STRATEGI PERBAIKAN STATUS GIZI MELALUI PELATIHAN BABY MASSAGE PADA KADER DESA MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

Sumarni Sumarni, Ayu Lestari, Stang Stang

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk  meningkatkan  kemampuan  para kader posyandu dalam menilai  status  gizi dan tumbuh  kembang, serta mampu  melakukan pijat bayi (baby massage). Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode yang menitikberatkan pada keaktifan peserta dan demonstrasi. Pelaksanaan  kegiatan  pengabdian terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahapan pertama, persiapan kegiatan pelatihan pijat bayi, tahapan kedua, pelaksanaan pelatihan kader dengan mitra PMB (Praktik Mandiri Bidan) Suriyanti. Tahapan ketiga,  evaluasi untuk  menilai  kemampuan   kader  dalam  melakukan   pijat   bayi dan melakukan evaluasi tumbuh kembang bayi melalui antropometri dan DDST (Denver Development Screening Test). Partisipasi dan antusiame kader posyandu dalam kegiatan sangat aktif, mitra PMB juga sangat berpengalaman dalam memberikan materi pelatihan pijat bayi. Dampak dari kegiatan pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu dalam melakukan   pijat   bayi. Setelah selesai program  ini, dimana melibatkan juga  pihak  puskesmas sehingga memungkinkan  kader untuk  mencapai tujuan mereka, dalam upaya peningkatan  status gizi, sebagai salah satu pencegahan  stunting di masyarakat Moncongloe.  

Full Text:

PDF

References

Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. e-Jurnal Pustaka Kesehat. Vol.3(1):163– 170

Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. 2018. Pemantauan Status Gizi (PSG) TAHUN 2017.

Hartono, Rudy, H. Mustamin, dan Asmansyah. 2013. Hubungan Asupan Protein, Kalsium dan Vitamin C Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Media Kesehatan. Vol. VII No. 2

Khoirun Ni’mah, Siti Rahayu Nadhiroh. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13–19

Nasikhah, R dan Margawati, A. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College,1(1). Diakses dari http:// www.ejournal-s1.undip.ac.id.

Puji Suwariyah. 2013. Tes Perkembangan Bayi/Anak Menggunakan Denver Developmental Screening (DDST). Jawa Timur: CV Trans Info Media.

Sumarni. 2017. Efektifitas Pijat Bayi terhadap Penambahan Berat Badan Bayi 0-6 bulan di Kota Makassar. Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan. Vol 1. Edisi 3. Hal 24-32

Sutarto , Diana Mayasari, Reni Indriyani. 2018. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. J Agromedicine, Volume 5, Nomor 1, Juni 2018. No. 540-545.

Yannie Asrie Widanti. Prevalensi, 2016. Faktor Risiko, Dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 1 (1): 23

Refbacks

  • There are currently no refbacks.