Tingkat Kepentingan dan Kinerja Destinasi Wisata Taman Tebing Breksi berdasarkan Persepsi Wisatawan
Abstract
Taman Tebing Breksi pada mulanya merupakan area bekas penambangan batu yang memiliki bentangan alam unik dan kemudian beralih fungsi menjadi sebuah destinasi wisata. Kondisi pariwisata Taman Tebing Breksi saat ini tumbuh menjadi pariwisata massal dan terjadinya fenomena over-tourism, dimana kondisi ini bertolak belakang dengan konteks kawasan sebagai situs geoheritage. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan wisata. Kondisi ini terjadi ketika permintaan wisata berlebih (over-demand) sedangkan penawaran wisata tetap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kesesuaian penawaran dan permintaan destinasi wisata Taman Tebing Breksi. Metode penelitian ini menggunakan metode deduktif kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan bahwa penilaian tingkat kinerja berada di bawah tingkat kepentingan pada destinasi wisata Taman Tebing Breksi dengan nilai kesenjangan sebesar -0,80 yang mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan antara penawaran wisata yang disediakan (tingkat kinerja) dengan permintaan wisatawan yang diharapkan (tingkat kepentingan). Kesesuaian tingkat kepentingan dan kinerja pada destinasi wisata Taman Tebing Breksi didapatkan sebesar 80,47% yang artinya bahwa kualitas pelayanan/jasa yang diberikan belum memenuhi apa yang dianggap penting oleh wisatawan.
Full Text:
PDFReferences
Allan., M Williams & Gareth., Shaw. (2011). Review Article Internationalization and Innovation in Tourism Annuals of Tourism Research. Vol. 38 No. 1 p 27-51 Bresson, G., & Logossah, K. (2011). Crowding-out eff ects of cruise tourism on stay-over tourism in the Caribbean: Non-parametric panel data evidence. Tourism Economics, 17(1), 127–158. DOI: 10.5367/te.2011.0028. Cooper. (1993). Tourism: Principles and Practice. London: Pitman Publishing. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. 2020. Buku Statistik Kepariwisataan DIY. Yogyakarta: Dinpar DIY. Fahmi, S. (2019). Kajian Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pariwisata Tebing Breksi Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Gunn, C. A dengan Var, Turgut. (2002). Tourism Planning: Basics, Concepts, Cases, 4th edition. New York: Routledge. Gunn, C. A., & Var, T. (2002). Tourism planning: Basics, concepts, cases. Psychology Press. Jiricka-Pürrer, A., Brandenburg, C., & Pröbstl-Haider, U. (2020). City tourism pre-and post-covid-19 pandemic–Messages to take home for climate change adaptation and mitigation? Journal of Outdoor Recreation and Tourism, 31. https://doi.org/10.1016/j.jort.2020.100329 Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi Rahma, P. D., & Primasworo, R. A. (2017). Identifikasi Potensi & Masalah Desa Sidomulo Sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Kota Batu. Reka Buana: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 2(1), 89–97. Rangkuti, Freddy. (2008). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama. Supranto. (2006). Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan atau Konsumen. Jakarta: Rineka Cipta. Suwena, Widyatmaja. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Penerbit Pustaka Larasan, Bali. Yoeti, Oka A. (2002). Perencanaan Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Yoeti, Oka A. (2008). Ekonomi pariwisata: introduksi, informasi, dan aplikasi (I). Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Refbacks
- There are currently no refbacks.