DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG (Deskriptif kualitatif pada komunitas seni keroncong Swastika Kecamatan Banjarsari

Natan Henry, Mahendra Wijaya

Abstract


DISKURSUS PELESTARIAN SENI BUDAYA KERONCONG

(Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Seni Keroncong Swastika di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)

Natan Henry

Program Studi Sosiologi

FISIP Universitas Sebelas Maret

natanhenrynatanhenry@gmail.com

 

Mahendra Wijaya

Program Studi Sosiologi

FISIP Universitas Sebelas Maret

 

abstract

The purpose of this research is to ascertain culture and social characterictics of keroncong art of Swastika community, to find out the cultural capital that Swastika community has, to knowing the preservation discursus that has been done by Swastika community. The researcher uses the theory of communication act, cultural capital concept, and social change theory. In the theory of communication act, habermas explained that communication act will happen if there are two persons or more. Here represented by communicator and communican. Comunication act by Habermas will be joined with the theory by Bourdieu in which the communication act that has been interacted is a cultural capital that eventually will forms a social change. The methoed used in this research is qualitative with descriptive qualitaive approach. Data collecting technique has been done by using in-depth interview and observation. Whereas sample collecting technique has been done by using purpossive sampling. Analysis technique is using interactive model data analysis and to verify data validity is using source triangulation. The result shows that preservation discursus of keroncong as cultural art that has been done by Swastika community is successful. This matter indicated by social change that happened in junior members of Swastika community. 

 

Keywords: Discursus, Community, Preservation

 

                                                                                            


Full Text:

PDF
rticle

References


A.A, Wattimena Reza. 2012. Berpikir Kritis Bersama Pierre Bourdieu. (Online). Diunduh dari http://Rumahfilsafat.com/2012/04/1/sosiologi-kritis-dan-sosiologi-reflektif-pemikiran-pierre-bourdieu/ Tanggal 24 Januari 2016 pada pukul 23.00 WIB.

Bourdieu, Pierre. 2012.Arena Produksi Kultural : Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Bantul : Kreasi Wacana.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Pusat Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ke–3). Jakarta : Balai Pustaka.

Efendi, Ridwan. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Efendi, Ridwan. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Hardiman, Budi. 2007. Filsafat Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hardiman, Budi. 2009. Demokrasi Deliberatif. Jogyakarta: Kanisius

Hardiman, Budi. 2010. Demokrasi Deliberatif. Jogjakarta: Kansius.

Hardiman, Budi. 2010. Ruang Publik. Jogjakarta: Kansius.

Habermas, Jurgen. 1981. Teori Tindakan Komunikatif, Buku satu : Rasio dan Rasionalisasi masyarakat. Terj. Nurhadi. Jogjakarta : Kreasi Wacana.

Habermas, Jurgen. 1981. Teori Tindakan Komunikatif, Buku satu : Kritik atas Rasio Fungnalis. Terj. Nurhadi. Jogjakarta : Kreasi Wacana.

Habermas, Jurgen 1987. The Theory of Communicative Action, Jilid II. Boston: Beacon Press. hlm. 378.

Habermas, Jurgen 1996. Between Fact And Norm.Terj. William Rehg. New Baskerville: The MIT Press. hlm. 18.

Harmunah. 1987. Musik Keroncong : Sejarah, Gaya dan Pengembangan. Jogyakarta : Pusat Musik Liturgi.

H. W. Nugroho. 2011. Pengantar Filsafat Komunikasi. Jogyakarta : Fakultas Filsafat UGM.

Herwanto, Agustinus. 2005. Budaya, Struktur, dan Pelaku, dalam Teori – Kebudayaan. Jogyakarta : Kanisius.

Horton, Paul B., dan Chester L Hunt.1987. Sosiologi. Jilid I. Terj. Aminudin Ram dan Tita Sobari.Jakarta : Erlangga.

Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku, Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.

Jenskin, Richard. 2013. Membaca Pemikiran Pierre Bourdieu. Jogjakarta : Kreasi Wacana.

Kertajaya, Hermawan. 2008. Arti komunitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. 2009. Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode – Metode Baru. Jakarta : UI Press.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musik, Ensiklopedi. 1987. Pelajaran Seni Musik untuk S.MTP. Jakarta : Geramedia.

Nasution. 2003. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Pauline,Johnson. 2006. Habermas : Rescuing Public Sphere. London and New York : Routledge.

Prasetyo, Untung. 2011. Komodifikasi Upacara Tradisional Seren Taun dalam Pembentukan Identitas Komunitas. Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 5, No 2 jagb.journal.ipb.ac.id.

Ritzer, George. 2003. Teori Sosiologi Modern. Edisi Ke – 6. Terj. Alimandan. Jakarta : Kencana.

Ruben, Brent D, Stewart, Lea P. 2005.Communication and Human Behaviour. USA : Alyn and Bacon.

Rukminto, Adi. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi komunitas: Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis.Jakarta : Lembaga Penerbit FE–UI.

Soeharto, dkk. 1996.Serba – serbi Keroncong. Jakarta : Musika.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo.

Soekanto,Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Radja Grafindo.

Soenarto, Kamanto. 2002. Pengantar Sosiologi. Edisi ke – 2. Jakarta : FE–UI.

Stephen Bauffour Adjei. 2013. Discourse Analysis: Examining Language InFoucault Contextualism. Norwegian University of Science and Technology Panjang Vol 18, No 50http://www.nova.edu/ssss/QR/QR18/adjei50.pdfl.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung : Alfabeta.

Sutopo, HB. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

Tzanakis Michael. 2011. Bourdieu’s Social Reproduction Thesis and The Role of Cultural Capital in Educational Attainment: A Critical Review of Key Empirical Studies. International Journal of Bilingualism. Vol. 11, No. 1, 2011, pp. 76–90 http ://www.educatejournal.org

Yon Hendry. 2011. Musik Keroncong dalam Pluralitas Budaya Masyarakat Sawahlunto Keroncong Musik di Pluralisme Sawahlunto OrangJurusan Musik. Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padang Panjang Vol 12, No 1 http://www.journal.isi.ac.id/index.php/resital.

Yuni Mogot Prahoro. 2010. Aplikasi Teori Tindakan Komunikasi Habermas dalam Eksistensi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: Studi kasus pada masyarakat Cigugur – Jawa Barat. Karyawan Umum Harian Rakyat. Panjang Vol 6, No 12http://www.journal.unsoed.ac.id/index.php/resital.

Http://www.biografiku.com/2010/06/biografi-gesang-pencipta-lagu-bengawan.html. Diunduh tanggal 18 Januari 2017 pada pukul 20.00 WIB.

Http://www.dispendudukcapil.surakarta.go.id. Diunduh tanggal 17 Januari 2017 pada pukul 19.00 WIB.

Http://www.keroncongmusic.wordpress.com/2015/0722/biografi-waljinah.html. Diunduh tanggal 18 Januari 2017 pada pukul 20.00 WIB.

Http://www.mangkubumensolo.blogspot.co.id. Diunduh tanggal 17 Januari 2017 pada pukul 19.00 WIB.

Http://www.sejarahribaru.blogspot.co.id. Diunduh tanggal 20 Januari 2017 pada pukul 24.00 WIB.

Http://www.surakarta.go.id. Diunduh tanggal 17 Januari 2017 pada pukul 19.00 WIB.

Http://www.suryawisatapkl.blogspot.com/2010/09/asal-usul-kota-solo.html. Diunduh tanggal 17 Januari 2017 pada pukul 19.00 WIB.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


p-ISSN  0215-9635