MENAKAR POTENSI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM SASTRA DAERAH
Abstract
Local literature has an important role in globalizing the value and local wisdom of a community. The goal is to preserve and spread benefits for human life. Madurese literature is one of the types of local literature that has developed. The development of Madurese literature that combines religious and social-social elements cannot be separated from the existence of Pesantren. This study aimed to examine the meaning, values, and local wisdom in Madurese literature based on the philosophy of objectivism. Hermeneutics was used to analyze fragments of M. Faizi's poems to find their meaning and value. This study showed that the human value that described the local wisdom of the Madurese in M. Faizi’s poem was a reality. This finding was also supported by a number of studies on Madurese indigenous people. Thus, in addition to having a figurative language, M. Faizi's poems also contained contextual meanings, and this characterized an element of objectivism in his poems.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akromullah, H. (2013). Arti nilai dalam seni. Garak Jo Garik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 9(1), 15–27.
Arman, L. (2019). Karakteristik sastra Sufi (Content analysis karya-karya sastra Indonesia). Al Munir: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 10(1), 59–66.
Artika, I. W. (2015). Teori dalam pengajaran sastra. PRASI, 10(19), 18–27. https://doi.org/10.23887/prasi.v10i19.8850
Djasadi, D. (2014). Kontribusi pesantren dalam perkembangan studi Islam. Jurnal Intelegensia, 03(01), 1–24. doi: 10.34001/intelegensia.v7i1.405
Dzulkarnain, I. (2013). Mahalnya sebuah identitas peradaban Madura: Cinta semu kebudayaan Madura (Refleksi Madura Paca Dua Tahun Suramadu). Kariman, 1(1), 33–46. doi: https://doi.org/10.52185/kariman.v1i1.3
Fawziah, F. (2017). Nilai karakter pada kearifan lokal dalam karya sastra: Apresiasi sastra dalam kumpulan Cerpen Bertanya Kerbau pada Pedati. Andragogi Jurnal Diklat Teknis, V(2), 95–112.
Fitria, R. (2016). Memahami hermeneutika dalam mengkaji teks. Syi’ar, 16(2), 33–42. doi: http://dx.doi.org/10.29300/syr.v16i2.696
Hartono, W. (2012). Konsep fitrah manusia dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka dan implikasinya terhadap Pendidikan Islam. Skripsi. Riau: UIN Sultan Syarif Kasim. http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/8581
Hidayat, A. R. (2020). Etika Madura: Suatu analisa filsafati tentang penghayatan harmonis dan disharmonis terhadap Worldview Orang Madura. Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 17(1), 16–31. doi: https://doi.org/10.19105/nuansa.v17i1.2877
Machsum, T. (2013). Identitas dalam karya sastra pesantren di Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(3), 407–420. doi: https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i3.300
Masruchin, U. N. (2017). Buku Pintar majas, pantun, dan puisi. Jakarta Timur: HUTA PUBLISHER.
Muhammadin, M. (2013). Kebutuhan manusia terhadap Agama. Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 14(1), 99–114.
Mukminin, A., Busri, H., & Tabrani, A. (2021). Representasi kearifan lokal masyarakat Madura dalam bentuk metafora pada lagu-lagu daerah. Jurnal Sastra Indonesia, 10(3), 179–190. doi: https://doi.org/10.15294/jsi.v10i3.51953
Mustafa, I., & Zubir, M. (2021). Nur dalam perspektif Al-Qur’an. Al-Kauniyah: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(1), 24–48.
Nurgiyantoro, B. (2017). Stilistika. Yogyakarta: UGM Press.
Padli, M. S., & Mustofa, M. L. (2021). Kebenaran dalam perspektif filsafat serta aktualisasinya dalam menyaring berita. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(1), 78–88.
Palindangan, L. K. (2012). Tinjauan filosofis tentang hidup, tujuan hidup, kejahatan, takdir, dan perjuangan. Jurnal Ilmiah Widya, 29(319), 22–30.
Purwana, B. H. S. (2001). Pendekatan hermeneutik dalam penafsiran teks sastra Islam Melayu. HUMANIORA, 13(1), 82–89. doi: https://doi.org/10.22146/jh.713
Ridho, M. (2020). Teori Motivasi McClelland dan Implikasinya dalam pembelajaran PAI. PALAPA: Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 8(1), 1–16. doi: 10.36088/palapa.v8i1.673
Rokhmansyah, A. (2014). Studi dan pengkajian sastra: Perkenalan awal terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Salahuddin, S. (2009). Tafsir Ayat Cahaya dalam Misykat Al-Anwar dan orientasi pendidikan potensi diri. Lentera Pendidikan, 12(1), 1–12. doi: https://doi.org/10.24252/lp.2009v12n1a1
Setiawan, R. (2013). Kekuatan New Media dalam membentuk budaya populer di Indonesia (Studi tentang menjadi artis dadakan dalam mengunggah video musik di YouTube). EJournal Ilmu Komunikasi, 1(2), 355–374.
Sukmawan, S. (2016). Ekokritik sastra: Menanggap Sasmita Arcadia. UB Press.
Suraiya, S. (2017). Sastra Profetik: Kajian analisis pemikiran Kuntowijoyo. ADABIYA, 19(2), 141–154. doi: http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v19i2.7513
Susanto, B. (2008). Penyam(b)un(g) Suara Lidah Rakyat. Yogyakarta: Kanisius.
Vidmar, I. (2015). Literature and philosophy: Intersection and boundaries. Arts, 4, 1–22. doi: https://doi.org/10.3390/arts4010001
Warsiman, W. (2015). Menyibak tirai sastra. Malang: UB Press.
Widayati, E. S., & Caronika, M. C. K. (2018). Gambaran kearifan lokal masyarakat Madura dalam Novel “Kalompang” Karya Badrul Munir Chair. Seminar Nasional Eksplorasi Bahasa, Sastra, Budaya Jawa Timuran.
Wijaya, C. A. (1999). Teori pembentukan konsep menurut filsafat objektivisme Ayn Rand. Jurnal Filsafat, 30, 179–194. https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31344
Refbacks
- There are currently no refbacks.