MENGHIDUPI TOLERANSI, MEMBANGUN KEBERSAMAAN
Abstract
Toleransi bagian etika sosial yang melandasi sikap dan perbuatan yang tenang di atas kebaikan dan kebenaran dalam interaksi sosial bersama. Etika sosial menghidupkan sikap dan perilaku toleran, menghidupi serta mengagungkan kebaikan dan kebenaran di masyarakat. Pengendalian sebagai pemikiran dan tindakan yang dilandasi nilai etika menurut norma/kaidah sosial dan hukum yang berlaku, sehingga memanifestasikan pencapaian kepentingan bersama. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi pustaka pada literatur buku, jurnal dan data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan individu di masyarakat seperti memilih jenis pendidikan dan pekerjaan, mengerjakan sesuatu, bekerjasama, bergotong royong, hidup berkeluarga, juga tindakan memilih dan pemberian dukungan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) atau ‘Pesta demokrasi’ adalah keputusan seseorang dan sekelompok orang sesuai dengan keinginannya yang dilakukan secara etis dan moral serta keyakinan baik dan benar; dengan mempertimbangkan kepentingan individu maupun bersama. Perbedaan pilihan adalah harga dari kebaikan dan kebenaran relatif yang dikeyakini. Pilihan sebagai hak dan kewajiban sosial dan hukum seseorang yang dihormati dan diakui. Pemilihan umum di Indonesia terindikasi fenomena perebutan kekuasaan melalui partai politik yang sarat dengan praktik ‘money politic’ atau politik uang; proses jual-beli suara pemilih. Para pembeli suara melakukannya untuk pemenangan kontestasi politik itu. Transaksi pilihan seperti itu merendahkan hak orang, rakyat dan martabat kedaulatan rakyat. Pembeli suara menyadari “money politic” untuk memenangkan perebutan kekuasaan. Mereka bagian dari unsur anggota, kader dan pengurus partai politik yang sesungguhnya sebagai pelaku pendidikan politik rakyat (warga negara), namun tindakan itu mencederai nilai dan proses demokratisasi. Kontradiksi status dan peranan dari para stakeholder demokratisasi menunjukkan perilaku politik menyimpang terhadap pembangunan demokrasi dan kehidupan berbangsa.
Full Text:
PDFReferences
Bourdieu, Piere. 2011. Sociology: Key Concept, ed. John Scott. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ellias, Nobert. 2011. Sociology, Key Concept, ed. John Scott. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Lyons, S. 2004. An exploration of generational values in life and at work. ProQuest Dissertations and Theses. 441-441.
Morissan. 2016. Tingkat Partisipasi Politik dan Sosial Generasi Muda Pengguna Media sosial. Jurnal Visi Komunikasi. Vol. 15 No. 1 hlm. 96-113
Prasetyani, Retnayu. 2017. Generasi Millennial dan Inovasi Jejaring Demokrasi Teman ahok. Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta. Vol. 3 No. 1 hlm. 44-52
SETARA Insitute dan Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila. 2017. RINGKASAN EKSEKUTIF
INDEKS KOTA TOLERAN (IKT) TAHUN 2017. http://setara-institute.org/indeks-kota-toleran-tahun-2017/ (diakses pada 26 Juli 2018)
Soemanto. 2009. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. hlm. 291
Sulthoni. 2016. Pendidikan Nilai Berbasis Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat. Jurnal Edcometch Vol. 1 No. 1 hlm. 93-102
Syapsan, Syafril Basri, dan Elida Ilyas. 2010. Perubahan Sosial Masyarakat Pasca Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta) Koto Panjang Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi. Vo. 18 No. 2 hlm. 17-22
Tilaar, H.A.R. 1999. Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia. Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung
Refbacks
- There are currently no refbacks.