TANAMAN ALANG-ALANG SEBAGAI BIOMASSA ADSORBEN UNTUK PENURUNAN KADAR KALSIUM

Primata Mardina, Newira Jayanti Purba, Maya Ayu Permatasari I.M.

Abstract

The research investigated the effectiveness of Cogon grass as biomass adsorbent in Calcium (Ca) removal process. Calcium is one of the chemical element that causes hardness in river water. Calcium removal process was based on batch-adsorption principle process. Drying, size reduction and chemical activation were done on cogon grass as pretreatment step. Calcium removal process was conducted in adsorption column where pretreated cogon grass and contaminated river water were placed on together. Operation time was 60 minutes. The result showed different parts of cogon grass and decreasing in size of adsorbent particle gave a significant effect on calcium removal. The biggest percentage of calcium removal was 67.39% with capacity of adsorption was 0.54 mg/gram adsorbent at 250 µm adsorbent particle from root of cogon grass.

Full Text:

PDF

References

Alamsyah, Sujana., 2007, “Merakit Sendiri Alat Penjernih Air Untuk Rumah Tangga”, Kawan Pustaka, Jakarta.

Anggraeni, Yulia Dwi., 2008, “Modifikasi Alat Pengolah Air sungai Berbasis Biomassa Filter Menggunakan Alang-alang Untuk Menurunkan Kalsium”, Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Departemen Kesehatan RI. 2002, “Surat Keputusan Menteri Kesehatan. nomor 907/Menkes/sk/VII/2002 tentang SyaratSyarat Dan Pengawasan Kualitas Air”.

Hardini, R., Ina R., Awin F., dan Noer K., 2009, “Pemanfaatan Rumput Alang-alang (Imperata Cylindrica) sebagai Biosorben Cr(VI) pada Limbah Industri Sasirangan dengan Metode Teh Celup”, Sains dan Terapan Kimia, 2(1), hal.57-73.

Howard R.L., Abotsi E., Jansen van Rensburg E.L., Howard s., 2003, “Lignocellulose Biotechnology: Issues of Bioconversion and Enzyme Production”, African Journal of Biotechnology, 2(12), hal.602-619.

Reynold, T. D., 1982, “Unit Operations And Processes In Environmental Engineering”, Brooks/Cole Engineering Division Monterey , California.

Said, Nusa Idaman., 1999,“Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air”, Laporan Penelitian, BPPT, Jakarta. Sari, I.M.,

Noverita dan Yulneriwarni,, 2008, “Pemanfaatan Jerami Padi dan Alangalang dalam Fermentasi Etanol Menggunakan Kapang (Trichoderma viride) dan Khamir (Saccharomycess cerevisiae)”, VIS VITALIS, 01(2), Hal.5562.

Setiasih, Jati., 2010, “Analisis Kadar Besi (Fe), Tembaga (Cu) dan Kalsium (Ca) Dalam Air sungai Setelah Dijernihkan Dengan Metode Elektrokoagulasi”, Skripsi, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Suryaningtyas, H., A. Gunawan, dan A. Gozali., 1996,“Pengelolaan Alang-alang di Lahan Petani”, Laporan Penelitian, Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sembawa.

Sutiya, B., Wiwin T.I., Adi R., dan Sunardi, 2012, “Kandungan Kimia dan Sifat Serat Alangalang (Imperata cylindrical) sebagai Gambaran Bahan Baku Pulp dan Kertas”, BIOSCIENTIAE, 9(1), hal.8-19.

Wagner, E.G., Pinhiero, R.G., 2001, “Upgrading Water Treatment Plant”, Spon Press, New York.

Wood, Tomas M., Sheila I,, dan K. mangalingeswara Bhat, 1989, “The Mechanism of Fungal Cellulose Action”, Biochem. J., 260, hal.37-43.

Yanuar, M.H., Dharma S. dan Jan V.M., 2009, “Adsorpsi Ion Pb2+ dalam Air dengan Jerami Padi”, Percikan, 100, hal.67-74.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.