PEMANFAATAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA KOLOM STRUKTUR MODULAR BETON RAMAH LINGKUNGAN
Abstract
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan fly ash dengan variasi 10%, 15% dan 20% sebagai bahan substitusi parsial semen untuk menghasilkan nilai berat isi minimal, kriteria beton ramah lingkungan dan perbandingan biaya antara kolom struktur konvensional dan kolom struktur prapabrikasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen, dengan standar pengujian berat isi mengacu pada SK SNI T: 15-1991- 03. Mix design segmen kolom menggunakan perbandingan 1 Pc: 2,67 Ps: 2,9 Kr, FAS sebesar 0,55 dan diuji pada umur 28 hari. Sampel uji berat isi berdimensi 30 cm x 30 cm x 15 cm. Persentase optimal penggunaan fly ash yaitu 15% menghasilkan nilai berat isi optimal sebesar 2459,416 kg/m3. Pemanfaatan fly ash sebagai bahan substitusi parsial semen pada kolom memenuhi kriteria ramah lingkungan yaitu mengurangi gas emisi CO2 sebesar 40,74 kg per m3 campuran beton dengan variasi 15% fly ash dan mengurangi sampah bekisting sebesar 3,6 m2 setiap pembuatan 2–3 batang kolom struktur. Penggunaan metode prapabrikasi dapat mereduksi biaya pembuatan sebesar 15,58% dan waktu pembuatan sebesar 21,6%.
Abstract : This study aims to analyze the use of fly ash with variations of 10%, 15% and 20% as a partial substitution of cement to produce an optimal density value, environmentally friendly concrete criteria and the cost comparison between conventional structural columns and prefabricated structural columns. The research method used was the experimental method, with standard density testing referring to SK SNI T: 15-1991-03. Mix design column segment used a ratio of 1 Pc: 2.67 Ps: 2.9 Kr, FAS of 0.55 and tested at 28 days of age. The density test sample has dimensions of 30 cm x 30 cm x 15 cm. The optimal percentage of use of fly ash is 15% resulting in an optimal density value of 2459.416 kg/m3. The utilization of fly ash as a cement column partial substitusi meet environmental criteria, namely reducing CO2 emissions of 40.74 kg per m3 of concrete mix wish variation in the use of 15% fly ash and reduce waste formwork of 3.6 m2 every manufacture 2- 3 column structure rods. The use of prefabricated methods can reduce manufacturing costs by 15.58% and manufacturing time by 21.6%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Standardisasi Nasional. (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Sk Sni T:15-1991-03, 520.
Badan Standardisasi Nasional. (2012). SNI 7833:2012-Tata Cara Perancangan Beton Pracetak dan Beton Prategang untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI 2847:2013-Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
GBCI. (2013). Perangkat Penilaian GREENSHIP (GREENSHIP Rating Tools). Greenship New Building Versi 1.2, (April).
Hidayah, S. nur. (2019). Analisis Biaya Bekisting Konvensional Dan Bekisting Semi-Sistem Pada Kolom Bangunan Gedung.
Malik Ilmu Baroq. (2019). ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM ANTARA METODE BETON KONVENSIONAL DENGAN PRECAST.
Mulyono, T. (2006). TEKNOLOGI BETON: Dari Teori Ke Praktek, (October 2018), 574. Retrieved from https://trisutomo10.blogspot.com/2015/01/riwayat-perkembangan-beton.html?q=riwayat+perkembangan+beton
Nji, lau tjun. (2014). Fly Ash: Overview. Retrieved from https://lauwtjunnji.weebly.com/fly-ash--overview.html
Nugraha Paul dan Antoni. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Offset.
Setia, H., Habsya, C., Lilo, T. (2017). Pengaruh Penggunaan Pecahan Genteng dan Penambahan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Segmen Kolom Modular dan Beban Aksial Komponen Kolom Sebagai Suplemen Bahan Ajar Mata Kuliah Teknologi Beton.
Surakarta, K. W. (2019). Standar Satuan Harga Kota Surakarta. Retrieved from http://www.elsevier.com/locate/scp
DOI: https://doi.org/10.20961/ijcee.v7i2.61102
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Indonesian Journal Of Civil Engineering Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.