TRADISI LEDUG (LESUNG BEDUG) SURA DALAM PERSPEKTIF STRATEGI KENUSANTARAAN DI MAGETAN

Dea Lunny Primamona

Abstract

This article aims to read the annual tradition of Ledug Sura in Magetan from an archipelagic strategy perspective. This study uses an archipelagic strategy perspective derived from a historical approach and a critical paradigm of cultural studies. The research uses several methods including: observation, interviews, archive studies, and literature studies. The results of this study indicate that the Ledug Sura tradition in Magetan was built by the history of Nusantara culture in Magetan and the process of revivalization. The layers of Magetan cultural history consist of three dimensions, namely: 1) Era of Civilization before and after Majapahit: 2) Mataram era civilization and colonialism; and 3) The era before independence until now. The reality of globalization has led to a process of revivalization of art which is expressed in a complex manner in the annual Ledug Sura ritual in Magetan. The revivalization is based on: 1) The spirit of cultural heritage as a form of respect for ancestral traditions; 2) The ideals of community unity and harmony; and 3) Construction of local cultural identity in the midst of globalization challenges.

Keywords

archipelago strategy; ledug sura; revivalization; lesung bedug; globalization

Full Text:

PDF

References

Abimanyu, S. (2014). Babad tanah Jawi: terlengkap dan terasli. Yogyakarta: Laksana.

Ardini, Y.W.N. (2018). Upacara menanam padi di Desa Lambeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan, Kabupaten Magetan. Haluan Sastra Budaya, 2(1): 100–119.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. (2015). Letak dan kondisi geografis Kabupaten Magetan. Diakses tanggal 25 November 2015. https://magetankab.bps.go.id/statictable/2015/11/25/6/letak-dan-kondisi-geografis-kabupaten-magetan.html.

Bandem, I.M. (2000). Melacak identitas di tengah budaya global. Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia, 10(2), 29–33.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur. (2018). Sejarah Kabupaten Magetan. Diakses tanggal 22 Februari 2018. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/sejarah-kabupaten-magetan/.

Evers, H.D., & Sharon Siddique. (1993). Religious revivalism in Southeast Asia: an introduction. Sojourn: Journal of Social Issues in Southeast Asia, 8(1): 1–10.

Giddens, A. (2004). Dunia yang lepas kendali: bagaimana globalisasi merombak kehidupan kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hanif, M. (2017). Kesenian Ledug Kabupaten Magetan (studi nilai simbolik dan sumber ketahanan budaya). Gulawentah:Jurnal Studi Sosial 2 (2): 79–90. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v2i2.1895.

Holt, C. (2000). Melacak jejak perkembangan seni di Indonesia. Bandung: arti.line.

Ikram, A. (2009). Sejarah kebudayaan Indonesia: bahasa, sastra, dan aksara. Rajawali Pers.

Jatim Inspirasi. (2018). Ki Ageng Mageti dan asal usul Magetan. Diakses tanggal 28 Juni 2018. https://inspirasijatim.com/ki-ageng-mageti-dan-asal-usul-magetan/.

Kartodirdjo, S. (1994). Pembangunan bangsa. Yogyakarta: Aditya Media.

Kresna, A. (2011). Sejarah panjang Mataram: menengok berdirinya kesultanan Yogyakarta. Yogyakarta: Diva Press.

Kuntowijoyo. (2005). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Lombard, D. (2005). Nusa Jawa silang budaya: batas-batas pembaratan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lombard, D. (2005). Nusa Jawa silang budaya: jaringan Asia. Jakarta: Gramedia.

Lombard, D. (2005). Nusa Jawa: warisan kerajaan-kerajaan konsentris Vol. 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mudzakkir, A. (2011). Revivalisme masyarakat adat dalam politik lokal di Indonesia pasca-Soeharto: studi kasus komunitas kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Masyarakat dan Budaya 13 (1): 167–84.

Muljono, S. (2003). Panduan Program penyelenggaraan kegiatan lesung Suro - Bedhug Muharram (Ledhug) tahun 1936 Jw/ 1424 H Kabupaten Magetan 1-5 Maret 2003.

Murgiyanto, et al. (2003). Mencermati seni pertunjukan I perspektif kebudayaan, ritual, hukum. Surakarta: Program Pendidikan Pascasarjana STSI Surakarta.

Murkilim. (2017). New revivalisme Islam. Nuansa: Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan, 10(2), 164-170. Retrieved from https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/view/651. DOI: http://dx.doi.org/10.29300/nuansa.v10i2.651

O’donnell, K. (2013). Postmodernisme: terjemahan Jan Riberu. Oxford, England: Lion Publishing.

Paeni, M. (2009). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pedoman Pelaksanaan (Domlak) Festival Musik Lesung dan Bedhug dalam Rangka 1 Suro 1946 tahun Saka - 1 Muharram 1434 H Kabupaten Magetan Tahun 2012. 2012. Kabupaten Magetan.

Primamona, D.L. (2015). Kajian metafora pola Tabuhan Kupu Tarung Studi Kasus di Desa Turi, Magetan, Jawa Timur. Skripsi Etnomusikologi, Surakarta: ISI Surakarta.

Primamona, D.L. (2018). Menantimu Sura (Ledhug Sura - Lesung dan Bedhug Sura di Magetan). https://www.youtube.com/watch?v=mNhQjTlJVZw.

Primamona, D.L. (2020). Mortar music tradition as the javanese agrarian folklore in Magetan, Indonesia. Proceedings of the 4th International Conference on Arts Language and Culture (ICALC 2019), 21–31. Atlantis Press.

Primamona, D.L. (2020). Pemahaman aspek metafora Gending Kupu Tarung pada musik lesung. Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 13(1): 1-12.

Primamona, D.L., & Dolly Nofer. (2019). Ledhug: syncretic music culture in Magetan. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 14 (2): 1–12.

Rustopo. (2012). Sejarah kebudayaan Indonesia I. Surakarta: ISI Press.

Siburian, E.P.T. 2007. Perjalanan hidup dan upaya membangkitkan kembali seni opera Batak Tilhang Serindo. Harmonia: Journal of Arts Research and Education 8 (3).

Sihabudin. (1987). Apa dan Siapa Magetan?. Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan.

Soetarjono. (2003). Sejarah Kabupaten Magetan 2. 2 ed. Magetan: Arsip Pemerintah Kabupaten Magetan.

Daftar Informan

Ami, 33 tahun, Asisten Rumah Tangga, Masyarakat desa, alamat Desa Kalang, Magetan.

Soetarjono, 76 tahun, Sejarawan, Purna Bhakti Dinas Kebudayaan, alamat Jl. Kalimantan no. 22 A, Magetan.

Sukadi, 70 tahun, Penonton Festival Musik Ledug, Purna Bhakti Dinas Pekerja Umum, alamat Jl. Semeru Gg. 1 no. 6 E Magetan.

Suminah, Kepala Seksi Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisional Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, alamat Sukowinangun, Magetan.

Supangat, 75 tahun, Nyaga, alamat Dusun Keniten RT 7/ RW 4 Desa Turi, Panekan, Magetan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.