PENGARUH VARIASI LEBAR BILAH BAMBU SUSUNAN HORIZONTAL TERHADAP PERILAKU MEKANIKA BALOK BAMBU LAMINASI YANG MENGALAMI KERUNTUHAN LENTUR
Abstract
ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan mekanika bambu
petung, yaitu kadar air, kerapatan, kuat tarik sejajar serat, kuat tekan sejajar serat, kuat
tekan tegak lurus serat, kuat lentur, kuat geser dan modulus elastisitas, mengetahui
pengaruh variasi lebar bilah bambu yang disusun horizontal terhadap MOR dan MOE, dan
mengetahui nilai MOR dan MOE yang dihasilkan jika dibandingkan dengan kelas kuat
kayu. Penelitian menggunakan metode kuantitatif ekperimen dan teknik analisa data
menggunakan analisis Regresi linier sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan
sampling jenuh yaitu sebanyak 9 sampel,masing-masing variasi terdiri dari 3 sampel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, hasil uji sifat fisika dan mekanika bambu petung sesuai
dengan sifat fisika dan mekanika yang terdapat pada kayu kelas kuat II. Kuat lentur balok
laminasi susunan bilah horizontal dengan variasi lebar bilah 10 mm, 15 mm dan 20 mm
berpengaruh signifikan terhadap nilai MOR yang dihasilkan. Semakin besar lebar bilah
bambu yang digunakan maka semakin besar nilai MOR yang didapatkan. Namun tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai MOE yang dihasilkan. Nilai MOR dan MOE ratarata balok bambu laminasi susunan horizontal termasuk kelas kuat kayu I.
petung, yaitu kadar air, kerapatan, kuat tarik sejajar serat, kuat tekan sejajar serat, kuat
tekan tegak lurus serat, kuat lentur, kuat geser dan modulus elastisitas, mengetahui
pengaruh variasi lebar bilah bambu yang disusun horizontal terhadap MOR dan MOE, dan
mengetahui nilai MOR dan MOE yang dihasilkan jika dibandingkan dengan kelas kuat
kayu. Penelitian menggunakan metode kuantitatif ekperimen dan teknik analisa data
menggunakan analisis Regresi linier sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan
sampling jenuh yaitu sebanyak 9 sampel,masing-masing variasi terdiri dari 3 sampel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, hasil uji sifat fisika dan mekanika bambu petung sesuai
dengan sifat fisika dan mekanika yang terdapat pada kayu kelas kuat II. Kuat lentur balok
laminasi susunan bilah horizontal dengan variasi lebar bilah 10 mm, 15 mm dan 20 mm
berpengaruh signifikan terhadap nilai MOR yang dihasilkan. Semakin besar lebar bilah
bambu yang digunakan maka semakin besar nilai MOR yang didapatkan. Namun tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai MOE yang dihasilkan. Nilai MOR dan MOE ratarata balok bambu laminasi susunan horizontal termasuk kelas kuat kayu I.
Keywords
variasi lebar bilah, sifat fisika dan mekanika, MOR dan MOE
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20961/ijcee.v5i1.34600
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indonesian Journal Of Civil Engineering Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.