Penentuan dan Uji Formulasi Tablet Effervecent pada Ektrak Daun Kersen sebagai “Darurat” (Reduktor Kadar Asam Urat) untuk Penelitian Lanjutan

Widiya Diputera, Mia Annida Amalia, Desti Febri Indriani, Fitriana Yuliastuti

Abstract


Daun karsen (Muntingia Calabura L)adalah obat tradisional yang berkhasiat sebagai asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar bahan pengikat Amylum Manihot pada sediaan effervescent dengan menggunakan zat aktif ekstrak daun karsen (Muntingia Calabura L). Ekstrak daun karsen dibuat dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% dan diformulasikan dalam sediaan tablet effervescent dengan tujuan menutupi rasa pahit,meningkatkan stabilitas fisik dan mudah diterima oleh pasien. Tablet Effervescent Ekstrak daun karsen diformulasikan dalam bentuk dua formula dengan variasi kadar bahan pengikat Amylum Manihot Formulasi 1 sebanyak 10 % dan formulasi 2 sebanyak 5 % dengan metode granulasi basah. Granul diuji sudut diam,pengetapan dan waktu alir. Tablet effervescent diuji sifat fisik yang meliputi keseragaman berat, tablet kekerasan, kerapuhan, dan waktu kehancuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat Amylum Manihot yang mempengaruhi sifat fisik tablet adalah memperkecil wktu alir dan pengetapan,meningkatkan kekerasan dan memperlama kelarutan tablet effervescent ekstrak daun karsen (Muntingia Calabura L).Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa formula 2 dengan kadar amylum manihot 5 % merupakan formula terbaik untuk formulasi tablet effervescent.

Full Text:

PDF
rticle

References


Anonim, 2000, Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,

DepartemenKesehatan RI, Jakarta, 9-12 Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta Depkes RI. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Halaman 94.

Haki, Mohandis.(2009), Efek Ekstrak Daun Talok (Muntingia Calabura L.) Terhadap Aktivitas Enzim Sgpt Pada Mencit Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Junaidi, I. (2008). Rematik dan Asam Urat. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. Halaman 15-16, 20-24. `

Krisnatuti, D. (2001). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat. Bogor: Penebar Swadaya. Halaman 1-2, 5-6, 8-9.

Katzung, B. G. (1997). Farmakologi Dasar dan Terapi. Edisi Keenam. Jakarta: EGC. Halaman 575-

Misnadiarly. (2007). Rematik: Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka Obor-Populer. Halaman 9.

Mohamed, N., Wahab, H. Ismail, Z., dan Nessa, Z. (2005). Xanthine Oxidase Inhibitor. DC: Molecular Basis. http://www.usm.co.id. Tanggal akses 25 juni 2012.

Noorhamdani, Herman dan D. Rosalia. 2010. Uji Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura) sebagai Antibakteri Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Secara In Vitro. Laboratorium Mikrobiologi FKUB.

Simarmata,Yettrie B.C., Saragih, Awaluddin, Bahri, Saiful. (2012). Journalof Pharmaceutics and Pharmacogy Vol. 1 (1): 21-28. 29

Siregar, C. J. P. dan Wikarsa S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar- dasar Praktis, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sudjana, 1982, Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Suriana, N., 2014. Herbal Sakti Atasi Asam Urat. Depok : Mutiara Allamah Utama. Hal 7-43.

Wortmann R. L., 1995. Gout dan Gangguan Metabolisme Purin Lain dalam Harrison Prinsip-prinsip Ilmu penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta : ECG. Hal.2300- 2309.

Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani N. S., Yogyakarta, Universitas Gajah Mada Press


Refbacks

  • There are currently no refbacks.