GERAKAN SOSIAL KELOMPOK PEREMPUAN PEJUANG SERIBANDUNG (KPPS) DALAM KONFLIK TENURIAL DI OGAN ILIR

Yui Zahana, Dadang Hikmah Purnama, Diana Dewi Sartika

Abstract

The Seribandung Women Fighters Group is a grassroots women's group that carries out a social movement to fight for community land which has been controlled for forty-two years by a state-owned company, PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis. This research aims to analyze the meaning of the social movement carried out by KPPS, especially since this conflict has been very long and has not yet been resolved. The method used in this research is qualitative with Alfred Schutz's phenomenological approach. The results of this study found that the experience, knowledge, awareness and motives of KPPS shape the meaning of social movements that have been carried out. KPPS has experience doing social movements from demonstrations to new social movements, namely campaigns through MSME products. This experience shapes KPPS knowledge in conducting social movements in the form of dialogue, advocacy, campaigning and organizing strategies. They get this knowledge because of continuous experience. This activity forms KPPS awareness to continue to carry out social movements supported by the land return motive. KPPS believes that farming is a hereditary legacy from ancestors and land is a source of livelihood for the community so that land conversion carried out by companies has an impact on the absence of productive land, changing the type of work of women from farmers to farm laborers, the high criminalization carried out by the authorities to the shrinking of village administrative areas. This is the basis of the social movement carried out by KPPS to this day. KPPS itself interprets land as a source of life, human life and death depend on land and the seizure of land rights by companies is a violation of human rights.

 

Keywords: Social Movements, Grassroots Women, Tenure Conflict, Meaning

 

Abstrak

Kelompok Perempuan Pejuang Seribandung merupakan kelompok perempuan akar rumput yang melakukan gerakan sosial memperjuangkan lahan masyarakat yang selama empat puluh dua tahun di kuasai oleh perusahaan milik negara yaitu PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna gerakan sosial yang dilakukan oleh KPPS terlebih konflik ini sudah sangat lama dan belum menemui penyelesaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif  dengan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Hasil penelitian ini menemukan pengalaman, pengetahuan, kesadaran dan motif KPPS membentuk makna gerakan sosial yang selama ini di lakukan. KPPS memiliki pengalaman melakukan gerakan sosial dari aksi demonstrasi hingga gerakan sosial baru yaitu kampanye melalui produk UMKM. Pengalaman ini membentuk pengetahuan KPPS dalam melakukan gerakan sosial berupa strategi dialog, advokasi, kampanye dan pengorganisasian. Pengetahuan ini mereka dapatkan karena pengalaman secara terus menerus. Aktivitas ini membentuk kesadaran KPPS untuk terus melakukan gerakan sosial didukung oleh motif lahan kembali. Keyakinan KPPS bahwa bertani adalah warisan turun temurun dari leluhur dan lahan merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat sehingga alih fungsi lahan yang dilakukan perusahaan berdampak pada tidak adanya lahan produktif, mengubah jenis pekerjaan perempuan dari petani menjadi buruh tani, tingginya kriminalisasi yang dilakukan oleh aparat hingga mengecilnya wilayah administratif desa. Hal ini lah yang menjadi dasar gerakan sosial yang dilakukan oleh KPPS hingga hari ini. KPPS sendiri memaknai tanah adalah sumber kehidupan, hidup mati manusia bergantung pada tanah dan perampasan hak tanah yang dilakukan oleh perusahaan merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

 

Kata Kunci: Gerakan Sosial, Perempuan Akar Rumput, Konflik Tenurial, Makna

Full Text:

PDF

References

Behnke, E. A., & Carr, D. (1998). Alfred Schutz's "Sociological Aspect of Literature" Contributions to Phenomenology (M. S. M. College & J. Drummond (eds.)). Kluwer Academic Publisher in 1998. https://doi.org/10.1007/978-94-01`5-9042-6

Bogdan, Robert C dan Sari Knop B. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn and Bacon.

Brownmiller, S. (2016). Radical Feminism : Feminist Activism in Movement (2 st). Palgrave Macmillan.

Creswell, J.W. 2012a. Educational Research Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. edisi keempat. Boston: Pearson Education.

Creswell, J.W, Penerjemah Achmad Fawaid. 2014. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatid dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Endress, M., Psathas, G., & Nasu, H. (2005). Explorations of the Life-World (M. Endress, G. Psathas, & H. Nasu (eds.); 1 st). Springer.

Ferguson, Susan J. (1999). Mapping The Social Landscape Reading in Sociology Second Ediiton. Mayfield Publishing Co, AS.

Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Fenomenologi: Kajian Filsafat dan Ilmu Pengetahuan. Malang: Literasi Nusantara.

Huberman, A. Michael & Miles Mattew B. 1984. Qualitatif Data Analisysis. edisi kedua. California: Sage Publication Inc.

Janowitz, M. (1970). Alfred Schuzt on Phenomenology and Social Relations (H. R. Wagner (ed.); 1st ed.). The University of Chicago Press. https://doi.org/0-226-74152-4

Maleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maleong, Lexy J. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miles, M B dan Huberman, A M. 1984. Qualitatif Data Analisysis. edisi kedua. California: Sage Publication Inc.

Pula, B. (2024). Alfred Schutz , Phenomenology , and the Renewal of Interpretive Social Science. Routledge Taylor and Francis Group. https://doi.org/10.4324/9781003461098

Redfern, C., & Aune, K. (2010). Reclaiming the F Word: The New Feminist Movement. In Gender & Development (Vol. 18, Issue 3). St Martin’s Press. https://doi.org/10.1080/13552074.2010.521997

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, Penerjemah Nurhadi. 2004. Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern (Sociological Theory). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Ritzer, George dan Smart Barry, Penerjemah Imam Muttaqien, et al. 2011. Handbook Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.

Schutz, A. (1959). Phenomenology and Social Reality (M. Natanson (ed.)). https://doi.org/10.1007/978-94-001-7523-4

Schutz, A. (1967). The Phenomenology of The Social Word (J. Wild, J. M. Edie, H. Spiegelberg, W. Eale, G. A. Schrader, N. Maurice, P. Ricoeur, A. Gurwitsch, & C. O. Schrag (eds.)). Der Sinnhafte Aufbau der Sozialen Welt.

Schutz, A. (1970a). Fenomenoloji ve Toplumsal Iliskiler (H. R. Wegner (ed.)). The University of Chicago Press.

Schutz, A. (1970b). Phaenomenologica : Collection Publiee Sous Le Patronage Des Centres D’Archives Husserl (1st ed.). Martinus Nijhoff, The Hague. https://doi.org/10.1007/978-94-015-3456-7

Schutz, A. (1976). Phaenomenologica : Collection Fondee PAR H.L. Vab Breda Et Publiee Sous Lee Patronage Des Centres D’Archives - Husserl (Fourth Pri).

Schutz, A. (1979a). Fenomenologia e Relacoes Sociais (H. R. Wagner (ed.)). The University of Chicago Press.

Schutz, A. (1979b). Fenomenologia e relações sociais (Z. Editores (ed.); 2nd ed.). 1970 by The University of Chicago.

Schutz, A. (2011). Collected Papers V. Phenomenology and the Social Sciences (L. Embree (ed.)). Springer Science + Business Media B.V. 2011. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1515-8

Schutz, A., & Parson, T. (1978). Studies in Phenomenology and Existential Philosophy (J. M. Edie (ed.)). Indiana University Press Bloomington and London.

Spardley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Supraja, Muhammad & Akbar, Nuruddin Al. 2020. ALFRED SCHUTZ: Pengarusutamaan Fenomenologi dalam Tradisi Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tilly, C. (2020). Social Movements and Democratization. In Rural Protest and the Making of Democracy in Mexico, 1968–2000. Paradigm. https://doi.org/10.5325/j.ctv14gp1dj.7

Treanor, N. (2002). The Feminist Movement (N. Treanor (ed.); Issue september 2016). Greenhaven Press.

Wirawan, I.B. (2015). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma : Fakta Sosial, Definisi Sosial dan Perilaku Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.