Uji Stabilitas dan Aktivitas Gel Handsanitizer Ekstrak Daun Kemangi

Sholichah Rohmani, Muhammad A.A. Kuncoro

Abstract

Daun kemangi memiliki potensi kuat yang beraktivitas untuk menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus. Untuk meningkatkan keefektifitasan dalam pemanfaatan potensi ekstrak daun kemangi, maka dibuat dalam bentuk sediaan yang praktis dan mudah digunakan. Salah satu bentuk sediaan yang efektif untuk terapi topikal adalah handsanitizer gel. Faktor yang mempengaruhi kualitas sediaan gel salah satunya adalah penggunaan bahan tambahan seperti gelling agent, dimana pemilihan jenis dan konsentrasi gelling agent akan menentukan kestabilan gel yang terbentuk, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi CMC Na sebagai gelling agent terhadap stabilitas fisik dari gel handsanitizer ekstrak daun kemangi sebagai antibakteri. Ekstrak daun kemangi diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan diformulasikan dalam sediaan  gel dengan penambahan CMC Na 1%(F1), 2%(F2), 3%(F3). Setiap formula dilakukan pengujian stabilitas fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, dan cycling test selama 6 siklus serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan konsentrasi CMC Na sebagai gelling agent berpengaruh terhadap konsistensi, daya lekat, daya sebar, dan aktivitas antibakteri dari sediaan gel handsanitizer ekstrak daun kemangi, dimana peningkatan konsentrasi CMC Na maka konsistensi semakin meningkat, daya lekat semakin lama, daya sebar semakin kecil, dan aktifitas antibakterinya semakin menurun, namun perbedaan konsentrasi CMC Na tidak berpengaruh terhadap pH dan homogenitasnya. Gel handsanitizer ekstrak daun kemangi memiliki stabilitas yang baik sebelum maupun sesudah cycling test.

Keywords

gel handsanitizer; CMC Na; uji stabilitas; aktivitas antibakteri

Full Text:

PDF

References

Ali, H. & Dixit, S., 2012. In Vitro antimicrobial activity of flavanoids of Ocinum sanctum with synergistic effect their comboned form. Asian Pasific Journal of Tropical Disease, pp. 396-398.

Angelina, M., Turnip, M. & Khotimah, S., 2015. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocinum sanctum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Protobiont, 4(1), pp. 184-189.

Anief, M., 1987. Ilmu Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ansel, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Keempat penyunt. Jakarta: UI Press.

Arista, Yuni, N., Paulina, V,Y & Hamidah, S., 2013. Formulasi dan Uji Aktivitas Gel Antijerawat Ekstrak Umbi Baku (Crinum asiaticum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2(2), pp. 18-26.

Astuti, I., D, H. & A, A., 2010. Peningkatan Aktivitas Antijamur Candida albicans Salep Minyak aaatsiri Daun Sirih (Piper bettle LINN.) melalui Pembentukan Kompleks Inklusi dengan β-sikloodekstrin. Majalah Obat Tradisional, Volume 15, pp. 94-99.

Banker, G., 1997. Modern Pharmaceutics Drugs and the Pharmaceutical Science. 7 penyunt. New York: Marcel Dekker Inc.

Depkes, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI.

Ditjen POM, 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dyer, D., Shinder, A. & Shinder, F., 2000. Alcohol-free Instant Hand Sanitizer Reduces Elementary School Illnes Absenteeism. Family Medicine, 32(9), pp. 633-638.

Emma, S. K., Iskandarsyah & Praptiwi, 2014. EVALUASI, UJI STABILITAS FISIK DAN SINERESIS SEDIAAN GEL YANG MENGANDUNG MINOKSIDIL, APIGENIN DAN PERASAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.). Buletin Penelitian Kesehatan, 42(2), pp. 213-222.

Garg, A, Aggarwal, D, Garg, S & Sigla, A,K, 2002. Spreading of Semisolid Formulation : An Update. Journal Pharmaceutical Technology, 20(2), pp. 84-102.

Ginanjar, E. et al., 2010. Handy Gel Carrota Hasil Fermentasi Daun Wortel Sebagai Antibakteri Penyebab Penyakit Kulit. Seminar Nasional Biologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, p. 1169.

Mariana, L., Andayani, D. & Ryantin, G., 2013. Analisis Senyawa Flavonoid Hasil Fraksinasi Ekstrak Diklorometana Daun Keluwih (Artocarpus camansi). Chem.Prog Vol.6 (2), pp. 50-55.

Miranti, L., 2009. Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kencur (Kaemferia galangal) Dengan Basis Salep Larut Air Terhadap Sifat Fisik Salep dan Daya Hambat Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro, Surakarta: Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Oktalia, D. A., 2009. Isolasi Streptomyces dari Familia Poaceae yang Berpotensi Menghasilkan Antibiotik Terhadap Staphylococcus aureus , Surakarta: Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pelezar, M. & Chan, E., 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, Penerjemah : R,S, Hadioetomo;T, Imas; S,S,Tjitrosomo. Jakarta: UI Press.

Rostamailis, 2005. Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sinko, P. J., 2011. Martin Farmasi Fisila Dan Ilmu Farmasetika, diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB. 5 penyunt. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tranggono, Iswari, R., Latifah & Fatmah, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zats, J. & Gregory, P., 1996. Gel, in Lieberman, H,A;Rieger, M,M;Banker,G.S., Pharmaceutical Dosage Form : Disperse Systems. 2 penyunt. New York: Marcel Dekker Inc.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.