Kontraradikalisme dalam Perspektif Media Siber di Indonesia

Arif Budi Prasetya

Abstract

 

The issue of radicalism that has occurred in several regions in Indonesia has had a significant impact, especially on the psychological aspects of society. Fear of terror acts after the Bali Bombings I and II, as well as several acts of terror, led the government to impose special rules in its institutions. Studies related to anti-radicalism are reported by the media through various perspectives. This policy is part of the government's efforts to ward off radicalism in the territory of State agencies. Not only conventional media, but digital media also do the same. The focus on digital media in this research (which will then be referred to as cyber media) cannot be separated from the advantages of these media which have unlimited access. Another interesting aspect is seeing how the construction of cyber media against this phenomenon provides a separate picture of media opinion regarding anti-terrorism and anti-radicalism proclaimed by the government. By using framing analysis, it will be known how the cyber media makes a construction against government efforts to tackle terrorism and radicalism in society.

Keywords : Antiradicalism, new media, cyber media, framing, government

 

 

Isu radikalisme yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia memberikan dampak yang signifikan, terutama aspek psikologis masyarakat. Ketakutan akan adanya aksi teror pasca Bom Bali I dan II, serta beberapa aksi teror, membuat pemerintah memberlakukan aturan-aturan khusus di instansinya. Kajian terkait anti radikalisme diberitakan oleh media melalui perspektif yang beragam. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk menangkal adanya radikalisme di wilayah instansi Negara. Tidak hanya media konvensional, namun media digital juga melakukan hal yang sama. Focus terhadap media digital dalam riset ini (yang selanjutnya akan disebut sebagai media siber / cyber media ) tidak terlepas dari keunggulan media tersebut yang memiliki akses tidak terbatas. Aspek menarik lainnya dengan melihat bagaimana konstruksi media siber terhadap fenomena ini memberikan gambaran tersendiri tentang opini media mengenai anti terorisme dan anti radikalisme yang dicanangkan oleh pemerintah. Dengan menggunakan analisis framing, akan diketahui bagaimana media siber membuat sebuah konstruksi terhadap usaha pemerintah dalam menanggulangi terorisme dan radikalisme di masyarakat.

Kata Kunci : Antiradikalisme, New Media, Media Siber, Framing, Pemerintah

Keywords

Kata Kunci : Antiradikalisme, New Media, Media Siber, Framing, Pemerintah

Refbacks

  • There are currently no refbacks.