Isolation and Identification of Arbuscula Mycorrhiza (Ma) in Plant Rhizosphere in Greenbelt Area of PT. Semen Indonesia Tbk Tuban

Avivi Nur Aina, Supiana Dian Nurtjahyani, Sriwulan Sriwulan, Eko Purnomo

Abstract


The Green Belt area is a buffer area in an industrial area that functions as a barrier or separates the mining area from other regions, such as residential areas or community agriculture. The Green belt area consists of various plant vegetation that absorbs carbon dioxide and air conditioning, preventing sedimentation and erosion in the mining area. Arbuscular mycorrhiza has the potential to live in the green belt area by forming a mutualism symbiosis with plants or vegetation in the area. This study aimed to determine arbuscular mycorrhizae found in the Greenbelt area of PT Semen Indonesia Tbk Tuban. Sampling used purposive sampling techniques at three sampling stations, namely rhizosphere eucalyptus (Malaleuca cajuputi), trembesi (Samanea saman), and sawo (Manilkara zapota). The study was conducted in November 2021 through three stages: sampling, sample isolation, and species identification. The results showed seven types of arbuscular mycorrhiza from five different genera, namely the genus Glomus, Acaulospora, Gigaspora, Racocetra, and Archaeospora. The most found species is the genus Glomus. This research contributes as a source of literacy and information about the types of AMF found in PT Semen Indonesia's Greenbelt area, which can be used as biological fertilizer, support plant growth, help reclaim mining areas, and protect plants from drought pressure in mining areas.


Full Text:

PDF
rticle

References


  1. Hindiyati SH, Sudarti S. Menggunakan Aplikasi Zephyrus Wind Meter Di Pesisir. 2022;1(5):607–16.
  2. Oktafitria D, Febriyantiningrum K, Hidayati D, Jadid N, Amrullah A, Rahmadani F, et al. Kajian Keanekaragaman Serangga Terbang Di Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Indonnesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban. In: Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 2018. p. 431–7.
  3. Anggraeni AW, Musadieq M Al, Husaini A. Peranan Faktor Internal dan Eksternal dalam Pencapaian Target Penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dari Pertambangan Batu Kapur di Kabupaten Tuban. J Perpajak. 2016;10(1):9–25.
  4. Suryati T. Studi Fungi Mikoriza Arbuskula Di Lahan Pasca Tambang Timah Kabupaten Bangka Tengah. J Teknol Lingkung. 2017;18(1):45.
  5. Kartika P, Puryanti D. Identifikasi Pencemaran Logam Berat Air Kolong dan Air Sumur di Sekitar Bekas Tambang Timah Perayun Kundur , Kepulauan Riau. J Fis Unand. 2019;8(4):329–35.
  6. G S. Penambangan Sistem Terbuka Ramah Lingkungan dan Upaya Reklamasi Pasca Tambang untuk Memperbaiki Kualitas Sumberdaya Lahan dan Hayati Tanah. Sumber daya lahan. 2011;5(2):499–537.
  7. Apriliana E. Pengaruh Tipe Industri, Kinerja Lingkungan, Dan Profitabilitas Terhadap Carbon Emission Disclosure. Widyakala J. 2019;6(1):84.
  8. Duppa A, Daud A, Bahar B. Kualitas udara ambien di sekitar industri Semen Bosowa Kabupaten Maros. J Kesehat Masy Marit. 2020;3(1).
  9. Subekti S, Sukaryo S. Pengkajian Dampak Lingkungan Terhadap Air Tanah Kota Tangerang. Neo Tek. 2018;3(1).
  10. Susanto JP, Komarawidjaja W. Green Belt Development as an Anticipation of Air Pollution in Fertilizer Industry , East Kalimantan. J Teknol Lingkung. 2018;19(2):155–64.
  11. Erwedi dkk. Rancangan Lanskap Pasca Tambang Batubara Sebagai Kawasan Green Belt Berbasis Agroforestri Berdasar Literatur Review. Vol. 3, Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan . 2021.
  12. Solikhatun I, Maridi, Budiastuti S. Analisis Vegetasi Penutup Lantai ( Lower Crop Community - LCC ) Di Kawasan Sabuk Hijau Waduk Serbaguna Wonogiri. Semin Nas Pendidik dan Saintek. 2019;354–63.
  13. Dharmaputri NW, Inyoman W, Wayan A. Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Rhizosfer Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) Dan Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Serta Perbanyakannya Dengan Media Zeolit. E-Jurnal Agroekoteknologi Trop (Journal Trop Agroecotechnology). 2016;5(2):171–80.
  14. Kumalawati Z, Ridwan A, Kafrawi K. Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Rizosfer Tanaman Kakao ( Theobroma cacao L. ) Di Tipe Kemiringan Lahan Yang Berbeda. Agroplantae J Ilm Terap Budid dan Pengelolaan Tanam Pertan dan Perkeb. 2018;7(2):1–7.
  15. Pulungan ASS. Tinjauan Ekologi Fungi Mikoriza Arbuskula. J Biosains. 2018;4(1):17.
  16. Silitonga YW, Nasution MNH. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Putih (Zea mays L.). Agrium. 2020;23(1):36–40.
  17. Suryati T. Studi Fungi Mikoriza Arbuskula di Lahan Pasca Tambang Timah Kabupaten Bangka Tengah Study of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Tin Post-Mining Land of Central Bangka Regency. J Teknol Lingkung. 2017;18(1):45–53.
  18. Samsi N, Thaha AR. Isolasi Dan Identifikasi Morfologi Spora Fungi. e-J Agrotekbis. 2017;5(April):204–11.
  19. Fadli GI, Rainiyati, Mukhsin. Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Mikoriza (Glomus sp) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill.) di Polybag. Agroecotania. 2018;1(2).
  20. Hadianur, Syafruddin, Kesumawati E. Effect of Fungi Arbuscular Mycorhiza on the Growth and Yield of Tomato Plants (Lycopersicum esculentum Mill). J Agrista. 2016;20(3):126–34.
  21. Nurtjahyani SD, Oktafitria D, Sriwulan S, Ashuri NM, Cintamulya I, Purnomo E. Identifikasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Mikoriza pada Lahan Reklamasi Bekas Penambangan Batu Kapur di Kabupaten Tuban. In: Prosiding Seminar Nasional VI Hayati 2018. 2018. p. 291–9.
  22. Ekamawanti HA, Herkulana H. Inisiasi Teknologi Hayati Pada Petani Untuk Mendukung Revegetasi Lahan Bekas Perladangan. JPPM (Jurnal Pengabdi dan Pemberdaya Masyarakat). 2019;3(2):185.
  23. Lee EH, Park SH, Eo JK, Ka KH, Eom AH. Acaulosproa koreana, a new species of arbuscular mycorrhizal fungi (Glomeromycota) associated with roots of woody plants in Korea. Mycobiology. 2018;46(4):341–8.
  24. Ansiga RE, Rumambi A, Kaligis DA, Mansur I, Kaunang W. Eksplorasi Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Pada Rizosfir Hijauan Pakan. Zootec. 2017;37(1):167.
  25. Nopphakat K, Runsaeng P, Klinnawee L. Acaulospora as the dominant arbuscular mycorrhizal fungi in organic lowland rice paddies improves phosphorus availability in soils. Sustain. 2022;14(1).
  26. Morin E, Miyauchi S, San Clemente H, Chen ECH, Pelin A, de la Providencia I, et al. Comparative genomics of Rhizophagus irregularis, R. cerebriforme, R. diaphanus and Gigaspora rosea highlights specific genetic features in Glomeromycotina. New Phytol. 2019;222(3):1584–98.
  27. Kehri H kaur, Akhtar O, Zoomi I, Pandey D. Arbuscular Mycorrhizal Fungi: Taxonomy and its Systematics. Int J Life Sci Res. 2018;6(4):58–71.
  28. Kurnia K, Gusmiaty G, Larekeng SH. Identifikasi dan Karakterisasi Mikoriza pada Tegakan Nyatoh (Palaquium sp.). Perennial. 2019;15(1):51.
  29. Faad H, Tuheteru FD, Arif A. Arbuscular Mycorrhizal Fungi Symbiosis and Conservation of Endangered Tropical Legume Trees. 2018;465–86.
  30. Abdillah L, Septian MH, Sihite M, Tidar U. Potensi Pemanfaatan Mikoriza arbuskula (Am) pada Lahan Hijauan Pakan. 2021;5(1):362–70.
  31. Lestari T, , T, Ardie SW, Sopandie DD. Peranan Fosfor dalam Meningkatkan Toleransi Tanaman Sorgum terhadap Cekaman Aluminium. J Agron Indones (Indonesian J Agron. 2017;45(1):43–8.
  32. Zulfikar Z, Eliyani E, Nazari APD. Aplikasi Mikoriza Pada Tanah Lahan Reklamasi Tambang Batubara Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill). Agrifor J Ilmu Pertan dan Kehutan. 2019;18(2):395–404.




DOI: https://doi.org/10.20961/jbb.v3i1.72038

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.



Print ISSN: 2775-5223
Online ISSN: 2808-3229
Website: https://jurnal.uns.ac.id/jbb
Email: jurnal.biotek.biodiv@mail.uns.ac.id
Published by: Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami Street, No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah 57126