HUBUNGAN ANTARA PERAN DAN MODAL SOSIAL PEMANGKU KEPENTINGAN DENGAN PENGELOLAAN PARIWISATA BERBASIS KOMUNITAS PADA AGROWISATA ARGOAYUNINGTANI DI DUKUH PASAH DESA SENDEN KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI

Rahmayani Dewi Setyowati, LV Ratna Devi Sakuntalawati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran pemangku kepentingan dan modal sosial dengan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas pada agrowisata Argoayuningtani di Dukuh Pasah Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Peran dan Teori Modal Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner, yang ditujukan kepada 60 responden yang merupakan populasi dari pengelola agrowisata Argoayuningtani. Analisis data menggunakan statistik korelasi yang terdiri dari korelasi product moment, korelasi parsial product moment dan korelasi ganda dan dibantu dengan program SPSS 20.0.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan peran pemangku kepentingan dengan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas tidak murni, namun harus melalui variabel modal sosial sebagai faktor uji variabel intervening. Akan tetapi di dalam populasi, peran pemangku kepentingan, modal sosial dan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas memiliki hubungan secara bersama-sama. Hasil ini menunjukkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori peran menurut Bidlle & Thomas serta teori modal sosial menurut Fukuyama.

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pariwisata berbasis komunitas dapat berjalan dengan baik apabila terdapat peran pemangku kepentingan dan modal sosial. Berbeda dengan penelitian terdahulu bahwa pengelolaan pariwisata berbasis komunitas hanya berkaitan dengan peran, hanya berkaitan dengan modal sosial, semenatara dalam penelitian ini kedua variabel tersebut memiliki hubungan.


Full Text:

PDF
rticle

References


Ardika.I Gede. 2018. Kepariwisataan Berkelanjutan: Rintis Jalan Lewat Komunitas. Jakarta: Kompas Gramedia.

Demartoto, Argyo. dkk. 2014. Habitus Pengembangan Pariwisata: Konsep Dan Aplikasi. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

http://www.bps.go.id/wisatawan-mancanegara-yang-datang-ke-indonesia-menurut- kebangsaan-2015-2019.html (Diakses 08 Februari 2019 Pukul 21.00).

Kementrian Pariwisata. 2016. Panduan Pembentukan Desa Wisata. Jakarta:Kemenpar.

Laksono R. 2012. Identifikasi karakteristik berbagai pengelolaan wisata alam di Kabupaten Bogor. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nair. Vikneswaran dan Amran Hamzah. 2015. “Successful community-basedtourism approaches for ruraldestinationsThe Asia Pacific experience”. Worldwide Hospitality and Tourism Themes. Emerald Group Publishing Limited. Vol. 7 No. 5, 2015. pp. 429-439

Pitana, I Gde, dan Putu G, Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Rizkianto, Neno, dan Topowijoyo. 2018. “Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata Bangun,Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek).” administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 58:20–26.

Supriyanto, Achmad Sani. dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset: Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press.




DOI: https://doi.org/10.20961/jodasc.v3i2.45771

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Recent Issues