Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Sebagai Bahan Aktif Antibakteri Dalam Gel Hand Sanitizer Non-Alkohol

Dhika Satriawan Fathoni, Ilham Fadhillah, Mujtahid Kaavessina

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak daun sirih sebagai pengganti bahan aktif antibakteri pada hand sanitizer. Ekstrak daun sirih diperoleh dengan cara maserasi daun sirih selama 3x24 jam dalam larutan alkohol 70%. Kadar alkohol pada ekstrak daun sirih hasil maserasi diuapkan dalam vacuum evaporator (T = 60oC) hingga volume ekstrak yang tersisa sekitar 15%. Ekstrak ini digunakan sebagai bahan antibakteri aktif dalam pembuatan gel pembersih tangan. Bahan kimia dasar pembuatan gel seperti karbomer (zat pembentuk gel), propilen glikol (penstabil), gliserin, nipagin dan trietanolamina / TEA (zat alkali) dicampur dan diaduk dalam air suling (sekitar 85 ml) dengan komposisi 0,3 g, 4 ml, 3 ml, 0,02 g dan 0,2 ml, masing-masing. Volume ekstrak yang ditambahkan ke dalam gel divariasikan 8, 10, dan 12 ml. Terakhir, volume hand sanitizer ditambahkan aquades untuk mengatur volumenya 100 ml. Efektivitas dan kualitas hand sanitizer ini dianalisis senyawa aktifnya, keasaman gel (pH), organoleptik, daya hambat pertumbuhan bakteri, dan dispersi gel. Staphylococcus aureus dipilih sebagai bakteri yang diuji karena ditemukan di tangan. Kehadiran saponin, tanin, dan flavonoid terdeteksi secara kualitatif di dalam produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sirih 12 ml (sampel III) memiliki kinerja terbaik pada kisaran konsentrasi ekstrak yang diteliti (8-12 ml). Sampel III memiliki keasaman (pH) dan zona hambat masing-masing sekitar 5 dan 9,78 mm2. Area hambat ini lebih tinggi dibandingkan dengan hand sanitizer komersial yang memiliki luas 2,98 mm2. Namun, daya sebar hand sanitizer ini sedikit lebih rendah dibandingkan hand sanitizer komersial (sekitar 167% dan 180%). Uji organoleptik menggambarkan bahwa produk ini dapat diterima di masyarakat karena tidak mengiritasi dalam pemakaian. Produk ini lebih aman sebagai hand sanitizer dibandingkan produk sejenis yang menggunakan alkohol sebagai bahan aktifnya.

 

Abstract. This research aims to study the effectiveness of betel leaf extract as a substitute for antibacterial active ingredients in hand sanitizer. Betel leaf extract is obtained by maceration of betel leaves for 3x24 hours in 70% alcohol solution. The alcohol content in the betel leaf extract from maceration was evaporated in the vacuum evaporator (T = 60oC) until the remaining extract volume was around 15%. This extract is used as an active antibacterial ingredient in making hand sanitizer gel. The basic chemicals of making gels such as carbomer (gelling agent), propylene glycol (stabilizer), glycerin, nipagin and triethanolamine / TEA (alkalizing agent) are mixed and stirred in distilled water (about 85 ml) with compositions of 0.3 g, 4 ml, 3 ml, 0.02 g and 0,2 ml, respectively. The volume of extract added in the gel was varied 8, 10, and 12 ml. Finally, the volume of hand sanitizer was added distilled water to adjust its volume 100 ml. The effectiveness and quality of this hand sanitizer were analyzed its active compounds, gel acidity (pH), organoleptic, the inhibitory ability of bacterial growth, and gel dispersion. Staphylococcus aureus was chosen as the bacteria tested because it found in the hands.  The presence of saponin, tannins, and flavonoids is detected qualitatively in the product. The results showed that adding 12 ml extract of betel leaf (sample III) has the best performance in the studied range of extract concentration (8-12 ml).  Sample III has the acidity (pH) and the inhibitory zone about 5 and 9.78 mm2, respectively. This inhibitory area is higher than that of the commercial hand sanitizer, which has an area of 2.98 mm2. However, the spreadability of this hand sanitizer is slightly lower than that of the commercial one (about 167% and 180%). Organoleptic tests depict that this product is acceptable in the community because it does not irritate in use. This product is safer as hand sanitizer than the similar products that use alcohol as an active ingredient.

Keywords : betel leaf, antibacterial, hand sanitizer, Staphylococcus aureus

Full Text:

PDF

References

[1] M. Shu, “Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif Triclosan 0,5% dan 0,1%”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Surabaya, Vol.2, No.1, 2013

[2] G. Lutviandhitarani, D. W. Harjanti, F.Wahjono, “Green Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.) Sebagai Pengganti Antibiotik Komersial untuk Penanganan Mastitis”, Agripet, Vol.15, No.1, April 2015

[3] R.D. Moeljanto dan Mulyono, “Khasiat & Manfaat Daun Sirih: Obat Mujarab Dari Masa ke Masa”, PT. Agromedia Pustaka, Jakarta, 2003

[4] F. Khustian, “Pengaruh Cara Pengolahan dan Jumlah Daun Sirih Merah (Piper croatum) Terhadap Pertumbuhan Porphyromonas gingivalis (Kajian in vitro). Universitas Gajah Mada” [skripsi], 2013

[5] M. Kitamoto, dkk,. “Food poisoning by Staphylococcus aureus at a university festival” , Japanese Journal of Infectious Diseases, Vol. 62 (3), 242-3, May 2009

[6] Hermawan, Anang., Eliyani Hana., dan Tyasningsih, Wiwiek. 2007. “Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Penyembuhan Staphylococcus auerus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk”. Bagian Anatomi Veteriner. Universitas Air Langga. Surabaya.

[7] A. C. Nugraha, A. T. Prasetya, and S. Mursiti, “Isolasi, Identifikasi, Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid sebagai Antibakteri dari Daun Mangga,” Indones. J. Chem. Sci., vol. 6, no. 2, 2017.

[8] D. R. Ningsih, Zushafair, and D. Mantari, “Ekstrak Daun Mangga ( Mangifera indica L .) sebagai Antijamur terhadap Jamur Candida albicans dan Identifikasi Golongan Senyawanya,” J. Kim. Ris., vol. 2, no. 1, pp. 61–68, 2017

[9] R. Sari dan D. Isdiartuti, “Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.)”. Majalah Farmasi Indonesia. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal. 163-169. 2006

Refbacks

  • There are currently no refbacks.