GUNA-GUNA DAN REALITAS SOSIAL HINDIA BELANDA 1880-1930
Abstract
Abstract:
Guna-Guna is a magical practice that has been going on for a long time, not only in the present but has been going on since the colonial era. It is very possible that the practice of guna-guna has had strong roots in people's lives before the arrival of Europeans and the occurrence of colonization in the Dutch East Indies. The phenomenon of guna-guna became a symptomatic practice in the colonial era and made Dutch people living in the Dutch East Indies experience an encounter with other aspects of a culture in the Indies. Cultural encounters through the phenomenon of guna-guna that spread in the community led to a number of responses and reactions ranging from discussions in community discussion forums, tonil performances and the publication of witch-themed romances. The phenomenon of guna-guna entered the life of the Dutch in the Indies through various channels of various social classes ranging from housemaids, nyai alias mistresses from the natives, business colleagues, colleagues of government employees, etc. This article places the phenomenon of guna-guna as part of a social fact – using the sociological concept of Emile Durkheim – which has attached itself to the socio-cultural life of the Indies community and as an external force that has brought a number of influences in various fields of life ranging from the formation of public knowledge, the emergence of distinctive vocabulary , performing arts and publishing a number of novels with the magical nuances of the Indies. Through qualitative research methodologies – literature review and text analysis of colonial documents in the form of newspapers and advertisements as well as romances – the phenomenon of guna-guna is analyzed from a number of selected cases and observes the development of terms and their impacts to get a picture of the social reality of the Dutch East Indies society in the colonial era.
Keywords: Guna-Guna, Social Facts, Stille Kracht, Silent Power
Abstrak:
Guna-guna merupakan sebuah praktik magis yang telah berlangsung lama, bukan hanya di masa kini saja tetapi sudah berlangsung sejak era kolonial. Sangat dimungkinkan praktik guna-guna telah memiliki akar yang kuat dalam kehidupan masyarakat sebelum kedatangan orang Eropa dan terjadinya kolonialisasi di Hindia Belanda. Fenomena guna-guna menjadi sebuah praktik yang menggejala di era kolonial dan menjadikan orang-orang Belanda yang tinggal di Hindia Belanda mengalami sebuah perjumpaan dengan aspek lain dari sebuah kebudayaan di Hindia. Perjumpaan kebudayaan melalui fenomena guna-guna yang tersebar di masyarakat menimbulkan sejumlah tanggapan dan reaksi mulai dari pembahasan dalam forum-forum diskusi warga, pentas tonil serta penerbitan roman bertema guna-guna. Fenomena guna-guna memasuki kehidupan orang Belanda di Hindia melalui berbagai saluran kelas-kelas sosial yang beragam mulai dari pembantu rumah tangga, para nyai alias istri simpanan dari kaum pribumi, kolega bisnis, kolega pegawai pemerintah dll. Melalui metodologi penelitian kualitatif – kajian literatur dan analisis teks dokumen kolonial berupa surat kabar dan iklan serta roman – fenomena guna-guna dianalisis dari sejumlah kasus yang dipilih dan mengamati perkembangan istilah serta dampaknya untuk mendapatkan gambaran realitas sosial masyarakat Hindia Belanda di era kolonial dalam kurun waktu antara 1880-an sampai 1930-an. Artikel ini menempatkan fenomena guna-guna sebagai bagian dari fakta sosial – menggunakan konsep sosiologi Emile Durkheim – yang telah melekati kehidupan sosial budaya masyarakat Hindia dan sebagai kekuatan eksternal yang telah membawa sejumlah pengaruh di berbagai bidang kehidupan mulai dari pembentukan pengetahuan masyarakat, kemunculan kosa kata khas, pertunjukan seni serta penerbitan sejumlah roman bernuansa magis Hindia.
Kata Kunci: Guna-Guna, Fakta Sosial, Kekuatan Diam, Stille Kracht
Full Text:
PDFReferences
Bever, Edward (2008), The Realities of Witchcraft and Popular Magic in Early Modern Europe, New York: Palgrave Macmillan
Bezemer, T. J. (1921), Beknopte Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, 's-Gravenhage Leiden: Martinus Nijhoff en Leiden: N.V. v/h. E.J. Brill
De Graaffd, S., Stibbe, G (1918), Encylopaedie van Nederlandsch Indie, Indie 's-Gravenhage Leiden: Martinus Nijhoff en Leiden: N.V. v/h. E.J. Brill
D. Mark, Hanrahan, Jacobs and Nancy Weiss (2005), The Blackwell Companion to the Sociology of Culture, Blackwell Publishing Ltd
Elbers, Christina Dewi (2011), Kekuatan Diam (Diterjemahkan dari karya Louis Coiperus, De Stille Kracht), Yogyakarta: Kanisius
Ferraro Gary, Andreatta Susan (2010), Cultural Anthropology: An Applied Perspective, Cengage Learning
Hume, Lynne and Nevill Drury, (2013), The Varieties of Magical Experience: Indigenous, Medieval, and Modern Magic, California: Praeger
Kijdsmeir Jr, Caesar, (1930), Goena-Goena, De Orient
Koentaraningrat (2007), Tjelapar: A Village in South Central Java dalam Village in Indonesia, Jakarta, Kualalumpur: Equinox
______________ (2004), Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama
Kroeber, Alfred & Kluckhon, Clyde (1952), Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions, Cambridge, Massachusetts: The Museum
Macionis, John J. (2018), Sociology, England: Pearson Education Limited
Neuwman, W. Lawrence (2013), Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta Barat: PT. Indeks
Ritzer, George (2004), Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Th. Mayer, L (1906), Practisch Maleisch-Hollandsch en Hollandsch-Maleisch Handwordenboek, Semarang-Soerabaja-Bandoeng: N.V. Boekhandel en Drukkerij v/h G.C.T. Van Dorp & Co
Boschman, Ellen (2000), Goena-Goena: Een Zoektocht in de Literatuur Naar Betekenis en Verbeelding, Indische Letteren, Werkgroep Indisch-Nederlandse Letterkunde, Jaargang 15, p. 25-35
Honings, Rick (2022), Kampong Smells, Guna-guna and Indigenous Perkaras, Dutch Crossing: Journal of Low Countries Studies, Vol 48 Number 1, p. 1-18
Salverda, Reinier (1994), Indisch-Nederlands in het Batavia van de jaren dertig De roman Goena Goena van Caesar Kijdsmeir, Jaargang 9, p. 29-43
De Goena-Goena Affaire: Diep Berouw van Ex-Radja, De Indische Courant (19-06-1935)
Een Goena-Goena Geschiedenis, Limburgsch dagblad (16-02-1929)
Goena-Goena, De Locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad (09-04-1900)
Goena-Goena: De juffrouw Met de Suiker, De Indische Courant (18-08-1938)
Goena-Goena: Afgrijselijk Middel, Algemeen Handelsblad voor Nederlandsch-Indië (25-01-1933)
Goena-Goena: Het Geval in Langkat, De Indische Courant (10-06-1929)
Gevaarlijke Goena-Goena, Algemeen Handelsblad voor Nederlandsch-Indië (03-04-1934)
Het Probleem van Stille Kracht, De Locomotief (26-06-1926)
Het Goena-Goena Geval, De Indische Courant (29-07-1938)
Indische Stille Kracht: Een Spookhuis te Banjoemas, Voorwaarts: Sociaal Democratisch Dagblad (17-02-1930)
Javaansche Vrouw Zwaar Mishandeld: Werkte Zij Met Goena-Goena, De Sumatra post (12-10-1938)
Publieke Vermakelijkheden, Haagsche Courant (06-05-1918)
Stille Kracht, De Avondpost (11-03-1930)
Toneel, Het Nieuws van Den Dag (17-05-1918).Refbacks
- There are currently no refbacks.