MENJADI DALANG PEREMPUAN DALAM WAYANG KULIT JAWA : INISIATIF PRIBADI DAN LINGKUNGAN SEBAGAI TEMPAT PEMBELAJARAN

Nor Ismah

Abstract

Sebagai aktor utama dalam pementasan wayang kulit Jawa, Dalang memainkan peran yang amat penting. Peran tersebut di antaranya ialah sebagai sutradara, penulis naskah pendongeng dan juga musisi. Mayoritas  orang Indonesia berpandangan bahwa dalang seharusnya diperankan oleh seorang laki-laki, karena dunia pewayangan dianggap sebagai budaya laki-laki. Akan tetapi,, tak selamanya peran dalang dimainkan oleh laki-laki, ada pula beberapa dalang peremuan yang namanya cukup dikenal. Tulisan ini mencoba memberikan gambaran singkat tentang bagaimana wanita  digambarkan dalam budaya Jawa dan wayang kulit Jawa, bagaimana peran dalang wanita dan perbandingannya dengan dalang laki-laki, serta uraian terkait beberapa dalang wanita di Indonesia dan apa yang memengaruhi mereka dalam meraih karir sebagai seorang dalang. Wanita dalam buaya Jawa digambarkan sebagai sosok yang menerima nasib mereka namun juga sebagai seorang yang berjuang keras dalam mempertahankan hidupnya. Cerita-cerita dalam wayang kulit Jawa sangat kental dengan budaya patriarki, munculnya beberapa dalang perempuan diharapkan dapat menafsirkan kembali dan memodifikasi cerita dalam pertunjukan untuk mengkritisi nilai-nilai patriarki.Tidak banyak perbedaan yang ditemukan antara dalang wanita dan pria, keduanya sama-sama harus memiliki wawasan yang luas, energy yang cukup dan juga kapasitas untuk tampil selama tujuh hingga delapan jam. Lingkungan tempat seorang dalang (wanita) belajar dalam hal ini keluarga tempat dalang tersebut tumbuh adalah faktor yang paling berpengaruh dalam mendukung dan membangun keterampilan sebagai seorang dalang. Di era saat ini, di mana kebudayaan Jawa menjadi lebih fleksible, kesempatan menjadi seorang dalang bagi wanita semakin besar, tetapi karena rumitnya syarat menjadi seorang dalang, maka jumlah dalang perempuan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dalang laki-laki.

Kata kunci : Dalang, Wanita, Budaya Jawa, Patriarki

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.