Berpantun dalam Tradisi Merisik Sebuah Tradisi Lisan Masyarakat Melayu Batubara: Kajian Folklor

Rozanna Mulyani, Zurni Zahra Samosir, Dedy Rahmad Sitinjak

Abstract

Merisik merupakan upacara adat yang ada pada suku Melayu. Acara ini mempertemukan dua keluarga yaitu pihak laki-laki dan pihak perempuan. Tujuan dari acara ini adalah untuk mengetahui masing-masing calon pasangan baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pantun dalam tradisi merisik pada masyarakat Melayu Batubara,  (2) mendeskripsikan fungsi pantun dalam tradisi merisik pada masyarakat Melayu Batubara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah kajian folklor khususnya folklor lisan. Hasil yang diperoleh adalah (1) pantun merupakan sesuatu hal sering digunakan oleh masyarakat Melayu baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan adat istiadat tidak terkecuali dalam kegiatan merisik ini. Kegiatan merisik merupakan kegiatan resmi yang mengandung adat istiadat di dalamnya dan menggunakan bentara sabda yang diutus dari kesultanan atau kedatukan. (2) pantun memiliki fungsi sebagai alat menyampaikan maksud dan tujuan dan tidak jarang untuk memperhalus sindiran terhadap lawan bicara. Dalam tradisi merisik ini, pantun lebih banyak digunakan untuk baik untuk bertanya, merendah diri, menjawab bahkan menyindir.

Keywords

pantun, merisik, folklor lisan

Full Text:

PDF

References

Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Gunawan, I. (2015). Metode penelitian kualitatif: Teori dan praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Istian, I., Hudiyono, Y., & Rokhmansyah, A. (2017). Dalam upacara adat Biduk Bebandung suku Bulungan: Kajian folklor. Jurnal Ilmu Budaya, 1(4), 265–278.

Maulina, D. E. (2017). Keanekaragaman pantun di Indonesia. Semantik, 107–121.

Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Napitupulu, S. (2013). Marhata dalam upacara adat perkawinan Batak Toba [Undergraduate thesis, Universitas Sumatera Utara]. Medan: Universitas Sumatera Utara Repository.

Prayogo. (2021). Tindak tutur dan pola alih tutur tradisi berpantun dalam upacara adat merisik pada masyarakat Melayu Batubara [Undergraduate thesis, Universitas Sumatera Utara]. Medan: Universitas Sumatera Utara Repository.

Purwoko, H. (2008). Discourse analysis: Kajian wacana bagi semua orang. Jakarta: PT Indeks.

Sinar, T. S. (2011). Kearifan lokal berpantun dalam perkawinan adat Melayu Batubara. Medan: USU Press.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utami, N. S. (2013). Pintar pantun: Puisi berbahasa dan majas. Yogyakarta: Naafi' Book Media.

Wahyuni, R. (2014). Puisi, prosa dan pantun lama. Yogyakarta: Saufa.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.