KETIDAKADILAN SUBSTANSIAL DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM PROBLEM MARGINALISASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SURAKARTA

Theofilus Apolinaris Suryadinata

Abstract

This research leads to the marginalization of children with special needs  in Surakarta, Central Java. The self-development of a human being determined both genetically and in the social environment has implications for different abilities both physical and mental. In society, there are often social groups of children with special needs who are not only different but also lacking in certain aspects. This is also the case in Solo. This research doesn't just show the causes of marginalization, but also analyze it using the perspective of Rawlsian theory of justice and symbolic violence of Pierre Bourdieu. The method used is qualitative participation action research and collecting secondary data. The results showed that marginalization of children with special needs still occurs in educational environments, community environments, especially neighborhoods, even though there have been efforts to overcome it slowly. Substantial injustice mainly occurs in the provision of public facilities for children with special needs for inclusive education and environment. In addition, there are still found symbolic violence especially in families that is rarely realized and difficult to detect in the problem of marginalization of children with special needs.

 

Keywords: Child With Special Needs, Marginalization, Substantial Injustice, Symbolic Violence, Education, Family

 

Abstrak

Penelitian ini berbicara tentang marginalisasi terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di Surakarta, Jawa Tengah. Perkembangan diri seorang manusia yang ditentukan baik secara genetik maupun lingkungan sosial berimplikasi pada kemampuan yang berbeda baik fisik maupun mental. Di masyarakat, kerapkali dijumpai kelompok sosial anak berkebutuhan khusus yang tidak hanya berbeda, tetapi juga berkekurangan dalam aspek tertentu. Hal ini juga terjadi di Surakarta. Penelitian ini tidak hanya mengemukakan sebab-sebab marginalisasi, tetapi juga menganalisisnya dengan menggunakan perspektif teori keadilan Rawlsian dan kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu. Metode yang dipakai adalah participation action research secara kualitatif dan mengumpulkan data-data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marginalisasi anak berkebutuhan khusus tetap terjadi di lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, terutama ketetanggaan, meskipun sudah ada upaya untuk mengatasinya secara perlahan. Ketidakdilan substansial terutama terjadi dalam kurangnya penyediaan fasilitas publik bagi anak berkebutuhan khusus untuk pendidikan dan lingkungan yang inklusif. Selain itu masih ditemukan kekerasan simbolik terutama dalam keluarga-keluarga yang jarang disadari dan sulit dideteksi dalam problem marginalisasi anak berkebutuhan khusus.

 

Kata Kunci: Anak Berkebutuhan Khusus, Marginalisasi, Ketidakadilan Substansial, Kekerasan Simbolik

Full Text:

PDF

References

Alfian, A. (2023). Kekerasan Simbolik dalam Wacana Keagamaan di Indonesia. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 18(1), 25-50.

Alakhunova, N., et al. (2015). Defining Marginalization: An Assessment Tool. Washington: The George Washington University, The Elliot School of International Affairs & WFTO-Asia.

Arismunandar, S. (2009). Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik. Program S3 Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Berlinda, L. M., & Naryoso, A. (2018). Kompetensi Komunikasi Guru Pendamping Khusus di Sekolah Inklusi. Interaksi Online, 6(4), 411-422.

Chand, R., et al. (2017). Societies Social Inequalities and Marginalization Marginal Regions in the 21st Century. Slovenia: Springer International Publishing.

Dermawan, O. (2013). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(2), 886-897.

Dwizatmiko. (2010). Kuasa Simbolik Menurut Pierre Bourdieu; Telaah Filosofis. Skripsi. Universitas Indonesia: Depok.

Girard, Rene. (1977). Violence and The Sacred. Baltimore & London: The Johns Hopkins University Press.

Haryatmoko, J. (2010). Dominasi Penuh Muslihat: Akar Kekerasan dan Diskriminasi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Haslinda, H. (2019). Partisipasi Perempuan Dalam Dunia Pariwisata. AN-NISA: Jurnal Studi Gender dan Anak, 10(1), 92-98.

Indriyani, R. (2021). Marginalisasi Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Potensia, 10(1), 1-11.

Krisdinanto, N. (2014). Pierre Bourdieu, Sang Juru Damai. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 189-206.

Layyinah, A., et al. (2023). Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus dan Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus. Universitas Negeri Surabaya.

Madung, Otto Gusti. (2013). Filsafat Politik: Negara dalam Bentangan Diskursus Filosofis. Maumere: Penerbit Ledalero.

Nida, F. L. K. (2018). Membangun Konsep Diri Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 2(1), 45-64.

Nock, M., Kazdin, A., Hiripi, È., & Kessler, R. (2007). Lifetime prevalence, correlates, and persistence of oppositional defiant disorder: results from the national comorbidity survey replication. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 48(7), 703-713.

Pitaloka, E. P. T. R., & Putri, A. K. (2021). Pemaknaan Kekerasan Simbolik Dalam Pelecehan Seksual Secara Verbal (Catcalling). Journal of Development and Social Change, 4(1), 90-114.

Prasetyo, A . (2022). The Marginalization of Children with Disabilities in Indonesia: A Case Study. International Journal of Inclusive Education, 26(1), 33-46.

Rakhmayanti, F. & Wiyatmi (2019). Marginalisasi Perempuan Dalam Novel-Novel Karya Suparto Brata. Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

Raho, Bernard. (2008). Sosiologi, Sebuah Pengantar. Maumere: Penerbit Ledalero, cet. ke-2.

Rohmah, I. (2022). Marginalisasi Anak Berkebutuhan Khusus dalam Pendidikan Inklusi. Jurnal Pendidikan Khusus, 19(2), 111-125.

Syaadah, R., Ary, M. H., Silitonga, N., & Rangkuty, S. F. (2023). Pendidikan formal, Pendidikan non formal Dan Pendidikan informal. PEMA (Jurnal pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat), 2(2), 125–131.

Siregar, M. (2016). Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu. An Image Jurnal Studi Kultural, 1, 84-87.

Zara, R. H. & Jatinangsih, O. (2022). Praktik Pendidikan Karakter Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SD Muhammadiyah Kota Madiun. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 10(5), 713-727.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.