PERLAWANAN PEREMPUAN MENGHADAPI PELECEHAN VERBAL
Abstract
Gender inequality is a problem that can be found in countries that adhere to a patriarchal culture. Women become the cornered party in self-defense. The crime of verbal harassment is a threat faced by women. Verbal harassment is not a joke, but a real action that imprints and causes trauma to the victim. Verbal harassment can be said as a disguised crime that attacks the victim's psyche and is not realized by the community for the existence of the impact it causes. This study focuses on the efforts made by women in dealing with verbal abuse. This study uses a qualitative method with a phenomenological theory approach initiated by Hussrl. Data collection techniques used in-depth interviews and literature review to obtain rich and relevant data. Research Results Women are blamed by the community and perpetrators when they fight back during verbal harassment. Women were accused of the clothes they used, in addition, women were accused of not being able to respond to jokes in a relaxed manner. Verbal abuse that occurs in women leaves deep scars, causing a sense of trauma and distrust of others.
Keywords: Verbal Harassment, Resistance, Female
Abstrak
Ketimpangan gender menjadi permasalahan yang dapat dijumpai di negara penganut budaya patriarki. Perempuan menjadi pihak yang disudutkan dalam melakukan pembelaan diri. Kejahatan pelecehan verbal menjadi ancaman yang dihadapi perempempuan. Pelecehan verbal bukan merupakan bahan lelulocon, melainkan tindakan nyata yang membekas dan menimbukan traumatis pada korban. Pelecehan verbal dapat dikatakan sebagai kejahatan tersamar yang menyerang psikis korban dan tidak disadari oleh masyarakat atas eksistensi dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini berfokus pada upaya yang dilakukan oleh perempuan dalam menghadapi pelecehan verbal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori fenomenologi yang digagas oleh Hussrl. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalan dan kajian literatur untuk memperoleh data yang kaya dan relevan. Hasil Penelitian Pihak perempuan disalahkan masyarakat dan pelaku ketika melakukan perlawan saat pelecehan verbal. Perempuan dituduh atas pakaian yang mereka gunakan, selain itu perempuan mendapat tuduhan bahwa tidak mampu menanggapi bahan candaan dengan santai. Pelecehan verbal yang terjadi pada prempuan memberikan bekas luka yang mendalam, sehingga menimbulkan rasa traumatis dan ketidakpercayaan pada orang lain.
Kata Kunci: Pelecehan verbal, Perlawanan, Perempuan
Full Text:
PDFReferences
Alfi, Imam, and Umi Halwati. 2019. “Faktor-Faktor Blaming the Victim (Menyalahkan Korban) Di Wilayah Praktik Kerja Sosial.” Islamic Management and Empowerment Journal 1(2):217–28. doi: 10.18326/imej.v1i2.217-228.
Apriliandra, Sarah, and Hetty Krisnani. 2021. “Perilaku Diskriminatif Pada Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Konflik.” Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik 3(1):1. doi: 10.24198/jkrk.v3i1.31968.
Aslamiah, Rufaidah, and Milda Longgeita Pinem. 2020. “Kejahatan Sunyi: Potret Pelecehan Seksual Buruh Perempuan.” Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) 14(1):51–80. doi: 10.24815/jsu.v14i1.17759.
Asti, Galih Kenyo, Poppy Febriana, and Nur Maghfirah Aesthetika. 2021. “Representasi Pelecehan Seksual Perempuan Dalam Film.” Komuniti: Jurnal Komunikasi Dan Teknologi InformasI 13(1):79–87.
Astuti, Sri Wahyuning, Dyah Pradoto, and Gustina Romaria. 2019. “Victim Blaming Kasus Pelecehan Seksual (Studi Netnografi Pelecehan Seksual Terhadap Via Valen Di Instagram) Victim Blaming Sexual Harassment Cases (Netnographic Study of Sexual Harassment Against Via Valen on Instagram).” Promedia 5(1):145–65.
Budiyono, Agus, Shefa Dwijayanti Ramadani, and Mahrosi. 2018. “Peningkatan Kesadaran Diri Menghadapi Resiko.” Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2018 245–48.
Chafetz, Janet Saltzman. 2006. Sociology of Gender.
Delima, Nila Ayu Wardani Lui. 2020. “KAMPANYE SOSIAL ANTI PELECEHAN VERBAL DI INSTAGRAM (AN ALISIS ISI KAMPANYE SOSIAL ANTI PELECEHAN VERBAL PADA AK UN @DEARCATCALLERS.ID PERIODE 1 JANUARI – 31 MEI 2020).” UPN Veteran Jawa Timur.
Dewi, Aprilia Kristina. 2019. “Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.” Developmental and Clinical Psychology 3(1):13–17.
Dewi, Ida Ayu Adnyaswari. 2017. “Catcalling : Candaan, Pujian Atau Pelecehan Seksual.” Acta Comitas 57(6):1482–1501. doi: 10.1093/bjc/azw093.
Hanifa, Hani. 2021. “Pengalaman Korban Pelecehan Seksual Di Krl Commuter Line.” Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah.
Harsanto, Prayanto Widyo. 2017. “Imajinasi Berbasis Gender.” Jurnal Invensi 2(2):49–60.
Hidayat, Angeline, and Yugih Setyanto. 2020. “Fenomena Catcalling Sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Secara Verbal Terhadap Perempuan Di Jakarta.” Koneksi 3(2):485. doi: 10.24912/kn.v3i2.6487.
Hidayat, Herry Nur, and Tienn Immerry. 2020. “Pelecehan Terhadap Perempuan Dalam Meme.” Kafa`ah: Journal of Gender Studies 10(2):131. doi: 10.15548/jk.v10i2.330.
Insan, Muhammad Yalzamul. 2019. “Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen.” Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen 3(2):119–31.
Jannah, Putri Miftahul. 2021. “Pelecehan Seksual, Seksisme Dan Pendekatan Bystander Putri.” Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi 2(1):61–70.
Oktaviani, Rini, and Suzy S. Azeharie. 2020. “Penyingkapan Diri Perempuan Penyintas Kekerasan Seksual.” Koneksi 4(1):98. doi: 10.24912/kn.v4i1.6635.
PRADINI, ULYA ANGGIE. 2018. “Perempuan Sebagai Objek Seksual Dalam Tabloid Otomotif (Analisis Semiotika Foto Pada Rubrik ‘Cepot’ Hal 34 Tabloid Motorplus).” Interaksi Online 2(3).
Prameswari, Virga, and Riza Noviana Khoirunnisa. 2020. “Penerimaan Diri Pada Perempuan Korban Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Keluarga.” Character: Jurnal Penelitian Psikologi 7(4):62–78.
Pratiwi, Hafifah Dinda, Sunarto, and Triyono Lukmantoro. 2021. “Diskriminasi Gender Terhadap Jurnalis Perempuan Di Media.” Interaksi Online 9(3).
Purwanti, Tari. 2020. “Kuasa Tubuh Dan Perlawanan: Anti Politisasi Dan Komodifikasi Tubuh Perempuan Dalam Ruang Virtual.” Umbara 5(2):141. doi: 10.24198/umbara.v5i2.29962.
Ritzer, George. 2012. Theory of Sociology. 8th ed. edited by W. A. Djohar. New York: McGraw-Hill.
Ritzer, George, and Douglas J. Goodman. 2016. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
Sadewo, FX Sri. 2016. Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Setyawan, Bayu. 2020. “Patriarki Sebagai Akar Diskriminasi Gender Di Sri Lanka.” Resolusi: Jurnal Sosial Politik 3(1):1–14. doi: 10.32699/resolusi.v3i1.1277.
Shopiani, Bunga Suci, and Udin Supriadi. 2021. “Fenonema Victim Blaming Pada Mahasiswa Terhadap Korban Pelecehan Seksual.” 11(2):940–55.
Trywahyuni, Nur Qamarin. 2021. “ANALISIS KEKERASAN VERBAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM PEMBERITAAN DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM.” Jurnal Sasindo 9(1):5–24.
Wulandari, Erika Putri, and Hetty Krisnani. 2021. “Kecenderungan Menyalahkan Korban (Victim-Blaming) Dalam Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Sebagai Dampak Kekeliruan Atribusi.” Share : Social Work Journal 10(2):187. doi: 10.24198/share.v10i2.31408.
Yudha, I. Nyoman Bagus Darma, David Hizkia Tobing, and David Hizkia Tobing. 2018. “Dinamika Memaafkan Pada Korban Pelecehan Seksual.” Jurnal Psikologi Udayana 4(02):435. doi: 10.24843/jpu.2017.v04.i02.p18.
Zamzuardi, Yosi, and Syahrul Syahrul. 2019. “ANALISIS WACANA KASUS PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN PADA BERITA ONLINE DALAM PERSPEKTIF ANALISIS SARA MILLS.” Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 6(1):131–41.
Refbacks
- There are currently no refbacks.