotek dan pengambilan sampel responden dengan accidental sampling kepada 110 responden. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang selanjutnya dilakukan skoring dan analisis univariat secara deskriptif. Kemudian dilakukan kategorisasi dengan berdasarkan nilai median. Analisis persepsi masyarakat terhadap peran apoteker di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng memperoleh hasil diantaranya adalah sebanyak 65,45% masyarakat memiliki kesadaran (general awareness) yang baik, 63,64% memiliki persepsi baik, 59,09% memiliki harapan yang baik, dan 50% memiliki pengalaman yang baik terhadap peran apoteker pada layanan kefarmasian di apotek. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran (general awareness), persepsi, harapan, dan pengalaman masyarakat terhadap peran apoteker di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng cukup baik. Apoteker perlu menggunakan atribut praktik apoteker (jas atau name tag) di apotek untuk memudahkan masyarakat mengenali apoteker.

Keywords

Persepsi; Apoteker; Apotek; Layanan kefarmasian

Full Text:

PDF

References

Abdullah, N. A., Andrajati, R., dan Supardi, S. (2010). Pengetahuan, sikap dan kebutuhan pengunjung apotek terhadap informasi obat di kota Depok. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(4): pp. 344-352.

Anisah, Z., Moeslich, H., dan Didik, S. (2010). Pengaruh Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Konsumen Apotek Di Wilayah Purwokerto. Jurnal Farmasi Indonesia, 7(01): pp. 46-52.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Aryunadi, Y.F. (2014). Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kabupaten Banyumas, Skripsi, Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Aurelia, Erlin. (2013). Harapan dan Kepercayaan Konsumen Apotek terhadap Peran Apoteker yang Berada di Wilayah Surabaya Barat. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(01): pp. 01-20.

Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Penerbit Salemba, Jakarta.

Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Fajarini, H. (2018). Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jurnal Ilmiah Farmasi, 7 (2): pp. 260-269.

Handayani, R. S., Raharni, R., dan Gitawati, R. (2009). Persepsi Konsumen Apotek terhadap Pelayanan Apotek di Tiga Kota di Indonesia. Makara Journal of Health Research, 13(1): pp. 22-26.

Hutami, S. T., dan Rokhman, M. R. (2013). Persepsi dan Harapan Konsumen Apotek terhadap Apoteker Farmasi Komunitas. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 2(3): pp. 85-93.

Jin, X., Azhar, S., Murtaza, G., Xue, F., Mumtaz, A., Niu, H. dan Zhang, Y. (2014). Quantitative study evaluating perception of general public towards role of pharmacist in health care system of Pakistan. Acta Poloniae Pharmaceutica - Drug Research, 71(5), pp. 869-875.

Kemenkes RI. (2016). Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Nomor 73, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Lutfiyati, H., Yuliastuti, F., dan Dianita, P. S. (2016). Pelaksanaan Konseling Oleh Apoteker di Apotek Kecamatan Temanggung. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 2(1): pp. 24-29.

Mulyani, Y., Hasanmihardja, M., dan Siswanto, A. (2013). Persepsi Pasien Apotek Terhadap Pelayanan Apotek Di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 10(1): pp. 55-64

Puspasari, H., Harida, S., dan Fitriyani, D. (2018). Tingkat Pengetahuan Tentang “DAGUSIBU” Obat Antibiotik Pada Masyarakat Desa Sungai Awan Kiri Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Tahun 2017. Medical Sains, 3(1): pp. 11-18.

Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Ruditya, A. N., dan Chalidyanto, D. (2015). Hubungan Karakteristik Individu terhadap Penilaian Kualitas Produk Apotek Rawat Jalan. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 3(2): pp. 108-117.

Sastroasmoro, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-4, CV Sagung Seto, Jakarta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Alfabeta, Bandung.

Sulistya, Y. A., Pramestutie, H. R., dan Sidharta, B. (2017). Profil Kualitas Pelayanan Resep oleh Apoteker di Beberapa Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 3(1): pp. 1-9.

Supardi, S., dan Raharni. (2006). Penggunaan Obat yang Sesuai dengan Aturan dalam Pengobatan Sendiri Keluhan Demam-Sakit kepala, Batuk dan Flu. Jurnal Kedokteran Yarsi, 14(1): pp. 61-69

Tjong, J. A. (2013). Harapan Dan Kepercayaan Konsumen Apotek Terhadap Peran Apoteker Yang Berada Di Wilayah Surabaya Timur. Calyptra, 2(2): pp. 1-16.

Wahyuni, N.S. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sumber Rejo Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Wathoni, N., dan Rahayu, S. A. (2014). A survey of consumer expectation in community pharmacies in Bandung, Indonesia. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 4(1): pp. 84-90.

WHO. (2015). World Report On Ageing and Health, World Health Organization, Geneva

Widodo, S. T., dan Albertus, Y.Y. (2012). Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Layanan Kefarmasian di Apotek. Jurnal Penelitian, 16(1).

Winanto, A. (2013). Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan Apotek Di Kota Ranai Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN.

Zainuddin, M., Utomo, W., Herlina. (2015). Hubungan Stres dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal JOM, 2(1).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.