HIDUP ADALAH KOMEDI: ANALISIS FILSAFAT EKSISTENSIALISME PADA TEKS FILM ‘JOKER’
Abstract
Film sebagai produk dari budaya populer tak hanya dipahami sebagai media hiburan belaka. Lebih dari itu, teks film adalah wacana yang mengandung nilai-nilai intelektual tertentu. Dalam hal ini, penulis menelaah kandungan filsafat eksistensialisme yang terdapat pada film Joker karya Todd Phillips. Tokoh Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix dalam film Joker digambarkan sebagai sosok nelangsa yang kerap mendapatkan masalah hidup bertubi-tubi. Arthur Fleck seorang pengidap gangguan mental, pekerja badut jalanan, dan anak dari orang tua yang tak jelas. Segala macam kesulitan hidup yang dihadapi Arthur ia terima sebagai bentuk konsekuensi menjadi manusia. Proses menjadi manusia dari Arthur Fleck ini yang menarik penulis untuk ditelaah dengan konsep filsafat eksistensialisme. Salah satu aliran filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada subyek eksistensi kemanusiaan. Dalam film Joker, tokoh Arthur Fleck selalu mencoba menjawab pertanyaan bagaimana manusia seharusnya hidup, bagaimana manusia berada dan memahami keberadannya serta mengaktualisasikan segala potensi dan ilusi tentang kebebasannya. Seperti yang ia ucapkan, ‘aku pikir hidupku ini tragedi, namun kini aku sadar ternyata hidupku komedi.’
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
From, Erich. 2004. Konsep Manusia Menurut Marx, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hadiwijono, Harun. 1994. Sari Sejarah Filsafat 2, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Hammersma, Hari. 1984. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta : Gramedia
Jaspers, Karl. 1948. Philosophia, Springer : Verlag Berlin Heidelberg
Martin, Vincent. 2003. Filsafat Eksistensialisme, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Populer Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. Yogyakarta: Penerbit Qalam
Strinati, Dominic. 1995. An Introduction to Theories of Populer Culture. London: Routledge.
Refbacks
- There are currently no refbacks.