VARIASI LEGENDA KAMANDAKA BERDASARKAN TRANSMISI MASYARAKAT PENDUKUNG
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian sastra lisan yang bertujuan mengangkat potensi lokal (kearifan lokal). Dengan metode deskriptif analitik dan teori fungsi Finnegan, penelitian menyelidiki tiga variasi cerita legenda Kamandaka yang didasarkan pada transmisi dan fungsi cerita tersebut. Tiga variasi tersebut adalah pertama versi dari Sri Yulianingsih, juru kunci petilasan Carangandul, versi Budi Sasongko (keturunan kerajaan Pasirluhur), dan Carlan (pengurus situs purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyumas). Tiga variasi tersebut menghasilkan fokus penceritaan yang berbeda-beda, terutama pada cara mengungkapkan ide-ide kepada pendengar. Versi Sri Yulianingsih menceritakan kehidupan Kamandaka sampai Patih Carangandul untuk tujuan mengumpulkan modal sosial bagi Sri Yulianingsih. Versi Budi Sasongko lebih banyak menceritakan kehidupan Kamandaka sampai pada keturunannya untuk tujuan modal simbolis bagi dirinya sendiri. Versi Carlan lebih banyak menceritakan situs-situs purbakala untuk potensi wisata sejarah yang berkaitan dengan tempat-tempat di dalam cerita Kamandaka dan berfungsi sebagai sarana meningkatkan karirnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barnett, J.H. (1970). “The Sociology of Art”. dalam The Sociology of Art and Literature: A Reader. (Milton C Albrecht ed.). New York and Washington: Preager Publishers
Chamamah, S. (1994). Penelitian sastra (teori dan metode). Yogyakarta:Elmatera.
Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Endraswara, S. (2009). Metodologi penelitian folklor. Yogyakarta: Media Presindo Grup.
Finnegan, R. (1992). Oral Poetry Its Nature and the verbal arts. London: Routledge.
Finnegan,R. (1977). Oral Poetry Its Nature, Significance and Social Context. Cambridge: University Press.
Giddens, A. (2011). The Constitution of Society: Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial. (The Constitution od Society, The Outline of the Theory of Structuration, 1995). Penerjemah: Adi Loka Sujono. Yogyakarta: Pedati
Hidayat, A.S. (2016). “Merumuskan Metode Pengkajian Tradisi Lisan” Meta Sastra, Jurnal Penelitain Sastra. Vol. 9 No. 1, Juni 2016, halaman 125-130
Hidayat, S. (2016). “Transformasi Sangkuriang dalam Godi Suwarna”. Meta Sastra, Jurnal Penelitian Sastra. Vol. 9, No. 2, Desember 2016, halaman 253-266
Hudaya, D, Rahayu, L.M, dan Hazbini. (2015). “Aktualisasi Mitos Sangkuriang dan Lutung Kasarung dalam Novel Dieng karya Godi Suwarna” Panggung, Vol. 25, No. 4 Desember 2015
Koentjaraningrat. (1994). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Nazir, M. (1983). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Novella, Y. (2018). Upacara menanam padi di desa Lambeyan Wetan, Kecamatan Lambeyan, Kabupaten Magetan. Haluan Sastra Budaya. Vol 2 No 1. hlm. 105-114.
Prasojo, A. dan Susanto, D. (2015). “Konstruksi Identitas dalam Sastra Terjemahan Eropa Era 1900-1930 dan Reaksinya dalam Sastra Indonesia” Humaniora, Jurnal Budaya, Sastra, dan Bahasa, Vol. 27, No. 3, Oktober 2015, hlm. 283-292
Priyadi, S. (2002). Babad Pasir: Banyumas dan Sunda. Jurnal Humaniora. Vol 14 No 2. 186-200
Sukatman dan Siswantoro. (2016). “Alternatif Solusi Konflik Separatisme dalam Cerita “Calon Arang”. Atavisme, Vol. 19. No. 1, Edisi Juni 2016, hlm. 116-129.
Refbacks
- There are currently no refbacks.