Analisis Blue Water Footprint pada Produksi Batik Mahkota dan Tekstil Afina di Kelurahan Laweyan, Surakarta

Asih Kinanthi, Sunarto Sunarto, Fajar Setiawan, Prabang Setyono, Siti Rachmawati

Abstract

Water footprint assessment merupakan salah satu metode perhitungan kebutuhan penggunaan air yang dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan air. Sektor industri batik dan tekstil menjadi kegiatan antropogenik yang membutuhkan banyak air dalam proses produksinya. Batik Mahkota dan Tekstil Afina merupakan contoh industri batik dan tekstil yang beroperasi di Kelurahan Laweyan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui rangkaian proses produksi yang ada pada kedua industri tersebut, dan menghitung total kebutuhan air dalam proses produksi (blue water footprint) dari kedua industri yakni Batik Mahkota dan Tekstil Afina. Metode perhitungan yang dipakai adalah manual water footprint assessment Hoekstra 2011. Blue water footprint dari Batik Mahkota adalah sebesar 2,71 L/ m². Sedangkan Tekstil Afina memiliki blue water footprint sebesar dan 1,70 L/ m².

Keywords

Laweyan, jejak air biru, penggunaan air, produksi batik

Full Text:

PDF

References

Nursanti, I., Djunaidi, M., Munawir, H., & Putri, E. Y. (2018). Water footprint assessment of Indonesian Batik production. AIP Conference Proceedings, 1977. https://doi.org/10.1063/1.5043012.

Haidir, M., & Sudrajat, A. (2014). Water Footprint Konsumsi Tahu Dan Tempe Di Kota Bandung. Jurnal Tehnik Lingkungan, 20(1), 20–28. https://doi.org/10.5614/jtl.2014.20.1.3

Ifana, N., & Yuliarini, S. (2020). Penerapan Metode Variable Costing Dalam Penetapan Harga Pokok Produksi Pada Pelaku Umkm ( Studi Kasus Pada Umkm Alpujabar Yang Tergabung Dalam Rumah Batik Putat Jaya ). Liability, 02(1), 24–48.

Oscario, A. (2014). Simulasi Citra Nasionalis Melalui Fashion: Studi Kasus Batik Printing dalam Gaya Hidup Post Modern Masyarakat Kota. Humaniora, 5(2), 551. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i2.3112

Harefa, B. C. P., Nasution, I. S., & Satriyo, P. (2022). Water Footprint Sebagai Konsep Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 7(2), 499–504. https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i2.19798

Velpuri, N. M., & Senay, G. B. (2017). Partitioning Evapotranspiration into Green and Blue Water Sources in the Conterminous United States. Scientific Reports, 7(1), 1–12. https://doi.org/10.1038/s41598-017-06359-w

Saha, D., & Ranjan, K. R. (2011). Groundwater Resources of India: Potential, Challenges and Management. In Field Hydrogeology. https://doi.org/10.1201/b11056-10

Nawawi, E. (2018). JANGAN SEBUT ITU “BATIK PRINTING” KARENA BATIK BUKAN PRINTING. Artchive, 01(01), 45–52.

Prasetyo, S. A. (2016). Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis. Jurnal Imajinasi Seni, X(1), 51–60.

Satya, V. E., Hermawan, I., Budiyanti, E., & Sari, R. (2018). Pengembangan industri tekstil nasional: kebijakan inovasi & pengelolaan menuju peningkatan daya saing. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.