PENGGUNAAN LIMBAH GYPSUM DAN SERBUK KACA UNTUK MEMPERKECIL POTENSI PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil penambahan limbah gypsum dan
limbah kaca terhadap stabilisasi tanah ditinjau dari potensi pengembangan (swelling potential) dan
mengetahui persentase optimal penggunaan limbah gypsum dan limbah kaca pada nilai pengembangan
tanah ekspansif untuk menghasilkan potensi pengembangan minimum. Pada penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan mengukur hasil perlakuan pada sampel penelitian
dilaboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang berasal dari Soko,
Ngawi dengan variasi penambahan limbah gypsum dan serbuk kaca pada variasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%
dan 10% dari berat tanah yang dijadikan sampel. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa nilai
pengembangan tanah (swelling) pada tanah asli sebesar 6,57% setelah dilakukan stabilisasi
menggunakan limbah gypsum dan limbah kaca tereduksi menjadi 2,96% dan stabilisasi menggunakan
limbah gypsum dan limbah kaca didapatkan variasi 10% limbah gypsum dan 4% limbah kaca untuk
mendapatkan nilai pengembangan tanah (swelling) minimum.
limbah kaca terhadap stabilisasi tanah ditinjau dari potensi pengembangan (swelling potential) dan
mengetahui persentase optimal penggunaan limbah gypsum dan limbah kaca pada nilai pengembangan
tanah ekspansif untuk menghasilkan potensi pengembangan minimum. Pada penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan mengukur hasil perlakuan pada sampel penelitian
dilaboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang berasal dari Soko,
Ngawi dengan variasi penambahan limbah gypsum dan serbuk kaca pada variasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%
dan 10% dari berat tanah yang dijadikan sampel. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa nilai
pengembangan tanah (swelling) pada tanah asli sebesar 6,57% setelah dilakukan stabilisasi
menggunakan limbah gypsum dan limbah kaca tereduksi menjadi 2,96% dan stabilisasi menggunakan
limbah gypsum dan limbah kaca didapatkan variasi 10% limbah gypsum dan 4% limbah kaca untuk
mendapatkan nilai pengembangan tanah (swelling) minimum.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20961/ijcee.v5i2.43481
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Indonesian Journal Of Civil Engineering Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.