KESESUAIAN PENERAPAN KONSEP PARIWISATA BERKELANJUTAN DI OBJEK WISATA UMBUL SIGEDANG-KAPILALER KABUPATEN KLATEN
Abstract
Full Text:
PDFReferences
A. Yoeti, Oka. 1996. Pengantar ilmu pariwisata. Angkasa: Bandung. Adnan, Erika Nurfathi, Soedwiwahjono, Suminar, Lintang (2022) Kesesuaian Kawasan Pariwisata Kota Tua Ampenan terhadap Konsep Pariwisata Lombok yang Berkelanjutan Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif Alim Irhamna, S. (2018). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Objek Wisata di Dieng Kabupaten Wonosobo. Economics Development Analysis Journal, 6(3), 320–327. Bambang Sunaryo. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media. Buku Statistik Kepariwisataan Butler, R.W. (1980). "The Concept of a Tourist Area Cycle of Evolution: Implications for Management of Resources." Canadian Geographer, 24(1), 5-12. Cooper, John Fketcher, David Gilbert and Stephen Wanhill. (1995). Tourism, Principles and Practice. London:Logman. Elanissan, F. D., Astuti, W., & Mukaromah, H. (2022). Jayengan Kampung Permata (Jkp) Sebagai Bagian Dari Program Wisata Kampung Tematik Di Surakarta. Desa-Kota, 4(1), 38. https://doi.org/10.20961/desa- kota.v4i1.50747.38-52 Febrina, Nini (2015) Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik Wisata Pemandian Tirta Alami Kabupaten Padang. Jurnal UNTAN Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi. Pariwisata. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu Haris, (2000), Konsep Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan, Tiga Aspek. Pemahaman Ekonomi berkelanjutan. Haque, A., Astuti, W., & Mukaromah, H. (2020). Jayengan Kampung Permata ditinjau dari kesesuaian terhadap konsep pariwisata berkelanjutan. Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 15(2), 152– 171. https://doi.org/10.20961/region.v15i2.24416 Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold. Kastolani, Wanjat. (2008) Pengembangan Wisata Terpadu Berdasarkan Daya Tarik Kawasan Koservasi di Kecamatan Cimenyan. Jurnal Geografi Vol 8 No 1 Kurniawan, Andri (2005). Fungsi Daya Dukung Sumber Daya Alam terhadap Perkembangan Ekonomi Wilayah di Kabupaten Sleman. Majalah Geogrfi Indonesia, Vol. 19 No. 2 141-154 MA Sutiarso. 2017. Bali: Lembaga Pengembangan Pariwisata dan Budaya, 2017. 10, 2017. Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya di Desa Selumbung, Karangasem. Maulana, Mohammad Abram (2023) Kajian Keberlanjutan Lingkungan Di Kawasan Mandalika Ditinjau Dari Konsep Keberlanjutan Sebelas Maret University. Vol 24, No 2 (2023) Modim, M. H., Alam, A. S., & Rusli, A. M. (2010). Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Kasus : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Panorama Pantai Disa,Kec.Sahu, Kabupaten Halmahera Barat. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(1), 29–36. Modul pariwisata berkelanjutan. R Kurniawati, M MM. Curugbajing: Petungkriyano, 2013. 49, 2013 Musanef (1995) Manajemen Pariwisata di Indonesia. Jakarta, Gunung Harta. Nugraha, A., Purnomo, E. P., & Kasiwi, A. N. (2020). Kesiapan Kota Yogyakarta Dalam Pembangunan Transportasi Yang Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 7(1), 139–149. Soekadijo, R. G. (2000). Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Soemarwoto, Otto.1993. Pengembangan Pariwisata dan Dampak yang Ditimbulkannya. Yogyakarta: Andi. Organization, I. L. (2012). Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan dan Green Jobs untuk Indonesia. International Labour Office. Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita. Primadany, Sefira Ryalita. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Malang: JAP, Vol 1, No.4. Universitas Brawijaya Penghargaan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia: Buku Pedoman. (2017). https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_all/ PEDOMAN ISTA STD_150317_RevDimFINAL2.pdf Ratnaningsih, N. L. G., & Mahagangga, I. G. A. O. (2014). Partisipasi masyarakat lokal dalam pariwisata (studi kasus di Desa Wisata Belimbing, Tabanan, Bali). Jurnal Destinasi Pariwisata, 3(1), 45–51. Razak, A. and R. S. (2013). Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Teknik Pomits, 2(1), 2337–3539 Soekadijo R.G, 1996, Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata sebagai Sistemic Linkage), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Sujali, 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. UU Republik Indonesia No. 9 Th. 1990 Tentang Kepariwisataan Pariwisata. Wardiyanta, 2006, Metode Penelitian Pariwisata, Yogyakarta : ANDI. Yani, A. (2016). SERTIFIKASI KAWASAN WISATA UNTUK PERLINDUNGAN BUDAYA DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Kebutuhan Mendesak dalam Menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Nusantara). Jurnal Geografi Gea, 8(1). https://doi.org/10.17509/gea.v8i1.1694 Yoeti, Oka A.2008.Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya
Refbacks
- There are currently no refbacks.