دور أسلوب التقديم والتأخير في تحسين اللغة العربية

Talqis Nurdiyanto

Abstract


Manusia dengan tabiatnya memiliki kemampuan berbeda dalam mengelola kosakata dalam bingkai bahasa komunikasinya, terkadang terjadi pembalikan kata bermakna senang disampaikan pada kondisi marah, kata yang seharusnya di awal kalimat diposisikan di tempat lain. Penutur yang menempatkan kata tertentu diawal atau diakhir bukan semata untuk keindahan nada saja, tapi menunjukkan betapa pandainya dalam mengekpresikan keinginannya dengan tingkat seni bahasa yang tinggi. Retorika dalam berbicara dengan gaya bahasa taqdim dan takhir pada kalimatnya memiliki kekuatan makna dan keindahan ungkapan untuk diperhatikan. Meremehkan peran gaya bahasa taqdim dan takhir  dapat mengurangi kekuatan makna yang harus dikuatkan dengannya, menghilangkan ruh  dan kenikmatan dalam berkomunikasi sehingga ungkapannya terkesan kering jauh dari kaidah bahasa Arab serta gersang dari guyuran fashahah dan balaghah. Stilistika bahasa Arab dalam kerangka ilmu balaghah memiliki peran dalam memperhalus susunan kalimat berbahasa Arab yang rapi dengan balutan makna yang kuat, berpengaruh pada pendengar, mudah dipahami dan tidak rancu tidak alasan untuk menolaknya. Penelitian ini berjudul peran susunan gaya bahasa dengan taqdim dan takhir  dalam memperindah bahasa Arab menitikberatkan pada kajian pustaka kebahasa Araban dalam ilmu balaghah. Kalimat yang menggunakan gaya bahasa taqdim dan takhir memiliki arah pada (1) memperindah susunan kalimat dan maknanya, (2) memperindah maknanya saja, (3) memberi makna biasa saja, dan (4) memperancu makna.

 

Kata kunci: uslub, at-taqdîm, at-ta`khîr, tachsîn, al-lughah ‘arabiyyah.

 

Abstract

Human has a natural behavior and different ability to manage vocabularies in the language communication paradigm. Occasionally, the word which has meaning of happy was delivered or spoken by the condition of fury. Based on the language structure, there are some words that actually in the beginning were positioned in the other part. The speakers are using the word in the first or last position in their speech, not only for the aesthetics purposes, but also for the great capability in expressing their desire or purpose using the high level of art. The rhetoric in the speech using the language style of taqdim and takhir in the sentence has a power in meaning and aesthetic expression to be noticed.

The underestimate of role in the language style of taqdim and takhir can be reduced the power of meaning that should be strengthened with both styles, and also can effect the lose of soul and enjoyable in the communication act , with the result of that, the expression can be impressioned dryly and by far from the Arabic language grammatical, the splash of fashahah and balaghah. Arabic language stylistics in the Balaghah paradigm has the significant role in managing the structural of senteces smoothly, orderly, using the power of meaning which has the great effect to the audience understandably, not ambiguously, and there is no reason to rejection.This research under the title of “the role of language style structure using taqdim and takhir through Arabic language rethoric and aesthetic was appointed in the literature studies toward Arabic language and Balaghah. The sentences using the language style of taqdim and takhir have many aims, such as: (1) managing the structure and meaning of sentence attractively, (2) just managing only the meaning attractively, (3) giving the meaning commonly, and (4) managing the meaning ambiguously.

 

Keywords: style, taqdim, takhir, aesthetics, Arabic language.

Manusia dengan tabiatnya memiliki kemampuan berbeda dalam mengelola
kosakata dalam bingkai bahasa komunikasinya, terkadang terjadi pembalikan kata
bermakna senang disampaikan pada kondisi marah, kata yang seharusnya di awal kalimat
diposisikan di tempat lain. Penutur yang menempatkan kata tertentu diawal atau diakhir
bukan semata untuk keindahan nada saja, tapi menunjukkan betapa pandainya dalam
mengekpresikan keinginannya dengan tingkat seni bahasa yang tinggi. Retorika dalam
berbicara dengan gaya bahasa taqdim dan takhir pada kalimatnya memiliki kekuatan
makna dan keindahan ungkapan untuk diperhatikan. Meremehkan peran gaya bahasa
taqdim dan takhir dapat mengurangi kekuatan makna yang harus dikuatkan dengannya,
menghilangkan ruh dan kenikmatan dalam berkomunikasi sehingga ungkapannya
terkesan kering jauh dari kaidah bahasa Arab serta gersang dari guyuran fashahah dan
balaghah. Stilistika bahasa Arab dalam kerangka ilmu balaghah memiliki peran dalam
memperhalus susunan kalimat berbahasa Arab yang rapi dengan balutan makna yang
kuat, berpengaruh pada pendengar, mudah dipahami dan tidak rancu tidak alasan untuk
menolaknya. Penelitian ini berjudul peran susunan gaya bahasa dengan taqdim dan takhir
dalam memperindah bahasa Arab menitikberatkan pada kajian pustaka kebahasa Araban
dalam ilmu balaghah. Kalimat yang menggunakan gaya bahasa taqdim dan takhir
memiliki arah pada (1) memperindah susunan kalimat dan maknanya, (2) memperindah
maknanya saja, (3) memberi makna biasa saja, dan (4) memperancu makna.
Kata kunci: uslub, at-taqdîm, at-ta`khîr, tachsîn, al-lughah „arabiyyah.
Abstract
Human has a natural behavior and different ability to manage vocabularies in the
language communication paradigm. Occasionally, the word which has meaning of happy
was delivered or spoken by the condition of fury. Based on the language structure, there
are some words that actually in the beginning were positioned in the other part. The
speakers are using the word in the first or last position in their speech, not only for the
aesthetics purposes, but also for the great capability in expressing their desire or purpose
using the high level of art. The rhetoric in the speech using the language style of taqdim
and takhir in the sentence has a power in meaning and aesthetic expression to be noticed.
The underestimate of role in the language style of taqdim and takhir can be reduced the
power of meaning that should be strengthened with both styles, and also can effect the
lose of soul and enjoyable in the communication act , with the result of that, the
expression can be impressioned dryly and by far from the Arabic language grammatical,
the splash of fashahah and balaghah. Arabic language stylistics in the Balaghah paradigm
has the significant role in managing the structural of senteces smoothly, orderly, using the
Jurnal CMES Volume VIII Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2015
Program Studi Sastra Arab FIB UNS Surakarta
5
power of meaning which has the great effect to the audience understandably, not
ambiguously, and there is no reason to rejection. This research under the title of ―the role
of language style structure using taqdim and takhir through Arabic language rethoric and
aesthetic was appointed in the literature studies toward Arabic language and Balaghah.
The sentences using the language style of taqdim and takhir have many aims, such as: (1)
managing the structure and meaning of sentence attractively, (2) just managing only the
meaning attractively, (3) giving the meaning commonly, and (4) managing the meaning
ambiguously.
Keywords: style, taqdim, takhir, aesthetics, Arabic lan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20961/cmes.8.1.11616

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 CMES





Copyright of CMES ISSN 2085-563X (print) and ISSN 2502-1044 (online)

      


CMES Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.