PARTISIPASI ORANGTUA DALAM MEWUJUDKAN CHILDREN WELL-BEING PADA MASA PANDEMI

ADRIANI RAHMA PUDYANINGTYAS, NURUL KUSUMA DEWI, VERA SHOLEHA

Abstract

Masa pandemi covid-19 membawa perubahan di semua bidang, termasuk dalam dunia pendidikan anak usia dini. Pembelajaran yang selama ini berlangsung secara tatap muka, beralih menjadi pembelajaran yang dilaksanakan di dalam jaringan (daring) melalui konsep belajar dari rumah (BDR). Aktivitas pembelajaran semua dilakukan dari rumah. Perubahan ini membawa pengaruh bagi semua aspek perkembangan anak. Orangtua sebagai support system terdekat anak yang berada dalam keluarga mempunyai peran yang besar dalam mendampingi anak untuk menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk partisipasi orangtua dalam membantu optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini di masa pandemi untuk mewujudkan children well-being. Bentuk partisipasi meliputi tiga aspek yaitu fisik, kogntif, serta sosio-emosi. Penelitian dilakukan dengan subjek orangtua siswa TK Kelas A dan B berjumlah 33 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner.

Keywords

PAUD; Well-Being; Pengasuhan; Kesehatan Mental

Full Text:

PDF

References

Amerijck, G. & Humblet, P.C. (2013). Child well-being: what does it mean? Children&Society. January.

Amin, M., Kristiana, D., & Fadlillah, M. (2020). Pengaruh kelekatan aman anak pada ibu terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 127. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.504

Astuti, I.Y. & Harun. (2021). Tantangan guru dan orang tua dalam kegiatan belajar dari rumah anak usia dini pada masa pandemi covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 5, No. 2, 1441-1463. DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.808

Camfield, L., Streuli, N., & Woodhead, M. (2010). Children’s well-being in developing countries: A conceptual and methodological review. European Journal of Development Research, 22(3), 398–416.

Gillath, O, dkk. (2021). Attachment and trust in artificial intelligence. Science Direct, 115, 1–47. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.chb.2020.106607

Husna, N., Sulistyani, A., & Nisa, H. (2015). Hubungan antara children well-being dengan resiliensi pada anak pemulung di gampong jawa, banda aceh. Jurnal Psikologi Unsyiah, 2(3), 24–37.

Ikhsani, S. S. S., & Utami, D. S. (2020). Hubungan antara pengasuhan positif dan child well-being pada orang tua dengan anak tunarungu di yogyakarta. Universitas Negeri Malang, 322–331.

Karyani, U., Prihartanti, N., Prastiti, W.D., Lestari, R., Hertinjung, W.S., Prasetyaningrum, J., Yuwono, S., & Partini. (2015. The dimensions of student well-being. Diunduh pada Agustus 16, 2016,http://mpsi.umm.ac.id/files/file/413-419%20Umi%20karyani.pdf

Lloyd, K., & Emerson, L. (2017). (Re)examining the Relationship Between Children’s Subjective Wellbeing and Their Perceptions of Participation Rights. Child Indicators Research, 10(3), 591–608.

Ma’rifah, A., Suryantini, N. P. S., & Mardiyana, R. (2018). Strategi koping orang tua terhadap anak autis dan pola asuh orang tua. Journal of Health Sciences, 11(2), 196–204.

Ndeot, F. & Jaya, P.R. (2021). Deschooling dan learning loss pada pendidikan anak usia dini di masa pandemi covid-19. Pernik: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,Vol. 4, No. 1.

Savahl, S., Adams, S., Florence, M., Casas, F., Mpilo, M., Isobell, D., & Manuel, D. (2020). The relation between children’s participation in daily activities, their engagement with family and friends, and subjective well-being. Child Indicators Research, 13(4), 1283– 1312.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suminar, D.R. & Hamidah. (2021). Membangun kesehatan mental anak usia dini dengan pengasuhan positif. Indonesia Berdaya: Journal of Community Engagememt, Vo. 2, No. 1.,13-20. DOI: https://doi.org/10.47679/ib.202121.

Sugiyono.(2008). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Tabi’in, A. (2020). Problematika stay at home pada anak usia dini di tengah pandemi covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi,Vol. 04 No. 1, 190-200

Ulfasari, N. & Fauziah, P.Y. (2021). Pendampingan orang tua pada pendidikan anak di masa pandemi covid-19 berdasarkan profesi orang Tua. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6, No. 2., 935-944.https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i2.1119

Wardani, A., & Ayriza, Y. (2020). Analisis kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 772.https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.705

WHO. (2014). Mental health: A state of well-being (WHO factfile, Agustus, p. 1). Geneva: WHO

WuIandari, H. & Purwanta, E. (2020). Pencapaian perkembangan anak usia dini di TK selama pembeiajaran daring saat pandemi Covid-19. JurnaI Obsesi : JurnaI Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 452–462

Zaff, J. F., Smith, D. C., Rogers, M. F., Leavitt, C. H., Halle, T. G. & Bornstein, M. H. (2003). Holistic well-being and the developing child. In M. H. Bornstein, L.Davidson, C. L. M. Keyes, K. A. Moore (Eds). Well-being: positive development across the life course. N.J.: Lawrence Erlbaum Associates.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.