PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER, ETIKA DAN MORAL SISWA SMA NEGERI DI KOTA MALANG
Abstract
Moral of students as the next generation of the nation experienced a lot of shifts. This is evidenced from the many cases of students against teachers, brawls between students, addicted to online games and so on. With the behavior patterns of the younger generation like this, it can be said that the younger generation has experienced moral degradation. This study aims to explain how organizational culture is able to be a shield for poor student behavior. This descriptive qualitative research approach uses observation and interviews as data collection techniques and focuses on several organizations that exist in state high schools in Malang. The results show that there is an ideology that is firmly embedded in students who are members of the organization. In addition, the activities reflected in the organization are able to foster leadership and high sense of responsibility. The organization is part of the school curriculum that plays a role in creating activities that are non-academic and is expected to be able to contribute in the form of achievement and raise the good name of the school. The organization becomes a place in the formation of the character of the nation's next generation. Youth as an agent of change must have been formed since school, and the best formation period is at the high school level where individuals are already part of the society as a whole.
Keywords: Culture of Organizatio; Ethics; Character; Morality; Youth Generation.
Abstrak
Moral siswa sebagai generasi muda penerus bangsa banyak mengalami pergeseran. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kasus-kasus siswa melawan guru, tawuran antar siswa, kecanduan game online dan sebagainya. Dengan adanya pola perilaku generasi muda seperti ini, bisa dikatakan bahwa generasi muda telah mengalami degradasi moral. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana budaya organisasi mampu menjadi tameng bagi perilaku pelajar yang buruk. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data dan berfokus pada beberapa organisasi yang ada di SMA Negeri di Kota Malang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat ideologi yang tertanam kuat pada diri pelajar yang tergabung di dalam organisasi. Selain itu, kegiatan yang tercermin dari organisasi mampu menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Organisasi merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang berperan dalam menciptakan aktivitas yang bersifat non-akademis serta diharapkan mampu memberikan sumbangsih berupa prestasi dan mengangkat nama baik sekolah. Organisasi menjadi wadah dalam pembentukkan karakter pemuda penerus bangsa. Pemuda sebagai agent of change sudah harus dibentuk sejak bangku sekolah, dan masa pembentukkan terbaiknya adalah pada jenjang SMA di mana individu secara perdana sudah menjadi bagian dari masyarakat secara utuh.
Kata kunci : Budaya Organisasi; Etika; Karakter; Moral; Pemuda.
Full Text:
PDFReferences
Bagus, Lorens. (2000). Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Baqir, Haidar. (2005). Buku Saku Filsafat Islam. Bandung: Mizan.
Bloom, Paul. (2010). How do morals change?. Nature. 464. 490. 10.1038/464490a.
Branson Christopher M.(2008) "Achieving organisational change through values alignment", Journal of Educational Administration, Vol. 46 Issue: 3, pp.376-395, https://doi.org/10.1108/09578230810869293.
Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Bungin, Burhan. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Choo, C. W. (2013). Information culture and organizational effectiveness. International Journal of Information Management, 33(5), 775–779. https://doi.org/10.1016/j. ijinfomgt.2013.05.009.
Desson, K., & Clouthier, J. (2010, November). Organizational culture – why does it matter ? Paper presented at the symposium on International Safeguards International Atomic Energy Agency, Vienna, Austria.
Durkheim, Emile. (1922). Education et Sociologie. Paris: Felix Alcan.
Durkheim, Emile. (1925). L’education morale. Paris: Libraire Felix Alcan.
Durkheim, Emile. (1970). Pendidikan Moral–Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Durkheim, Emile. (1997). The Division of Labor in Society. New York: The Free Press.
Fibrianto, A. S., & Bakhri, S. (2017). Pelaksanaan Aktivitas Ekstrakurikuler Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) Dalam Pembentukkan Karakter, Moral Dan Sikap Nasionalisme Siswa Sma Negeri 3 Surakarta. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2(2), 75-93.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Healey, Patsy. (2012). Thinking Planning and Urbanism. International Journal of Urban and Regional Research, Volume 36, July 2012.
Jamali, D., Khoury, G., Sahyoun, H. (2006). "From bureaucratic organizations to learning organizations: An evolutionary roadmap", The Learning Organization, Vol. 13 Issue: 4, pp.337-352, https://doi.org/10.1108/09696470610667724.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Miles, M., dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.
Sinulingga, Setia Paulina. 2016. Teori Pendidikan Moral Menurut Emile
Durkheim Rrelevansinya Bagi Pendidikan Moral Anak Di Indonesia. Jurnal
Filsafat, Vol. 26, No. 2, Agustus 2016.
Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun I Nomor 1.
Suyata. (2011). Pendidikan Karakter: Dimensi Filosofis, dalam Darmiyati
Zuchdi (ed.) Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.