STRATEGI PEMBINAAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN (ANDIKPAS) DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KUTOARJO (Studi Kasus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

Mochammad Kevin Andry Rezaliano, Rahesli Humsona

Abstract


Abstract : Children are the expected generation who bring the better future for the country, while with the rapid advancement of technology and information access, a lot of children that falling to law violence case. Often, the children with law conflict case have to be imprisoned and lost their right. In Central Java there are a correctional facility for children that gives an integrative development program for Andikpas using the networks. The aim of this study are to comprehend the implement strategy of LPKA Kutoarjo in Andikpas development and to identify the social capital that exist on the development of Andikpas process at LPKA Kutoarjo. This study is apply social capital theory by Robert Putnam with network analyze, norms, trust, and reciprocity. This research is a qualitative research with study case approach with a detail calibration of institution background. This study is applying purposive sampling technic which the interviewees have been determined based on the purpose of study, while the received data were from interview, observation, and documentation process. Then, the result of this study was analyzed by triangulation source such as comparison between the author’s observation, interview result, and related documents. Based on the result of study and performed analysis, noted that the Andikpas development at LPKA Kutoarjo adjusted in decree of the minister of legal affair especially the development process related to personality aspect, awareness of the religious and the nation, awareness of law, and intellectual skill and society integrity improvement. While the in independent skill aspect such as small industry, agriculture, and fishery. Social Networks based on development needs, Social Norms based on MoU, written rules and unwritten rules, Social Trust based on development as a rehabilitation method for Andikpas and Reciprocity with support of infrastructure facility and transportation costs. Now, the dominant social capital integration is bridging social capital and linking social capital.

Keywods : Andikpas, development, LPKA Kutoarjo

Abstrak : Anak merupakan kelompok muda yang diharapkan membawa bangsa kearah yang lebih baik, namun dengan pesatnya kemajuan teknologi dan akses informasi banyak anak yang terjerumus pada pelanggaran hukum. Tak jarang anak yang berkonflik dengan hukum harus menempati penjara dan kehilangan haknya. Di Jawa Tengah terdapat Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang memberikan pembinaan secara integratif bagi Andikpas dengan memanfaatkan jejaring yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami strategi pembinaan yang diterapkan LPKA Kutoarjo dalam membina Andikpas dan mengidentifikasi modal sosial yang ada dalam proses pembinaan Andikpas di LPKA Kutoarjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Studi Kasus yakni pengujian secara rinci mengenai satu latar belakang suatu lembaga. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana narasumber sudah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian hasil penelitian dianalisis dengan triangulasi sumber yakni membandingkan pengamatan penulis, hasil wawancara dan dokumen yang terkait. Penelitian menggunakan teori modal sosial oleh Robert Putnam dengan menganalisis Jaringan (networks), Norma (norms), Sistem Kepercayaan (trust) dan Hubungan Timbal Balik (reciprocity). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pembinaan Andikpas di LPKA Kutoarjo disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kehakiman yakni pembinaan terkait pada aspek kepribadian yakni kesadaran beragama, berbangsa dan bernegara, kesadaran hukum, peningkatan kemampuan intelektual dan integrasi di masyarakat. Sedangkan pada aspek kemandirian berupa keterampilan industri kecil dan pertanian atau perikanan. Proses pembinaan Andikpas antara lain pengenalan lingkungan, 1/3 masa tahanan dan ½ masa tahanan dimana pada masing-masing tahap memiliki proses pembinaan yang berbeda. LPKA Kutoarjo juga melibatkan mitra yang memberikan pembinaan secara interaktif baik disesuaikan dengan kebutuhan Andikpas selama berada di LPKA Kutoarjo. Adapun integrasi modal sosial yang paling dominan adalah modal sosial menjembatani (bridging) dan modal sosial menghubungkan (linking).

Kata Kunci : Andikpas, LPKA Kutoarjo, pembinaan


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20961/jodasc.v1i1.20738

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Recent Issues