COMPARATIVE ANALYSIS OF AHP-TOPSIS METHOD AND PROMETHEE METHOD IN DETERMINING KARTU INDONESIA PINTAR RECEIVER
Abstract
Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya kriteria yang harus dipenuhi tersebut menyebabkan proses penyeleksian calon penerima KIP harus dilakukan berkali-kali dan memakan waktu yang lama dengan pelaksanaanya mengurutkan siapa saja yang berhak. Maka dari itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan.
Pada penelitian ini, gabungan metode AHP-TOPSIS akan dibandingankan dengan metode PROMETHEE untuk dicari metode mana yang lebih baik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Receiver Operating Characteristic (ROC) dan Order Analysis. Hasil analisis pengujian menunjukkan untuk perhitungan metode AHP-TOPSIS pada data siswa tahun 2015 memiliki akurasi sebesar 81% lebih baik dibanding dengan perhitungan Metode PROMETHEE pada data siswa tahun 2015 memiliki akurasi sebesar 70%. Demikian juga dengan hasil untuk data tahun 2016, Metode AHP-TOPSIS memberikan hasil yang lebih baik dengan akurasi sebesar 84% sedangkan untuk perhitungan PROMETHEE pada data siswa tahun 2016 memiliki akurasi sebesar 80%. Selain itu dapat bandingkan juga pada order analysis, dari hasil order analysis diketahui bahwa metode AHP-TOPSIS memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan metode PROMETHEE dengan nilai 32,28 pada tahun 2015 dan 39,58 pada tahun 2016. Dilihat dari hasil akurasi dan hasil pada order analysis tersebut maka metode AHP-TOPSIS menjadi metode rekomendasi terbaik yang diberikan kepada pihak sekolah dalam studi kasus penerima Kartu Indonesia Pintar.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.