Rancang Bangun Sistem Antrian Terkustomisasi Berbasis Android

Nanang Maulana Yoeseph, Berliana Kusuma Riasti, Hartatik Hartatik, Eko Harry Pratisto, Fiddin Yusfida A'la

Abstract

Abstrak :

Sebagian besar pelayanan publik di era ini masih menggunakan sistem konvensional. Yang mana, klien layanan mendapatkan tiket antrean, menunggu, dan dilayani di tempat yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dan memungkinkan orang untuk mengantre dari jarak jauh. Dengan demikian waktu yang awalnya digunakan untuk dihabiskan menunggu, bisa digunakan untuk dihabiskan melakukan sesuatu yang lain lebih berguna.

Berdasarkan kondisi yang dikatakan di atas, aplikasi yang menghubungkan agen layanan dengan klien layanan perlu dibuat. Aplikasi ini memanfaatkan internet dan smartphone yang dapat diakses melalui aplikasi Android atau browser web. Pengembangan aplikasi ini menggunakan kerangka kerja Ionic React. Aplikasi ini dirancang dan dibangun menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari pengamatan dan pengumpulan data, analisis, desain sistem, bangunan dan pengujian, kesimpulan dan saran.

Dari desain dan bangunan yang telah dilakukan, dibuat aplikasi yang memiliki ftur dasar untuk antrean online. Aplikasi ini dapat dijalankan di browser web dan perangkat Android dengan sistem operasi minimum Android 4.4 KitKat.

Abstract : 

Most public services in this era still use conventional systems. Which is, service clients get queue tickets, wait, and be served in the same place. This research aims to ease and enable people to queue remotely. Thus the time that is originally used to be spent waiting, could be used to be spent doing something else more useful.

 Based on the conditions said above, an application that connects service agencies with service clients needs to be made. This application utilizes the internet and smartphone which can be accessed through Android application or web browser. The development of this application uses the Ionic React framework. This app is designed and built using the Waterfall method consisting of observation and data collection, analysis, system design, building and testing, conclusion and suggestion.

Full Text:

PDF

References

[1] D. C. Silaban and M. Zulfin, “Analisis Kinerja Sistem Antrian M / M / 1 dengan Disiplin Prioritas,” Singuda Ensikom, vol. 7, no. 3, pp. 165–170, 2018.

[2] C. Y. Huang and T. Y. Kuo, “Queueing-theory-based models for software reliability analysis and management,” IEEE Trans. Emerg. Top. Comput., vol. 5, no. 4, pp. 540–550, 2017, doi: 10.1109/TETC.2014.2388454.

[3] A. M. Dima and M. A. Maassen, “From waterfall to agile software: Development models in the IT sector, 2006 to 2018. impacts on company management,” J. Int. Stud., vol. 11, no. 2, pp. 315–326, 2018, doi: 10.14254/2071-8330.2018/11-2/21.

[4] Aceng Abdul Wahid, “Analisis Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem Informasi,” J. Ilmu-ilmu Inform. dan Manaj. STMIK, no. November, pp. 1–5, 2020.

[5] Fraser, G., Rojas, J.M. (2019). Software Testing. In: Cha, S., Taylor, R., Kang, K. (eds) Handbook of Software Engineering. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-00262-6_4

[6] U. Ibarra Hernández, F. J. Álvarez Rodríguez and M. Vargas Martin, "Use processes — modeling requirements based on elements of BPMN and UML Use Case Diagrams," 2010 2nd International Conference on Software Technology and Engineering, San Juan, PR, USA, 2010, pp. V2-36-V2-40, doi: 10.1109/ICSTE.2010.5608758.

[7] M. Larassati, A. Latukolan, A. Arwan, and M. T. Ananta, “Pengembangan Sistem Pemetaan Otomatis Entity Relationship Diagram Ke Dalam Database,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 3, no. 4, p. 4059, 2019, [Online]. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id

Refbacks

  • There are currently no refbacks.