Gambaran Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan berdampak terhadap terjadinya resistansi. Oleh karena itu, studi penggunaan antibiotik perlu dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik di bangsal penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD). ATC/DDD adalah metode perhitungan penggunaan antibiotik secara kuantitatif yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan sumber data excel berupa rekapitulasi rekam medik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap dewasa di bangsal penyakit dalam sepanjang tahun 2017. Sejumlah 973 data dari keseluruhan populasi memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan berdasarkan pada karakteristik pasien, profil antibiotik dan perhitungan kuantitatif dengan metode ATC/DDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin sebesar 51,41%, sedangkan jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu ceftriaxone dengan jumlah sebesar 25,86%. DDD/100 patient-days tertingi adalah ceftriaxone dengan nilai 27,79 DDD/100 patient-days. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode Gyssens untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adil, S.A dan Kundarto W. (2019). Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Geriatri Wanita Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2017. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 4(01):01-15
Asvinigita LRM, Sari IP, Kristina SA. (2019). Antibiotics Stewardship Practice among Community Pharmacists in Indonesia: A cross-sectional survey. Int J Pharm Res, 11(4)
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Mari Bersama Atasi Resistansi Antimikroba (AMR). Dari http://www.depkes.go.id/article/view/16060800002/mari-bersama-atasi-resistansi-antimikroba-amr-.html [diakses pada 5 Desember 2018].
Currie, B., Ur, E., & Ransom, T. (2008). Clinical Practice Guidelines: A Global Perspective. In The Epidemiology of Diabetes Mellitus (2nd ed., hal. 641). UK: Wiley Online Library.
Farida, Y., Trisna, A., Wulandari, D.N., (2017). Studi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Rujukan Daerah Surakarta. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 02, 44 – 52
Ganiswara. (2012). Dasar Farmakologi Terapi. Jakarta: EGC.
Gururaja MP. (2013). Cephalosporin Utilization Evaluation in a University Teaching Hospital: A Prospective Study. J Drug Deliv Therapeut, 3:83-7
Hakim. (2012). Farmakokinetika. Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Islam, S., Harnarayan, P., Cawich, S. O., & Budhooram, S. (2013). Epidemiology of Diabetic Foot Infections in an Eastern Caribbean Population : A Prospective Study. The Permanente Journal, 17(2), 37–40.
Jyothi K., Babu D. (2012). Drug Utilization Evaluation Of Cephalosporins In General Medicine Units Of Rural Tertiary Care Hospital. International Journal of Current Pharmaceutical Research, 4(2), 88–91.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406 Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Pedoman pencegahan dan Pengendalian Resistansi Antimikroba Di Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Lestari, P. D., Utami, E. D., & Suryoputri, M. W. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Periode Oktober-Desember 2017, 6(1), 20-28.
Mordarska, K., & Godziejewska-zawada, M. (2017). Diabetes in the elderly. Menopause Review, 16(2), 38–43.
Mzabi, A., Marrakchi, W., Alaya, Z., Fredj, F. Ben, Rezgui, A., Bouajina, E., & Kechrid, C. L. (2017). Case series Cellulitis in aged persons : a neglected infection in the literature. Panafrican Medical Journal, 27(160), 1–4.
Rajagopalan, S. (2005). Serious Infections in Elderly Patients with Diabetes Mellitus. The Infectious Disease of America, 40, 990–996.
RSUD Bangil. (2016). Pedoman Penggunaan Antibiotik RSUD Bangil Tahun 2016. RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
Saleh, K. (2019). Sistem Rujukan Terintegrasi. In Implementasi Rujukan Online dalam Program JKN. ICE BSD: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Shohrati M, Hosseini SMJ, Rahimian S, Afshar PP. (2010). Assessment of Reasonable Use of Ceftriaxone in Internal and Surgical wards of Tehran. Koswar Med J, 15;171-6
Utami, S. P. (2018). Profil penggunaan antibiotik dan peta kuman RSUD Bangil periode juli-desember 2016. Universitas Surabaya.
Wardoyo, E. H., Suryani, D., & Sabrina, Y. (2014). Studi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pasien Rawat Inap di RSUP NTB, 64–70.
WHO Colaborating Centre for Drug Statistics Methodology. (2018). ATC/DDD Index. Dari https://www.whocc.no/atc_ddd_index/ [diakses pada 18 Desember 2018].
World Health Organization. (2018a). Antibiotic Resistence. Dari http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/antibiotic-resistance [Diakses pada 10 November 2018].
World Health Organization. (2018b). infectious disease. Dari http://www.who.int/topics/infectious_diseases/en/ [Diakses pada 10 November 2018].
World Health Organization. (2018c). The ATC/DDD Methodology. Dari http://www.who.int/medicines/regulation/medicines-safety/toolkit_methodology/en/ [14 November 2018].
Refbacks
- There are currently no refbacks.