Isolasi Gelatin dari Limbah Tulang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus): Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi

Putra Capriyanda, Muhammad Mujiburohman

Abstract

Abstrak. Gelatin adalah sejenis derivate protein dari serat kolagen yang dapat diekstraksi dari tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi isolasi gelatin dari tulang ikan nila. Tahapan isolasi gelatin meliputi degreasing menggunakan air, demineralisasi dengan rasio bubuk tulang ikan nila dan aquades 1:10 (b/v), serta ekstraksi. Ekstraksi menggunakan pelarut aquades dengan rasio ossein dan aquades 1:10 (b/v). Suhu ekstraksi divariasi 50oC, 60oC, dan 85oC, dengan lama waktu 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Gelatin terbanyak diperoleh pada suhu 60oC dengan waktu 1 jam sebesar 0,86 gram (rendemen 9,55%). Uji terhadap gelatin diperoleh viskositas gelatin 1,442-2,844 cp, pH gelatin 5,2-6,8, dan kadar abu sebesar 2,143-2,778%. Uji FTIR menunjukkan bahwa produk mengandung gugus fungsi amina dan karbonil pada panjang gelombang 1206,53 cm-1, 1270,18 cm-1, dan 1286,58 cm-1. Gelatin yang diperoleh memenuhi standar mutu gelatin komersial.

Abstract. Gelatin is a type of protein derivate from collagen fibers that can be extracted from bone. This study aims to determine the effects of temperature and extraction time on the extract of isolated gelatin from tilapia fish bones. Gelatin isolation stages include degreasing using water, demineralization with a ratio of 1:10 (w/v) tilapia bone powder and distilled water, and extraction. The extraction used distilled water with a ratio of ossein and distilled water 1:10 (w/v). The extraction temperature was varied at 50oC, 60oC, and 85oC, for 1 hour, 3 hours, and 5 hours. The highest yield of gelatin was obtained at a temperature of 60oC in 1 hour, i.e. 0.86 g (yield of 9.55%). The test on gelatin obtained the gelatin viscosity from 1,442-2,844 cP, gelatin pH 5,2-6,8, and ash content of 2,143-2,778%. The FTIR test showed that the product contained amine and carbonyl functional groups at the wavelengths of 1206.53 cm-1, 1270.18 cm-1, and 1286.58 cm-1. The gelatin obtained meets the commercial gelatin quality standards.

Full Text:

PDF

References

[1]. Norland, R.E. 1997. Fish Gelatin: Technical Aspects and Applications, dalam Band, S.J. (Ed.). Photographic Gelatin. London: Royal Photographic Society.

[2]. Montero, P. & Gomez-Guillen, M.C. 2000. Extracting conditions for megrim (Lepidorhombus boscii) skin collagen affect functional properties of the resultant gelatin. Journal of Food Science, 65: 536-537.

[3]. Bennion, M. 1980. The Science of Food. New York: John Willey and Sons.

[4]. Poppe, J. 1992. Gelatine, dalam Imeson, A. (Ed.). Thickening and Gelling Agents for Food. London: Blackie Academic and Proffesional.

[5]. Hariyanto, & Sambudi, Y.J. 2010. Pembuatan Gelatin dari Tulang Ikan Air Tawar (Anabantidae). Tugas Akhir. Surakarta: FT UNS.

[6]. Rachmatun, S. 2009. Nila. Jakarta: Penebar Swadaya.

[7]. Maryani, Surti, T., & Ibrahim, R. 2010. Aplikasi Gelatin Tulang Ikan Nila Merah (Oreochronis niloticus) Terhadap Mutu Permen Jelly. Jurnal Saintek Perikanan, 6 (1): 62-68.

[8]. Qurrataayun, S. 2018. Pengaruh Asam, Basa, Metode Ekstraksi dan Metode Pengeringan Terhadap Viskositas Gelatin Dari Sisik Ikan Bandeng (Chanos Chanos). Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Allauddin. Makasar.

[9]. Nada, U. 2017. Ekstraksi dan Karakterisasi Gelatin Kulit Kambing Peranakan Etawah Menggunakan Hidrolisis Asam Klorida Pada Kulit Yang Mengalami Proses Buang Bulu Secara Pemanasan. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Farmasi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.