MEKANISME BERTAHAN PEDAGANG ANGKRINGAN DI ERA DISRUPSI (STUDI MODAL SOSIAL PADA PEDAGANG ANGKRINGAN DI KAWASAN JL. KI HADJAR DEWANTARA, SURAKARTA)
Abstract
Artikel ini merupakan hasil dari penelitian lapangan yang bertujuan untuk mencari bagaimana mekanisme bertahan yang dilakukan oleh para pedagang angkringan di era disrupsi. Perkembangan zaman yang bersifat disruptif mengakibatkan struktur kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan, termasuk dalam hal ini adalah pedagang angkringan atau Hik. Metode yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah penelitian kualtitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu disepanjang Jalan Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta yang terdapat sepuluh warung angkringan atau HIK tiap malam hari. Proses pencarian data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi non partisipatif dan wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian menunjukan bahwa para pedagang angkringan di kawasan Jalan Ki Hadjar Dewantara mendayagunakan modal social yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan ekonomi atau dalam rangka mempertahankan usahanya di era disrupsi saat ini. Pertama, membangun trust (kepercayaan) pelanggan dengan memberikan pelayanan maksimal, menjaga cita rasa makanan, dan memberikan tempat yang nyaman untu ngobrol. Kedua, memeperketat aturan atau norma pada para pegawainya dengan jobdesk yang sudah ada. Ketiga, membangun jaringan dengan supplier makanan dan jaringan via online sistem yaitu dengan memasukan kedalam aplikasi seperti gofood atau grabfood sehingga dapat membangun jaringan baru dengan para pengemudi ojek online.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Marfai, Aris. (2005). ”Angkringan, Sebuah Simbol Perlawanan”, dalam: http://www.penu- lislepas. com, 13 Agustus 2005.
NN.(2002). “Ting-ting Hik”, Majalah Basis, No. 09-10, Tahun ke-51, September-Oktober 2002.
Noviana Lely Setyowati. (2005). Eksistensi Pengusaha Hik Dan Kepuasan Pelanggan (Studi Diskriptif Kualitatif Tentang Eksistensi Pengusaha Hik Dan Kepuasan Pelanggan Di Sekitar Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi. FISIP. UNS.
Priyatmoko, Heri.(2013). “Melongok Sejarah HIK di Solo”. Dalam Joglosemar Edisi Selasa 03 Desember 2013. Surakarta
Priyatmoko, Heri. (2018).Kearifan Angkringan. https://news.detik.com/kolom/d-3969893/kearifan-angkringan, (diakses pada tanggal 3 Mei 2019).
Priyatmoko, Heri. (2018).Geger Taman Sriwedari Solo. https://tirto.id/geger-taman-sriwedari-solo-cFtC (diakses pada 2 Maret 2019)
Santoso, Slamet (2007). Peran Modal Sosial terhadap Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Ponorogo. ASPIRASI JURNAL ILMU SOSIAL DAN POLITIK 17 (1), 96-107
Tonkiss, F. (2000). Trust Social Capital and Economy. Dalam F. Tonkiss and Pasey (ed). Trust and Civil Society. New York: St.Martin’s
Usman, Sunyoto. (2018).Modal Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Qomaria, Issrotul. (2015). Strategi Survival Pedagang Angkringan (Studi Tentang Modal Sosial Angkringan Dalam Menghadapi Persaingan Antar Usaha Warung Makan di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya). Skripsi. Universitas Gadjah Mada, 2015. Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Yudhistira, Bara; Haryani, Tiyas Nur, dan Hadi Nurcahyono, Okta. (2018).Angkringan Development as a Traditional Culinary Identity. International Conference on Small and Medium Enterprise Empowerment, ICSMEE 2018, Surakarta: 10 Oktober 2018. Hal. 38-43.
Refbacks
- There are currently no refbacks.