STRATEGI PENGEMBANGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri)

Ika Wary Anisa Pitaluki

Abstract


          Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan strategi pengembangan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dalam melakukan kesiapsiagaan bencana di Desa Ngadipiro. Penelitian ini menggunakan Teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah Koordinator lapangan dari PMI Kabupaten Wonogiri, kepala Desa Ngadipiro, Tim SIBAT dan masyarakat Desa Ngadipiro. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Lokasi penelitian di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Pada triangulasi sumber dibagi berdasarkan pengetahuan terhadap Tim SIBAT Desa Ngadipiro dengan kategori pemerintah Desa Ngadipiro dan masyarakat yang tinggal di Desa Ngadipiro. Teknik analisis data dengan model interaktif Miles dan Huberman yang dimulai dari tahap reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan.

            Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan riwayat bencana yang terjadi di Desa Ngadipiro, PMI Kabupaten Wonogiri membentuk Tim SIBAT yang terdiri dari 30 orang warga Desa Ngadipiro. Beberapa strategi yang telah dilakukan oleh Tim SIBAT Desa Ngadipiro, antara lain: 1. Melaksanakan program-program yang telah dibuat bersama PMI Kabupaten Wonogiri, 2. Mengadakan kegiatan dengan masyarakat, seperti sosialisasi PHBS, pelatihan pertolongan pertama, pelatihan dapur umum, pengolahan limbah ternak, mengolah lahan untuk dijadikan lahan tempat pembibitan,  3. Menghemat biaya program untuk dimasukkan ke dalam kas Tim SIBAT. Konsep AGIL dapat menjelaskan kondisi yang terjadi di Desa Ngadipiro. Masyarakat khususnya, harus beradaptasi dengan lingkungan yang rawan bencana serta melakukan penyesuaian dengan adanya Tim SIBAT di desanya. PMI Kabupaten Wonogiri membentuk Tim SIBAT untuk menyadarkan masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, ditemukan faktor yang mempengaruhi pengembangan Tim SIBAT yakni faktor internal berupa sumber daya fisik atau sarana prasarana dan juga sumber daya manusia. Sedangkan faktor eksternalnya adalah kondisi pendanaan kegiatan, lingkungan sosial budaya, politik dan pemerintahan, serta teknologi.  Kedepannya tinggal bagaimana Tim SIBAT memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan kapasitas SDM yang dimiliki guna menunjang kegiatan kesiapsiagaan bencana yang dilakukan bersama masyarakat Desa Ngadipiro.

Kata Kunci : Kesiapsiagaan Bencana, Pemberdayaan, Tim SIBAT


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


p-ISSN  0215-9635